
Fasad hunian tiga lantai, project review by Arsitag via GH Architect
Rasa hangat dan nyaman menjadi unsur utama yang ditampilkan dalam desain villa Bali Mediterania ini. Berlokasi di pulau Dewata yang terkenal dengan berbagai objek wisata menarik, villa ini menjadi alternatif pilihan tempat tinggal dengan desain yang terinspirasi dari gaya arsitektur negara-negara di sekitar Laut Mediterania.
Table of Contents

Lantai satu hunian ini memberikan gambaran dasar tentang jenis ruangan di dalamnya. Area dapur dan ruang makan, serta ruang keluarga yang menyatu dalam satu area memberikan kesan terbuka.

Masuk ke dalam hunian, kesan lega dan lapang begitu terasa. Konsep open space dan bukaan dalam bentuk jendela kaca memastikan pertukaran cahaya matahari terjadi dengan leluasa. Selain konsep yang lapang, permainan bentuk geometris berbentuk garis lengkung yang dinamis hadir pada desain pintu kayu di setiap ruang yang berbentuk arch.

Ruang keluarga berada pada sunken area di sisi depan hunian. Model built in sofa dari bahan batu alam teraso membawa dinamika tersendiri pada tampilan ruangan. Beberapa ceruk kecil hadir dalam bentuk lengkung sebagai tempat pajangan.

Dalam desain arsitektur Bali secara umum, keberadaan area sebagai penghubung antara unsur langit dan bumi (konsep natah) sangat sering ditemukan. Kolam renang pada sudut hunian ini merupakan bentuk perwujudan konsep tersebut. Bukaan besar berupa jendela kaca pada sisi-sisinya memberikan akses pandangan langsung ke beberapa ruangan termasuk kamar tidur di lantai dasar.

Secara umum, desain semua kamar tidur dalam villa Bali Mediterania ini memiliki model yang serupa. Tempat tidur dengan headboard berupa jejeran palang kayu membawa nuansa coklat nan hangat dalam ruangan. Aksen rotan dalam gradasi warna coklat yang lebih lembut membawa tekstur tersendiri. Tambahan lampu gantung di kedua sisi tempat tidur menekankan area tersebut sebagai center of attention.

Tangga pada sisi ruangan menempel langsung dengan dinding batu alam limestone. Material ini tersedia dalam jumlah berlimpah di sekitar daerah dibangunnya villa tersebut dan penggunaannya sendiri membawa tekstur alam nan cantik dalam tampilan hunian.

Denah lantai dua hunian menunjukkan bahwa lantai ini lebih ditujukan sebagai area pribadi untuk anggota keluarga. Dua kamar tidur dan kamar mandi menjadi inti utama di area ini. Sementara itu, ruang void di atas area makan menjadi area pertukaran udara sehingga dapat bergerak dengan leluasa di seluruh area lantai satu dan dua.

Salah satu kamar tidur di lantai dua memiliki jendela kaca arch. Ruang ini berada di sisi depan hunian dan jendela tersebut merupakan bagian dari fasad rumah. Model dan penataan ruangan ini serupa dengan kamar tidur di lantai dasar.

Desain kamar mandi ini memiliki banyak elemen pengulangan yang dapat ditemukan dalam ruangan lain villa Bali Mediterania ini. Bentuk geometris lengkung, warna coklat lembut hangat, frameless shower, dan ceruk kecil memanjang merupakan beberapa diantaranya. Untuk mendukung penerangan agar menjadi maksimal seperti ruangan lainnya, terdapat jejeran area panjang sebagai skylight yang membuat ruangan terang benderang sepanjang hari.

Kejutan utama di villa Bali Mediterania ini berada di area rooftop. Dari denah terlihat adanya area service, lounge, dan jacuzzi. Desainnya memberikan gambaran akan potensinya sebagai ruang komunal.

Sebuah jacuzzi cantik menjadi kejutan utama di bangunan ini. Pemilik hunian dapat berendam di bawah langit biru sembari menikmati pemandangan sekitar. Di sisi sebelah terdapat lounge sebagai tempat berkumpul bersama keluarga, teman, dan kolega.

Area sekeliling villa merupakan area hijau dengan pepohonan tersebar luas. View ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi siapa saja untuk menghabiskan waktu di area rooftop.
Secara keseluruhan, desain villa Bali Mediterania ini menggunakan banyak unsur alam, material kayu dan rotan, pencahayaan yang melimpah, desain minimalis, dan dominasi warna putih lembut. Hasilnya adalah tampilan ala Mediterania yang nyaman dinikmati di tengah suasana alam pulau Dewata.