Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek | Foto artikel Arsitag

Memiliki sebuah rumah yang nyaman tentulah dambaan setiap orang.  Mungkin Anda telah memiliki lahan untuk dibangun, namun tidak tahu harus memulai dari mana;  atau mungkin Anda sudah membeli rumah dari developer,  tetapi ingin merenovasi atau mengembangkannya agar lebih nyaman.

Ketika Anda mulai berpikir dan mengangan-angankan bentuk rumah, ruangan serta detail interior di dalamnya, Anda telah memulai perancangan arsitektur. Nah, agar ide-ide perancangan tentang rumah Anda lebih berkembang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1.  Jumlah dan usia penghuni rumah Anda

Rumah adalah tempat berkumpulnya semua anggota keluarga.  Artinya, ukuran rumah, jumlah ruang, dan detail setiap ruang harus bisa menampung kebutuhan semua penghuni.  Anggota keluarga yang masih kecil harus mempunyai ruang untuk bermain, kamar mandi yang nyaman dan aman, serta detail furnitur yang tidak membahayakan ketika berlarian di dalam rumah.  Demikian juga untuk para lansia.  Tekstur lantai yang tidak licin dan hand railing perlu dipertimbangkan dengan baik.

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Ruang keluarga Stoy House by Yanuar PF (sumber : arsitag.com)

2. Pola hidup dan kegiatan penghuni

Setiap pagi,  anak-anak harus segera berangkat sekolah, ibu sibuk menyiapkan sarapan, sedangkan ayah membaca surat kabar. Ini berarti, ruang-ruang tempat kegiatan ini berlangsung harus ada dalam satu aliran sirkulasi. 

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Open-plan ruang keluarga, ruang makan, dapur Rumah Bahasa by Lewin NW (Sumber: arsitag.com)

Di malam hari, anak-anak masih sibuk belajar, demikian juga ayah masih meneruskan pekerjaannya, sementara ibu sedang asyik dengan hobi menjahitnya.  Ruang-ruang ini juga harus saling berdekatan, atau paling tidak berada dalam satu view. Ruang yang mengalir dan menyatu akan membuat keluarga semakin akrab.

3.  Kegemaran / hobi

Manusia itu unik. Setiap individu memiliki kegemarannya sendiri. Begitu juga dalam keluarga. Hobi setiap anggota keluarga mungkin berbeda, bisa juga hobi ayah sama dengan hobi ibu, atau hobi orang tua menurun pada anak-anaknya. Harus ada ruang untuk menampung dan menyatukan hobi ini.  Ruang hobi ini bisa memberikan privasi sekaligus kebersamaan bagi setiap anggota keluarga.

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Perpustakaan pribadi di Swadaya House by SUB Architecture (sumber : arsitag.com)

4.  Rumah multi-fungsi 

Jika rumah sekaligus tempat kerja, Anda harus memikirkan ruang kerja yang diinginkan.  Mungkin Anda ingin ruang kerja di rumah terpisah dari ruang lainnya, atau malahan sambil bekerja Anda ingin tetap bisa mengawasi anak-anak.  Perbedaan konsep ini akan menciptakan desain ruang khusus dengan tingkat privasi yang berbeda.

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Ruang kerja di 11A Residence karya Sontani Partners (Sumber: arsitag.com)

Rumah juga harus bisa mewadahi jika keluarga Anda sering menerima tamu dan ingin tamu Anda nyaman tanpa harus mengganggu privasi ruang lain di rumah.

5.  Style kesukaan

Sama halnya dengan hobi, style / gaya setiap penghuni juga unik dan bisa berbeda.  Satukanlah style yang berbeda ini pada desain eksterior ruang dan interior ruang umum seperti ruang keluarga, dapur, dan ruang makan.

Ruang keluarga bergaya pop-art  (Sumber : 3.bp.blogspot.com)

Ruang keluarga bergaya pop-art  (Sumber : 3.bp.blogspot.com)

Customize-lah keunikan style setiap individu pada desain interior ruang pribadi seperti kamar tidur atau ruang hobi. Coba pelajari berbagai ragam design style yang dibahas di artikel edukasi arsitag di sini.

6.  Masalah-masalah yang biasa dihadapi

Anda memiliki banyak ide tapi tidak tahu cara menuangkannya dalam desain. Atau lahan yang dimiliki terbatas, namun semua kebutuhan itu harus terpenuhi agar rumah menjadi nyaman.  Konsultasikanlah dengan para arsitek. Arsitek sudah terlatih dan memiliki pengetahuan untuk menuangkan ide klien agar semua kebutuhan klien terpenuhi dengan baik.

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Tempat tidur lipat sebagai solusi masalah ruang yang sempit karya Sontang M Siregar (sumber : arsitag.com)

7.  Berpikirlah ke masa depan

Kita tinggal di rumah bukan hanya singgah.  Jadi, Anda harus membuat rumah yang tidak hanya nyaman untuk saat ini saja, tetapi juga untuk masa depan.  Pikirkanlah desain rumah yang up-to-date atau rumah ‘tumbuh’.

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Rumah Beranda - Green Boarding House karya Sigit Kusumawijaya (Sumber : arsitag.com)

8.  Rumah adalah investasi

Selain sebagai tempat tinggal, rumah juga investasi. Banyak orang yang menggunakan uang mereka untuk membeli perumahan atau mendirikan bangunan sebagai investasi. Rancanglah rumah yang mudah dijual karena juga sangat diinginkan orang lain dan memberikan nilai yang tinggi.

Membangun Rumah Tahap 1: Sebelum Bertemu Arsitek

Rumah karya Han Awal & Partners (Sumber: arsitag.com)

9.  Permasalahan teknis

Perhatikan permasalahan teknis yang mungkin terjadi saat pembangunan rumah.

1.  Tentukan besaran dana yang Anda miliki.

     Tambahkan setidaknya 10% dari total untuk dana cadangan. 

2.  Mintalah arsitek untuk membuat gambar desain rumah untuk mempermudah pelaksanaan pembangunannya.

3.  Pilihlah mandor dan tukang yang handal dan terpercaya.

4.  Tentukan spesifikasi material yang Anda inginkan dan sesuaikan dengan dana yang ada.

5.  Carilah pemasok bahan bangunan yang bertanggung jawab, tepat waktu dalam  pengiriman , dan

     memberikan diskon.

6.  Tentukan waktu dan jadwal pembangunan.

     Perhatikan keadaan cuaca atau pun perhitungan ‘tanggal baik’ yang dipercaya sebagian orang.

7.  Uruslah IMB.

Jangan tunda pengurusan IMB karena cukup menyita dana dan waktu. Uruslah IMB sesuai prosedur. Bila ingin tahu caranya, coba baca artikel Cara Mengurus IMB di sini.

Perencanaan pembangunan rumah haruslah matang dan terukur. Jika tidak, pelaksanaan pembangunan akan terganggu dan rumah idaman Anda tidak akan terwujud dengan baik.

Baca Juga:

Bagaimana Cara Mencari Arsitek

Tips Memilih Arsitek Yang Tepat Untuk Anda

Membangun Rumah Tahap 2: Perkenalan Dengan Arsitek

AUTHOR

Joyce Meilanita

Joyce Meilanita adalah satu-satunya mahasiswa Arsitektur'95 Institut Teknologi Indonesia yang lulus di tahun 1999. Pernah magang dalam Jadena Project PT. Schering Jerman-Indonesia di tahun 1998. Penyuka aljabar ini aktif mengajar bimbel sejak 1988 dan telah membuat 420 soal untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ia juga sudah menerjemahkan 41 dokumen berbahasa Inggris untuk Tung Desem Waringin. Kecintaan akan dunia arsitektur menyemangatinya untuk terus membagi dan memperluas wawasan serta pengetahuannya lewat berbagai artikel yang ditulisnya untuk arsitag.com. "Always trying to do my best in God's will n bless" itulah motto hidupnya.