Tips Desain Toko

Tips Desain Toko | Foto artikel Arsitag
Cover: Gandy Bakery karya Fine Design Project (Sumber: arsitag.com)

Toko atau kedai merupakan sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis benda atau barang yang khusus, seperti misalnya toko buku, toko buah, dan lain sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah “toko” sesungguhnya hampir sama dengan kedai atau warung. Akan tetapi, pada perkembangan istilahnya, kedai dan warung cenderung bersifat tradisional dan sederhana. Warung juga pada umumnya kerap dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan minuman.

Source Store at Shanghai karya TAU Architect (Sumber: arsitag.com)

Source Store at Shanghai karya TAU Architect (Sumber: arsitag.com)

Secara desain fisik, toko lebih memberikan kesan yang mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya dibandingkan dengan warung. Toko juga lebih modern dalam hal barang-barang apa saja yang djual di dalamnya dan juga proses transaksinya.

Berdasarkan barang yang dijual di dalamnya, toko dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

  • Ritel adalah kegiatan pemasaran produk dengan cara eceran
  • Grosir adalah kegiatan distribusi produk secara besar

Source Store at Shanghai karya TAU Architect (Sumber: arsitag.com)

Source Store at Shanghai karya TAU Architect (Sumber: arsitag.com)

Dari segi ukuran, ukuran toko bisa sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan keinginan dari pengguna toko. Seperti yang kita lihat di pinggir jalan, toko kelontong biasanya memiliki ukuran yang kecil karena barang yang dijual juga hanya barang-barang sehari-hari seperti makanan dan minuman. Sedangkan, toko lainnya seperti toko sepatu, toko elektronik, dan semacamnya mempunyai ukuran yang lebih besar.

 Pigeon Store karya Vindo Design (Sumber: arsitag.com)

Pigeon Store karya Vindo Design (Sumber: arsitag.com)

Desain dari sebuah toko memang sangat penting karena desain toko berfungsi untuk menarik minat pembeli agar masuk ke dalam toko, lalu merasa nyaman sehingga timbuk keinginan untuk membeli barang atau jasa yang disediakan. Berikut ini beberapa tips yang perlu dipertimbankan waktu akan mendesain toko.

Sesuaikan dengan strategi marketing

Desain toko atau showroom merupakan bagian dari strategi marketing. Namun, Anda harus mengetahui terlebih dahulu siapakah konsumen yang menjadi sasaran Anda. Anda juga harus mengetahui apa kesukaan konsumen, status sosialnya, bahkan daya belinya. Desain toko yang baik adalah desain yang dapat menyesuaikan dengan kondisi konsumen.

Shin Winery Shop at Ancol karya Batamora (Sumber: arsitag.com)

Shin Winery Shop at Ancol karya Batamora (Sumber: arsitag.com)

Selaraskan dengan ciri khas perusahaan

Secara keseluruhan, desain toko hampir mirip fungsinya dengan “logo” perusahaan. Biasanya terdapat ciri atau karakter tertentu pada desain. Mendesain toko Anda dengan harapan toko dapat berkembang menjadi jaringan toko yang besar memang bukanlah hal yang mudah. Karakter toko akan menjadi kata kunci yang harus dijabarkan dari seorang desainer. Saat desain toko ditetapkan, sulit untuk diubah.

Marlboro Outlet Subang karya Canvas MKC (Sumber: arsitag.com)

Marlboro Outlet Subang karya Canvas MKC (Sumber: arsitag.com)

Anggarkan budget secara strategis

Dari segi keuangan, budgetuntuk desain toko juga perlu dipertimbangkan. Umumnya orang menganggap desain toko adalah bagian dari biaya usaha atau promosi. Oleh karena itu, mereka menjadi cenderung “pelit” atau menekan budget seminimal mungkin. Di pihak lain, budget interior rumah diasosiasikan dengan kesenangan dan kenyamanan pribadi. Pandangan seperti ini mempengaruhi cara orang dalam menentukan besaran budget untuk interior toko. Desain interior toko dapat berfungsi sebagai gimmick yaitu sesuatu yang spesial dan unik sehingga membuat toko menjadi lebih menonjol dibandingkan dengan toko sejenis lainnya.

Toko Batik di Malioboro (Sumber: jogjis.blogspot.co.id)

Toko Batik di Malioboro (Sumber: jogjis.blogspot.co.id)

Contohnya beberapa toko batik di Malioboro, Yogyakarta yang membagi konsumen mereka dalam dua kelas. Pertama yaitu mereka yang mencari batik yang murah untuk sekedar oleh-oleh atau dipakai sendiri; kedua yaitu mereka yang mencari batik berkualitas dengan harga di atas Rp 1 juta. Pemilik toko mensiasatinya dengan interior yang berbeda.

Toko batik mewah di Yogyakarta (Sumber: www.info-jogja.com)

Toko batik mewah di Yogyakarta (Sumber: www.info-jogja.com)

Lantai 1 ditata seperti layaknya toko pakaian dengan produk masal. Kesannya sangat penuh dengan gang yang sempit, sementara ruang lantai 2 ditata layaknya butik, dengan ruang yang lega, meja kursi seperti ruang tamu, serta kaca yang besar di setiap sudut. Batik disusun di etalase kaca dan di dalam lemari jati. Kesan yang ingin ditampilan adalah kesan mewah dan pelayanan premium.

Itu tadi adalah beberapa tips desain toko yang bisa Anda coba untuk toko Anda. Ingin mencari inspirasi desain toko lainnya? Dapatkan di Arsitag.com

Sumber: https://annahape.com

Baca juga:

Kawasan Central Business Disctrict (CBD)

Kriteria Kios Yang Menguntungkan

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.