Kalkulator Harga Bangun Rumah

Harga bangun rumah per meter di Indonesia tahun 2025 berkisar antara Rp2.500.000 - Rp10.000.000 per meter persegi, tergantung spesifikasi material dan lokasi pembangunan.

Rincian harga berdasarkan spesifikasi:

• Rumah Sederhana: Rp2.500.000 - Rp4.000.000/m² (bata merah, genteng tanah liat, keramik lokal)
• Rumah Standar: Rp4.000.000 - Rp6.000.000/m² (hebel, genteng metal, keramik 40x40)
• Rumah Premium: Rp7.000.000 - Rp10.000.000/m² (material premium, smart home)

Faktor yang mempengaruhi harga:

• Lokasi: kota besar +25%, pinggir kota -15%
• Sistem: borongan penuh vs borongan jasa (hemat 60%)
• Kompleksitas desain dan akses lokasi

Contoh perhitungan: Rumah tipe 54 standar = 54m² × Rp5.000.000 = Rp270.000.000

Kalkulator memberikan estimasi yang mendekati berdasarkan data harga pasar 2025. Biaya aktual dapat bervariasi ±15-20% tergantung:

• Kondisi lokasi dan akses ke proyek
• Fluktuasi harga material lokal
• Negosiasi dengan kontraktor
• Kompleksitas desain dan spesifikasi khusus
• Waktu pelaksanaan pembangunan

Sederhana (Rp 3-4 juta/m²):

• Pondasi batu kali, dinding bata merah
• Atap genteng tanah liat, plafon triplex
• Lantai keramik lokal 30x30
• Cat tembok standar, kusen kayu kamper

Standar (Rp 4-6 juta/m²):

• Pondasi beton, dinding bata merah + hebel
• Atap genteng metal, plafon gypsum
• Keramik 40x40, granite tile area basah
• Cat premium, kusen aluminium

Premium (Rp 7-10 juta/m²):

• Pondasi bored pile, dinding hebel + cladding
• Atap metal + insulasi, plafon metal/PVC
• Granite/marmer, finishing berkualitas tinggi
• Smart home system, MEP terintegrasi

Yang Termasuk:

• Pekerjaan struktur (pondasi, kolom, balok, plat)
• Pekerjaan arsitektur (dinding, atap, plafon, lantai)
• Pekerjaan finishing (cat, keramik, kusen, pintu)
• Instalasi listrik dan air dasar
• Upah tenaga kerja sesuai sistem yang dipilih

Yang Tidak Termasuk:

• Harga tanah dan pengurusan sertifikat
• Furniture dan peralatan rumah tangga
• Landscaping dan taman
• Sumur bor dan septic tank (opsional)
• Pagar dan gerbang

Borongan Penuh cocok jika:

• Tidak ingin repot mengurus material
• Ingin kepastian total biaya di awal
• Tidak punya waktu untuk supervisi detail
• Lokasi sulit dijangkau untuk delivery material

Borongan Jasa cocok jika:

• Ingin kontrol penuh atas kualitas material
• Punya koneksi supplier material yang murah
• Sanggup supervisi dan koordinasi harian
• Ingin menghemat biaya 15-25%

Timeline pembangunan rumah standar:

• Rumah 1 lantai (< 100m²): 4-6 bulan
• Rumah 1 lantai (100-150m²): 6-8 bulan
• Rumah 2 lantai (< 200m²): 8-12 bulan
• Rumah 2 lantai (200m²+): 10-15 bulan

Faktor yang mempengaruhi durasi:

• Cuaca dan musim hujan
• Ketersediaan material dan tenaga kerja
• Kompleksitas desain dan finishing
• Kondisi tanah dan akses lokasi

Berdasarkan standar IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) 2025, persentase jasa arsitek yang wajar adalah 2.5% hingga 8% dari total biaya konstruksi.

Rincian berdasarkan ruang lingkup:

• 2.5% - 4%: Desain konseptual saja
• 4% - 6%: Desain lengkap + gambar kerja
• 6% - 8%: Desain + supervisi pembangunan

Untuk rumah dengan budget konstruksi:

• < Rp 500 juta: bisa negotiate 6-8%
• Rp 500 juta - 1 miliar: standar 4-6%
• > Rp 1 miliar: bisa 2.5-4%

Tips menghemat biaya konstruksi:

• Desain sederhana: Hindari bentuk rumah yang terlalu kompleks
• Material lokal: Gunakan bahan bangunan produksi lokal
• Beli material sendiri: Pilih borongan jasa untuk hemat 15-25%
• Timing yang tepat: Bangun di musim kemarau
• Tahapan bertahap: Bangun rumah inti dulu, finishing bertahap
• Compare quotes: Bandingkan harga dari 3-5 kontraktor

Yang tidak boleh dihemat:

• Struktur pondasi dan rangka utama
• Waterproofing dan insulasi
• Instalasi kelistrikan dan plumbing

Ya, sangat disarankan menyiapkan budget tambahan 15-25% dari total estimasi untuk:

Biaya tak terduga yang sering muncul:

• Kenaikan harga material selama pembangunan
• Pekerjaan tambahan akibat kondisi tanah
• Perubahan desain di tengah pembangunan
• Upgrade material atau finishing
• Biaya tambahan akibat cuaca buruk

Biaya di luar konstruksi:

• Sambungan listrik PLN (Rp 5-15 juta)
• Sambungan air PDAM atau sumur bor
• Pembuatan jalan akses (jika diperlukan)
• Biaya sewa alat berat