6 Nilai yang Harus Diterapkan dalam Desain Co-working Space

6 Nilai yang Harus Diterapkan dalam Desain Co-working Space | Foto artikel Arsitag

Co-working space yang mendukung pekerjaan kolaboratif dan fleksibel, karya Delution, via Arsitag.com
 

Di era teknologi digital dewasa ini, pasti Anda sering mendengar istilah co-working space. Apa itu co-working space? Co-working adalah pekerjaan kolaboratif dan fleksibel yang dilandasi oleh kepercayaan dan nilai di antara para anggotanya. Sedangkan co-working space merupakan wadah di mana proses co-working itu berlangsung.

Perbedaan co-working space dengan kantor konvensional terletak pada fleksibilitas penyewaan tempat dan lingkungan kerjanya yang dinamis, karena biasanya diisi oleh profesional dari latar belakang yang berbeda-beda. Untuk menciptakan sebuah co-working space yang dapat memenuhi kebutuhan pekerja, dibutuhkan pengetahuan mengenai standar nilai yang berasal dari pengalaman pengguna co-working itu sendiri.

Kenali 6 co-working values dari buku ‘Coworking: Building Community as a Space Catalyst’ karya Angel Kwiatkowski dan Beth Buczynski untuk diterapkan di dalam co-working space Anda!

1. Community (Komunitas)
Desain open space untuk mempererat komunitas co-working, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com

Desain open space untuk mempererat komunitas co-working, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com
 

Memiliki komunitas yang erat adalah nilai utama dalam co-working. Pekerja mendapatkan dan menyalurkan keuntungan di dalam komunitas secara merata.

Co-working space berbicara mengenai bagaimana menjadi bagian dari suatu grup sosial dan menghabiskan waktu bersama baik secara formal maupun informal. Nilai komunitas ini dapat didukung dengan adanya desain ruang terbuka (open space) yang minim sekat antarareanya untuk mempermudah kolaborasi antarpekerja.

2. Accessibility (Mudah Diakses)
Fasilitas loker pribadi untuk mendukung aksesibilitas co-working space, karya Delution, via Arsitag.com

Fasilitas loker pribadi untuk mendukung aksesibilitas co-working space, karya Delution, via Arsitag.com
 

Aksesibilitas di dalam co-working berbicara mengenai keterbukaan terhadap variasi jenis pekerja dengan latar belakang yang berbeda-beda. Nilai ini juga berbicara mengenai akses yang menyangkut biaya sewa sebuah co-working space. Harganya harus bisa menyesuaikan dengan kapasitas pekerja.

Secara singkat, nilai aksesibilitas ingin menunjukkan bahwa tidak ada ‘halangan’ bagi pekerja yang ingin beraktivitas di co-working space. Hal ini juga didukung dengan kondisi fasilitas yang lengkap.
 

Baca juga: Desain Kantor Bersama Super Keren yang Memanjakan Pekerja Kreatif Masa Kini
 

3. Collaboration (Kolaborasi)
Kolaborasi dapat tercipta dengan pelayanan host yang aktif, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com

Kolaborasi dapat tercipta dengan pelayanan host yang aktif, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com
 

Kolaborasi merupakan nilai yang sangat diapresiasi dalam co-working. Pekerja yang datang di co-working space memiliki tujuan untuk ‘menjual’ pekerjaan (dalam bidang jasa) atau untuk melontarkan ide-ide dengan tujuan mendapatkan masukan (feedback).

Inti utama dari nilai ini adalah keinginan seseorang untuk bekerja dengan orang lain. Di sini ditekankan bahwa akses (networking) lebih penting daripada kepemilikan (pekerjaan individu). Nilai kolaborasi dapat didukung dengan adanya pelayanan host (resepsionis) co-working space yang aktif dan menjangkau pekerja dalam skala besar.

4. Communication (Komunikasi)
Komunikasi didukung melalui ekosistem kerja yang produktif, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com

Komunikasi didukung melalui ekosistem kerja yang produktif, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com
 

Pekerja yang datang ke co-working space tanpa keinginan untuk berkomunikasi tidak akan bisa merasakan pengalaman beraktivitas di sana secara menyeluruh. Mereka dapat mengambil berbagai hal di dalam co-working, tetapi tidak bisa melakukan kontribusi.

Keuntungan dari co-working hanya dapat diambil dari komunikasi. Keinginan untuk membagikan pengetahuan dan belajar dari pekerja lain adalah hal yang penting. Nilai komunikasi dapat didukung melalui ekosistem kerja yang produktif dan tata letak ruang yang lebih bebas.

5. Openness (Keterbukaan)
Komunikasi dan komunitas sebagai nilai yang menciptakan keterbukaan, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com

Komunikasi dan komunitas sebagai nilai yang menciptakan keterbukaan, karya Felix Wibowo, via Arsitag.com
 

Keterbukaan di sini berbicara mengenai open mindset yang dapat menerima berbagai ide baru dan perbedaan sudut pandang. Dengan demikian, pekerja dapat belajar dan mengajar setiap waktunya.

Awal dari keterbukaan adalah kepercayaan. Tanpa kepercayaan, akan sulit bagi pekerja untuk membagikan idenya kepada orang lain di dalam co-working. Nilai keterbukaan di sini dapat didukung dengan adanya nilai komunikasi dan komunitas yang baik seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya.
 

Baca juga: Desain Kantor Kekinian yang Bikin Kerja Makin Nyaman
 

6. Creativity (Kreativitas)
Suasana ruang dan interaksi sosial dapat mempengaruhi kreativitas pekerja, karya Delution, via Arsitag.com

Suasana ruang dan interaksi sosial dapat mempengaruhi kreativitas pekerja, karya Delution, via Arsitag.com
 

Kreativitas menjelaskan mengenai ide-ide baru yang lebih dihargai daripada ketentuan standar yang sudah ada. Kebanyakan pengguna co-working space bekerja di industri kreatif sehingga mereka diharuskan untuk menjadi kreatif dan menghargai pekerja lain dengan perilaku yang sama.

Pekerjaan di dalam co-working space bukanlah sebuah rutinitas. Area dan komunitasnya akan selalu berubah. Perkembangan yang berkelanjutan adalah hasil dari kreativitas dan inovasi yang tidak berhenti. Hal ini dapat didukung dengan adanya suasana ruang dan interaksi sosial yang efektif.

Nilai-nilai co-working merupakan nilai pribadi dari para pekerjanya. Dan keenam nilai tersebut memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya untuk membentuk suatu ekosistem kerja yang produktif di dalam co-working space.

Itulah beberapa informasi mengenai nilai-nilai yang dapat diaplikasikan dalam rancangan co-working space Anda. Semoga bermanfaat!

AUTHOR

Michelle Marchelline Hidayat

Michelle Marchelline Hidayat adalah mahasiswa program studi Desain Interior di Universitas Kristen Petra. Semasa kuliah Michelle pernah menjabat sebagai anggota HRD Himpunan Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra (HIMAINTRA) untuk periode 2019/2020. Selain kegiatan kampus, Michelle juga pernah magang di PT. Crea Cipta Cemerlang sebagai Social Media Management pada tahun 2018 dan di PT. Desain Kreasi Cemerlang sebagai Junior Designer pada tahun 2021. Michelle menyukai dunia kepenulisan dan seni, terutama di bidang desain interior dan commercial space. Motto hidupnya adalah “Telling stories through design”.