Arsitektur Rumah Industrial dengan Fasad Kayu yang Mempesona

Arsitektur Rumah Industrial dengan Fasad Kayu yang Mempesona | Foto artikel Arsitag

Dua bangunan kembar rumah industrial, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Rumah-rumah kampung tempo dulu identik dengan penggunaan material-material natural. Salah satunya, material kayu. Nah, pada arsitektur rumah industrial ini, Arsitek Pramudya ingin menciptakan nuansa nostalgia kerinduan akan kenangan rumah kampung dengan menggunakan material kayu. Material kayu dipadukan dengan material unfinished lainnya seperti acian exposed, semen kamprot, dan pintu/jendela dari besi hollow yang identik dengan gaya industrial.

Arsitektur Rumah Industrial dengan Fasad Kayu yang Mempesona
Atap segitiga dengan kemiringan yang curam, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Atap segitiga dengan kemiringan yang curam, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Arsitektur rumah industrial ini terdiri dari dua bangunan yang sama persis. Kedua atapnya berbentuk segitiga dengan kemiringan curam yang sekilas mengingatkan pada rumah adat Tambi dari Sulawesi Tengah. Tidak terpisah, sebuah bangunan dengan atap datar yang lebih rendah menyatukan kedua bangunan kembar.

Batang-batang kayu yang ditata miring menyelimuti fasad, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Batang-batang kayu yang ditata miring menyelimuti fasad, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Berbeda dari rumah-rumah di sekelilingnya, fasad rumah industrial ini diselimuti batang-batang kayu yang ditata miring. Batang-batang kayu yang sama juga diaplikasikan pada pintu gerbang rumah.

Fasad kayu berbentuk segitiga ini memiliki tampilan yang sungguh natural. Jenis kayu yang dipilih adalah jenis kayu dolken puspa. Jenis kayu yang kuat ini mempunyai kulit berlapis-lapis. Pada setiap batangnya, permukaan kulit yang terkelupas menampilkan tekstur tak beraturan yang menonjolkan keasliannya. Fasad rumah industrial ini menjadi jauh lebih ramah dan natural. Bukan sekadar tembok mulus yang diam.
 

Baca juga: Desain Kantor Arsitek DSN Intervention dengan Gaya Industrial Minimalis yang Memukau
 

Halaman Rumah Industrial Bernuansa Alami
Batu koral di halaman rumah, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Batu koral di halaman rumah, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Begitu pintu gerbang yang berlapis kayu dolken puspa dibuka, terhampar halaman yang memisahkan kedua bangunan rumah. Permukaan halaman ditutup dengan grass block yang dikombinasikan dengan batu koral.

Pintu gerbang dari material kayu dolken puspa, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Pintu gerbang dari material kayu dolken puspa, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Area halaman menampilkan kejujuran material unfinished, mulai dari dinding acian exposed, sebagian dinding berlapis susunan kayu-kayu dolken puspa, dan besi hollow penopang atap halaman yang dibiarkan terekspos. Aroma gaya industrial tercium kuat di halaman rumah industrial ini.

Material besi pada rangka atap dan anak tangga, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Material besi pada rangka atap dan anak tangga, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Halaman yang dilengkapi bangku kayu ini memiliki pencahayaan yang sangat baik berkat penggunaan atap transparan. Pencahayaan alami yang melimpah di area halaman tentu saja mempengaruhi pula pencahayaan di dalam rumah. Jendela-jendela kaca berukuran besar pada masing-masing bangunan meneruskan cahaya yang masuk ke area halaman.

Gaya Industrial dengan Sentuhan Etnik Jawa
Perabotan vintage yang cantik, ruang keluarga karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Perabotan vintage yang cantik, ruang keluarga karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Pada bagian dalam rumah segitiga nuansa kayu tradisional ini, arsitek Pramudya menggabungkan ruang keluarga dan dapur. Seperti dibawa ke masa lalu, penggunaan lantai acian mengkilap mengingatkan kembali pada rumah-rumah kampung tempo dulu. Lantai acian mengkilap ini mendapat sentuhan etnik Jawa berupa tegel motif batik dan kursi kayu vintage. Unsur-unsur etnik tersebut sekaligus menandai area ruang keluarga.

Nuansa industrial dengan sentuhan etnik Jawa, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Nuansa industrial dengan sentuhan etnik Jawa, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Selain elemen lantai yang unik, ciri khas gaya industrial bisa dikenali dari dinding ruangan yang minim finishing. Dinding ruangan warna abu-abu natural tak lain diperoleh dari penerapan teknik acian exposed. Tekstur dinding acian exposed ini berpadu dengan elemen saluran listrik, pipa air, dan ventilasi yang sengaja dibiarkan terlihat. Elemen-elemen tersebut memunculkan nuansa bangunan industrial yang gloomy, namun tetap rapi.

Kenyamanan di Area Terbuka
Ruang makan beratap transparan, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Ruang makan beratap transparan, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Berada di sisi luar ruang keluarga, Arsitek Pramudya merancang ruang makan di area terbuka. Penggunaan atap transparan menjadikan area ruang makan dilimpahi cahaya alami. Sementara, salah satu sisi atap yang dibuat sedikit terbuka berfungsi menjaga sirkulasi udara dan suhu di area ini agar tetap sejuk.

Lantai acian mengkilap kombinasi batu-batu koral menghiasi area ruang makan, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Lantai acian mengkilap kombinasi batu-batu koral menghiasi area ruang makan, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Seperti halnya di ruang keluarga, dasar lantai ruang makan juga berupa lantai acian mengkilap yang dipadukan dengan tegel motif batik. Adapun, batu-batu koral dihamparkan pada area di bawah sisi atap terbuka. Tak sekadar dekorasi, batu-batu koral ini sekaligus mencegah cipratan tanah saat hujan turun. Nuansa industrial yang dibangun semakin sempurna dengan kursi dan meja makan industrial yang simpel. Bahan permukaan meja dan dudukan bangku terbuat dari kayu, sedangkan bahan kaki dari besi.
 

Baca juga: Desain Arsitektur Rumah Industrial Minimalis yang Simpel dan Elegan
 

Plafon Tinggi dan Mezanin
Tempat tidur besar berlatar belakang dinding beton ekspos, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Tempat tidur besar berlatar belakang dinding beton ekspos, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Berbeda dari ruangan lainnya, dinding ruang tidur memadukan antara dinding dengan finishing dan dinding unfinished. Finishing warna putih diterapkan pada dinding bagian atas. Sedangkan, dinding semen ekspos hanya diaplikasikan di latar belakang area tempat tidur. Dinding beton ekspos dengan tekstur dan warna yang unik ini seakan menjadi headboard ukuran jumbo.

Langit-langit tinggi memberi kesan luas, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com

Langit-langit tinggi memberi kesan luas, karya Arsitek Pramudya, via Arsitag.com
 

Pada ruang tidur utama ini, Arsitek Pramudya merancang plafon tinggi yang menempel di bagian bawah atap segitiga. Teknik ini membuat visual ruangan jadi lebih luas dan terasa lega. Di ruang tidur ini pula terdapat mezanin yang dapat dicapai dengan menggunakan tangga dari besi. Mezanin ini menjadi tempat untuk bersantai dan menikmati pemandangan dari ketinggian.

Nah, tak hanya memiliki fasad kayu yang mempesona, bagian dalam arsitektur rumah industrial ini menawarkan desain interior yang simpel, rapi, dan nyaman. Kejujuran aneka material natural atau unfinished yang digunakan telah menghadirkan kesederhanaan yang bersahaja dan mengobati nostalgia kerinduan kenangan rumah kampung. Tertarik memiliki hunian sejuk seperti ini?

AUTHOR

Puji Lestari

Penulis lepas yang telah menulis beragam artikel dengan berbagai tema. Senang menulis dengan ide yang kreatif, informatif, dan bermanfaat.