Description

Pada lokasi Kopi Klotok Sentul yang kedua terdapat bekas kandang burung puyuh yang dimanfaatkan untuk area indoor, Brick Communal Space menjadi poin yang kami tekankan pada desain, dengan menggabungkan nuansa tradisional jawa kuno dan bekas kandang burung puyuh yang disulap menjadi area-area indoor, kami menggunakan batu-bata bekas dan bambu sebagai partisi untuk menciptakan ruang-ruang tertentu dengan arah pandang berbeda-beda, sehingga setiap kali orang yang mengunjungi akan punya pengalaman ruang yang berbeda. Pada fasade Restoran terdapat dinding yang berfungsi sebagai tempat menempelkan sign dan dibelakangnya terdapat ramp yang digunakan untuk pengunjung yang berusia lanjut atau memakai kursi roda. Masuk kedalam ruang limasan akan disambut dengan lesung tua, kemudian anda akan bertemu dapur lawas dan meja prasmanan, masakan yang disajikan cara memasaknya masih memakai tungku untuk menjaga rasa dari masakan restoran Kopi Klotok. Dapur dan bekas kandang kami koneksikan dengan mendesain jembatan dari bambu, sehingga tidak perlu turun tangga untuk menuju kesana. Semua area sudah kami pertimbangkan ramah terhadap disabilitas dan orang yang sudah sepuh. Selain sebagai restoran, fungsi lain Kopi Klotok Sentul 2 adalah sebagai Galeri Furniture Lawas. || Architect : Eko hari Purwoko || LB: 873 m2 || LT: 9181 m2

Pada lokasi Kopi Klotok Sentul yang kedua terdapat bekas kandang burung puyuh yang dimanfaatkan untuk area indoor, Brick Communal Space menjadi poin yang kami tekankan pada desain, dengan menggabungkan nuansa tradisional jawa kuno dan bekas kandang burung puyuh yang disulap menjadi area-area indoor, kami menggunakan batu-bata bekas dan bambu sebagai partisi untuk menciptakan ruang-ruang tertentu dengan arah pandang berbeda-...