Description

Setelah mengetahui luas site yang relatif kecil kami mempertanyakan kembali apakah tipologi rumah kos sekitar yang pada umumnya menggunakan sistem sirkulasi single/ double loaded corridor merupakan pilihan desain terbaik untuk proyek kami dari segi efisiensi pemanfaatan lahan? mengingat lokasi berada di lahan urban yang sempit dan juga akan digunakan untuk bangunan komersil. Kami melakukan studi perbandingan antara desain konvensional kos2an sekitar (yang umumnya dikenal paling efisien double loaded corridor) dengan cara kami yang lain, hasil studi memperlihatkan desain konvensional tersebut tidak lebih efisien dari apa yang kami tawarkan. Mengalih fungsikan jatah luas koridor yang tadinya hanya untuk jalur sirkulasi menjadi unit tempat tinggal adalah ide awal yang kemudian menjadikan tangga sebagai satu-satunya area sirkulasi horisontal dan vertical antar unit juga sekaligus memiliki fungsi ruang sosial untuk penghuni. Sehingga jika desain konvensional dan desain yang kami tawarkan memiliki jumlah unit yang sama, desain yang kami tawarkan memiliki luas bangunan yang lebih kecil/ lebih efisien. Sistem sirkulasi ini menjadi sebuah statement arsitektur yang lain daripada tipologi desain kos sekitar pada umumnya. Statement desain tersebut juga kami perkuat dengan penggunaan warna merah pada fasade, salah satu warna mencolok yang secara teori merupakan warna yang memiliki panjang gelombang paling panjang 630 - 760 nm, sehingga lebih mudah ditangkap oleh mata manusia. Fungsi dan lokasi yang merupakan multi tempat tinggal yang berada ditengah pemukiman menjadi ide dari bentuk bangunan, kami ingin mencitrakan bangunan ini seolah kumpulan dari berbagai rumah yang tertumpuk. Citra tersebut kami impelementasikan melalui massa berundak yang terbentuk oleh adanya sirkulasi utama tangga dan membentuk ruang split level, kemudian diperkuat dengan atap miring yang seolah terfragmentasi mengikuti masing-masing grid unit hunian dibawahnya. Tangga sebagai satu2nya sirkulasi menuju unit, didesain scluptural dengan sistem suspended structure menggunakan material baja dan besi, memamerkan sistem struktur tangga menggantung yang memberikan pengalaman ruang iconic dan memorable bagi penghuni yang melewatinya. Dengan material besi perforated pada pijakan tangga, cahaya dari skylight, bayangan dan angin dapat bergerak dan menembus bebas Principal Architects : Ismail Solehudin   Credits  Principal Architect                       : Ismail Solehudin Assitant Architect                        : Jamilah Uswah Photography                                  : Mario Wibowo Photography, Andhi Prayitno       

Setelah mengetahui luas site yang relatif kecil kami mempertanyakan kembali apakah tipologi rumah kos sekitar yang pada umumnya menggunakan sistem sirkulasi single/ double loaded corridor merupakan pilihan desain terbaik untuk proyek kami dari segi efisiensi pemanfaatan lahan? mengingat lokasi berada di lahan urban yang sempit dan juga akan digunakan untuk bangunan komersil. ...