Konsep Arsitektur Rustic

Konsep Arsitektur Rustic | Foto artikel Arsitag

Cover : www.hauserfoto.com

Arsitektur Rustic merupakan gaya arsitektur dari Amerika Serikat yang digunakan untuk bangunan pemerintah di desa atau struktur dan interior rumah pribadi. Gaya ini dipengaruhi oleh gaya pengrajin Amerika. Dalam Bahasa Indonesia, gaya rusticdiartikan sebagai berkarat atau tua. Sedangkan, dalam dunia arsitektur dan interior gaya rustic diartikan memiliki tekstur yang kasar dan tidak di-finishing dengan baik. Maksudnya adalah penataan desain rumah dan interior yang lebih menitik-beratkan pada kesan alamiah.

Pada era Romawi hingga Renaissance, gaya rustic lebih memusatkan diri pada finishing façade menggunakan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, dengan ornamen lain yang dapat mempercantik ruangan. Pada abad 18, ciri unfinished gaya rustic ini diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga terlihat seperti batu.
Sumber: comfydwelling.com
 

Pada era Romawi hingga Renaissance, gaya rustic lebih memusatkan diri pada finishing façade menggunakan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, dengan ornamen lain yang dapat mempercantik ruangan. Pada abad 18, ciri unfinished gaya rustic ini diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga terlihat seperti batu.

Gaya rustic memiliki karakteristik seperti menggunakan bahan alami, bentuk atap biasanya terbuka dan menonjolkan kesan material kasar dan tua. Tembok biasanya juga tidak dihaluskan atau bisa juga ditutupi dengan unsur batuan dengan tekstur yang kuat.
Sumber: ourvintagehomelove.blogspot.com
 

Gaya rustic memiliki karakteristik seperti menggunakan bahan alami, bentuk atap biasanya terbuka dan menonjolkan kesan material kasar dan tua. Tembok biasanya juga tidak dihaluskan atau bisa juga ditutupi dengan unsur batuan dengan tekstur yang kuat.

Warna yang paling sering digunakan adalah warna yang lebih alamiah dan mendekati tampilan bahan yang digunakan seperti abu-abu, terakota atau merah batu bata, tanah, hitam, kuning pucat, dan coklat kayu yang tergolong warna alami material.

Desain interior rustic dapat terlihat dari struktur permukaannya yang kasar dan terkesan berantakan. Material dinding dibiarkan seperti aslinya, furnitur dari bongkahan kayu, atau lampu gantung berkarat merupakan ciri khas dari gaya rustic. Barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi seperti ranting pohon, kaleng, atau barang vintage lainnya dapat menjadi penghias ruangan.
Sumber: tumblr.com
 

Desain interior rustic dapat terlihat dari struktur permukaannya yang kasar dan terkesan berantakan. Material dinding dibiarkan seperti aslinya, furnitur dari bongkahan kayu, atau lampu gantung berkarat merupakan ciri khas dari gaya rustic. Barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi seperti ranting pohon, kaleng, atau barang vintage lainnya dapat menjadi penghias ruangan.

Gaya rustic sangat fleksibel dan cocok jika ingin dikombinasikan dengan gaya arsitektur lain. Gaya minimalis yang menggunakan batuan alami juga dapat dengan mudah digabungkan dengan gaya rustic. Sebuah ruangan dengan gaya modern yang bersih juga bisa ditambahkan beberapa furnitur bergaya rustic yang biasanya tidak dipoles untuk menambah kesan etnik.Sumber: blog.roveconcepts.com
 

Gaya rustic sangat fleksibel dan cocok jika ingin dikombinasikan dengan gaya arsitektur lain. Gaya minimalis yang menggunakan batuan alami juga dapat dengan mudah digabungkan dengan gaya rustic. Sebuah ruangan dengan gaya modern yang bersih juga bisa ditambahkan beberapa furnitur bergaya rustic yang biasanya tidak dipoles untuk menambah kesan etnik.

Berikut beberapa interior yang dapat menambah kesan rustic pada ruangan:

Kayu yang sudah terlihat lapuk. Meja dengan desain kayu rustic memiliki tekstur kasar di tepiannya tanpa polesan dari mesin yang membuatnya berkilau dan tidak menggunakan kayu imitasi. Gunakan kayu dengan struktur aslinya atau dapat juga diberikan lapisan cat matte atau diamplas untuk bagian tepinya. Untuk kursi, mungkin Anda dapat memilih kursi atau bangku yang terbuat dari batang pohon,
Sumber: www.dwellingdecor.com
 

Kayu yang sudah terlihat lapuk. Meja dengan desain kayu rustic memiliki tekstur kasar di tepiannya tanpa polesan dari mesin yang membuatnya berkilau dan tidak menggunakan kayu imitasi. Gunakan kayu dengan struktur aslinya atau dapat juga diberikan lapisan cat matte atau diamplas untuk bagian tepinya. Untuk kursi, mungkin Anda dapat memilih kursi atau bangku yang terbuat dari batang pohon,

Pola dan warna natural. Warna hijau, biru denim, khaki, warna merah oxblood, dan warna pucat lainnya merupakan warna-warna yang selalu digunakan dalam gaya rustic. Anda dapat menambahkan warna yang sedikit lebih cerah, namun jangan gunakan terlalu banyak. Motif atau pola yang digunakan harus terlihat tradisional, mulai dari kotak-kotak, motif sulam, atau belacu.
Sumber: decorextra.com

Pola dan warna natural. Warna hijau, biru denim, khaki, warna merah oxblood, dan warna pucat lainnya merupakan warna-warna yang selalu digunakan dalam gaya rustic. Anda dapat menambahkan warna yang sedikit lebih cerah, namun jangan gunakan terlalu banyak. Motif atau pola yang digunakan harus terlihat tradisional, mulai dari kotak-kotak, motif sulam, atau belacu.

Kain yang dijahit dengan tangan. Tidak ada yang dapat menambahkan kesan indah yang sederhana dari tampilan rustic selain selimut buatan tangan di atas tempat tidur atau digantung di dinding.
Sumber: lollyjane.com
 

Kain yang dijahit dengan tangan. Tidak ada yang dapat menambahkan kesan indah yang sederhana dari tampilan rustic selain selimut buatan tangan di atas tempat tidur atau digantung di dinding.

Logam lama. Gunakan furnitur logam seperti perunggu, tembaga, timah, atau besi yang memiliki sedikit goresan, karat, dan terkesan sudah lama dipakai. Furnitur logam ini dapat digunakan sebagai meja di samping tempat tidur, meja tamu, atau tempat lampu. Hindari penggunaan logam baru atau stainless steel, yang dapat membawa kesan yang lebih kontemporer.
Sumber: www.funkyjunkinteriors.com
 

Logam lama. Gunakan furnitur logam seperti perunggu, tembaga, timah, atau besi yang memiliki sedikit goresan, karat, dan terkesan sudah lama dipakai. Furnitur logam ini dapat digunakan sebagai meja di samping tempat tidur, meja tamu, atau tempat lampu. Hindari penggunaan logam baru atau stainless steel, yang dapat membawa kesan yang lebih kontemporer.

Barang yang tidak sengaja ditemukan. Dulunya, para pemilik rumah berusaha memanfaatkan barang apapun yang mereka punya untuk furnitur rumah, seperti peti yang digunakan sebagai lemari dan meja atau lampu yang terbuat dari kaleng kosong dan botol bekas. Anda dapat juga menggunakan barang yang ditemukan di pasar loak atau toko antik.
Sumber: buzz16.com
 

Barang yang tidak sengaja ditemukan. Dulunya, para pemilik rumah berusaha memanfaatkan barang apapun yang mereka punya untuk furnitur rumah, seperti peti yang digunakan sebagai lemari dan meja atau lampu yang terbuat dari kaleng kosong dan botol bekas. Anda dapat juga menggunakan barang yang ditemukan di pasar loak atau toko antik.

Tembok putih. Jika Anda tidak dapat membuat tembok menggunakan panel kayu, alternatif lain yang dapat Anda pilih adalah menggunakan tembok putih. Tembok berwarna putih terlihat cerah, ceria, dan sangat serbaguna untuk membantu Anda menciptakan suasana pedesaan yang segar.
Sumber: casahaus.net
 

Tembok putih. Jika Anda tidak dapat membuat tembok menggunakan panel kayu, alternatif lain yang dapat Anda pilih adalah menggunakan tembok putih. Tembok berwarna putih terlihat cerah, ceria, dan sangat serbaguna untuk membantu Anda menciptakan suasana pedesaan yang segar.

Atap dari balok kayu. Atap rumah yang terbuat dari balok-balok kayu dapat membuat suasana natural yang paling nyata. Dalam gaya rustic, balok kayu yang digunakan biasanya berukuran besar.
Sumber: www.1stdibs.com
 

Atap dari balok kayu. Atap rumah yang terbuat dari balok-balok kayu dapat membuat suasana natural yang paling nyata. Dalam gaya rustic, balok kayu yang digunakan biasanya berukuran besar.

Sumber:
Sumber: www.adorable-home.com

 

Sumber:

https://interiorudayana14.wordpress.com/

http://www.homeportfolio.com/design-styles/

http://www.homedit.com/

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.