Gaya Arsitektur Victorian

Gaya Arsitektur Victorian | Foto artikel Arsitag

Arsitektur Victorian merupakan gaya arsitektur yang muncul dari abad pertengahan hingga akhir abad ke 19. Nama Victorian mengacu kepada masa kekuasaan Ratu Victoria, atau yang disebut juga sebagai era Victorian. Pada masa itu Victorian digunakan sebagai sebutan untuk konstruksi desain bangunan dan furnitur. Nama Victorian sendiri merepresentasikan kebiasaan Inggris dan Perancis yang sering memberi nama suatu gaya arsitektur dengan nama kekuasaan monarki.

Cental Hall, Natural History Museum, London. (Sumber: tumblr.com)Cental Hall, Natural History Museum, London. (Sumber: tumblr.com)

Setelah munculnya arsitektur Gotik pada awal abad ke 19, gaya Victorian muncul akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Besi dan baja merupakan komponen baru yang dimasukkan ke dalam konstruksi bangunan.

Gaya Victorian berkembang dari gaya Gotik yang megah dan menginspirasi gaya Victorian dalam fashion, arsitektur, dan furnitur, bahwa keindahan lebih penting dibandingkan dengan fungsinya. Para arsitek pada saat itu bebas menggambungkan beberapa gaya untuk menciptakan satu gaya baru sehingga terdapat beberapa rumah Victorian yang terlihat sama.

Pada tahun 1990-an, gaya arsitektur ini mulai mengalami masa surut. Akan tetapi, hingga saat ini masih banyak orang yang menyukai gaya arsitektur ini karena dianggap punya nilai seni dan keunikan tersendiri. Berikut adalah beberapa karakteristik arsitektur Victorian:

(Sumber: nj.com)(Sumber: nj.com)

Dua atau tiga lantai. Rumah dengan gaya Victorian biasanya berukuran besar dan megah.

(Sumber:(Sumber: www.decorationconcepts.com)

Eksterior dari batu atau kayu. Mayoritas dari gaya Victorian selalu memakai kayu untuk bagian eksterior bangunan, sedangkan pada arsitektur Romanesque sebagian besar menggunakan batu.

(Sumber: www.visitsaintpaul.com)(Sumber: www.visitsaintpaul.com)

Rumit, dengan bentuk asimetris. Rumah dengan arsitektur gaya Victorian biasanya memiliki desain yang rumit dan bentuk eksterior yang asimetris.(Sumber: pinterest.com)(Sumber: pinterest.com)

Potongan yang dekoratif. Biasanya disebut sebagai “gingerbread”, rumah Victorian biasanya di dekorasi dengan desain kayu yang rumit dan potongan besi atau logam.

(Sumber: followpics.me)(Sumber: followpics.me)

Permukaan tembok bertesktur. Hiasan batu, pahatan, dan kayu paling sering digunakan untuk mendekorasi tembok rumah.

(Sumber: pinterest.com)(Sumber: pinterest.com)

Atap rumah curam dan bertingkat. Rumah gaya Victorian sering menggunakan atap yang curam dengan bentuk atap segitiga yang menghadap ke berbagai arah.

(Sumber: www.bloglovin.com)(Sumber: www.bloglovin.com)

Atap rumah curam dan bertingkat. Rumah gaya Victorian sering menggunakan atap yang curam dengan bentuk atap segitiga yang menghadap ke berbagai arah.

(Sumber: pinterest.com)(Sumber: pinterest.com)

Menara. Beberapa rumah mewah yang menggunakan gaya Victorian biasanya mempunyai menara berbentuk bulat atau persegi delapan dengan atap yang curam dan runcing.

(Sumber: tremendoustimes.com)(Sumber: tremendoustimes.com)

Warna cerah. Sebelum muncul gaya Victorian, semua rumah hanya memiliki satu warna seperti putih atau krem. Pada tahun 1887, warna-warna cerah seperti orange, mustard, dan kuning sangat digemari.

(Sumber: www.watchmesee.com)(Sumber: www.watchmesee.com)

Istana Balmoral merupakan salah satu contoh hasil dari arsitektur Victorian yang dibangun untuk Ratu Victoria dan Pangeran Albert. Mereka membeli sebuah perkebunan di desa Crathie di Aberdeenshire, Skotlandia pada tahun 1852 yang diperuntukan sebagai tempat tinggal pribadi. Istana Balmoral menjadi milik pribadi keluarga kerajaan setelah selesai dibangun pada tahun 1856, tetapi kebunnya terbuka untuk umum selama musim semi dan musim panas.

(Sumber: vine.ova.org.sg)(Sumber: vine.ova.org.sg)

Gedung Victoria merupakan bekas gedung Universitas Liverpool yang didirikan oleh arsitek Alfres Waterhouse pada tahun 1889. Keseluruhan bangunan dibangun menggunakan batu bata merah, sehingga membuat gedung ini mempunyai sebutan “red brick university”. Pada tahun 2008 ketika kota Liverpool menjadi kota budaya Eropa, gedung yang telah direnovasi ini dibuka kembali untuk umum sebagai Victoria Galley dan Museum.

(Sumber: www.emiliemay.com)(Sumber: www.emiliemay.com)

Menurut banyak orang, salah satu bangunan paling spektakuler di era Victorian dan salah satu bangunan paling terkenal di kota Manchester adalah Manchester Town Hall yang didesain oleh arsitek terkenal pada era Victorian yaitu Alfred Waterhouse. Dulunya gedung ini digunakan untuk pertemuan para dewan kota. Sekarang tempat ini popular digunakan untuk acara pernikahan, konferensi, dan menjadi lokasi syuting film terkenal seperti Sherlock Holmes.

(Sumber: flickr.com)(Sumber: flickr.com)

Carson Mansion merupakan contoh rumah Victorian paling spektakuler yang terletak di Eureka Old Town, California. Rumah ini dibangun oleh arsitek Samuel dan Josep Cather Newsom pada tahun 1886. Rumah ini dibangun untuk seorang pengusaha Amerika bernama Wiliam Carson. Sejak tahun 1950, rumah ini digunakan sebagai club house pribadi dari klub Ingomar yang telah membeli rumah ini dari pemiliknya satu tahun sebelumnya. Sayangnya, rumah ini tidak terbuka untuk umum.

(Sumber: flickr.com)(Sumber: flickr.com)

Postcard Row atau Painted Ladies dibangun oleh Matthew Kavanaugh pada tahun 1890 di jalan Hayes and Steiner, San Francisco. Istilah Postcard Row mengacu kepada warna warni barisan rumah bergaya Victorian yang disebut sebagai Painted Ladies. Lebih dari 40.000 rumah bergaya arsitektur Victorian yang dibangun di San Francisco dari pertengahan abad ke 19 hingga awal abad 20, namun banyak yang hancur saat gempa tahun 1906, sementara ribuan lain dihancurkan. Postcard Row merupakan salah satu yang masih bertahan dan terkenal paling indah diantara semua rumah Painted Ladies di San Francisco.

Sumber:

http://www.hgtv.com/design/home-styles/victorian-architecture

http://historylists.org/architecture/10-masterpieces-of-victorian-architecture.html

Beberapa Ide Desain Kreatif Untuk Rumah Anda :

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.