Arsitektur Rumah Industrial Minimalis ala RuangRona yang Tampil Chic dan Elegan

Arsitektur Rumah Industrial Minimalis ala RuangRona yang Tampil Chic dan Elegan | Foto artikel Arsitag

Rumah minimalis karya RuangRona, via archdaily.com
 

Pesona arsitektur rumah industrial minimalis menawarkan pendekatan yang berbeda bila dibandingkan dengan gaya arsitektur lainnya. Desain indutrial sering dikaitkan dengan penggunaan material ekspos. Sementara itu, warna abu-abu kerap tampil menonjol dalam desain minimalis yang juga gemar melibatkan material kayu sebagai penunjang tekstur. Kami akan mengajak Anda melihat gaya industrial minimalis yang elemen-elemennya saling berpadu dengan manis di sebuah rumah hasil karya RuangRona yang berlokasi di Bandung Kulon, Kota Bandung.

Kentalnya Gaya Industrial dengan Dinding dan Lantai Beton
Courtyard lapang yang memberi kesejukan dalam rumah karya RuangRona, via archdaily.com

Courtyard lapang yang memberi kesejukan dalam rumah karya RuangRona, via archdaily.com
 

Rumah industrial minimalis yang satu ini menggunakan dinding dan lantai beton ekspos pada sebagian besar area hunian. Pendekatan seperti ini merupakan karakter khas dari gaya industrial yang dapat dengan mudah dikenali. Warna abu-abu yang merupakan warna asli dari material beton, justru memberikan kesan dan suasana elegan dalam rumah. Elemen lain yang memperkuat gaya industrial dalam hunian ini adalah material logam atau besi hitam yang dipergunakan sebagai bingkai jendela, pagar rumah, pembatas ruangan, dan rangka pegangan anak tangga.

Baca juga: Mau Punya Ruang Terbuka di Rumah? Simak 8 Desain Courtyard Kerenvia Cantik.tempo.co
 

Gaya Minimalis yang Minim Dekor
Kehadiran pohon tunggal memecah kekosongan pada hunian karya RuangRona, vis archdaily.com

Kehadiran pohon tunggal memecah kekosongan pada hunian karya RuangRona, vis archdaily.com
 

Pendekatan minimalis dihadirkan dengan minimnya dekorasi dalam ruangan. Tipe furnitur yang dipergunakan hanya terbatas pada yang dibutuhkan saja. Dekorasi yang ada juga sangat minim. Aspek fungsionalitas menjadi aspek utama dari setiap barang yang ada di dalam rumah.  Setiap furnitur yang ada menjadi dekorasi utama bagi ruangan tersebut tanpa perlu adanya dekor tambahan.

Ruang Terbuka dalam Hunian
Ruang tv menghadap taman courtyard di depannya, karya RuangRona, via archdaily.com

Ruang tv menghadap taman courtyard di depannya, karya RuangRona, via archdaily.com
 

Untuk memaksimalkan sirkulasi udara dalam hunian, RuangRona merancang beberapa ruang terbuka ke dalam hunian. Ruang terbuka ini hadir dalam bentuk taman kecil dengan pohon dan rerumputan hijau beratapkan langit. Memungkinkan udara segar untuk masuk dengan leluasa ke dalam hunian. Pada saat yang bersamaan, keberadaan ruang terbuka ini merupakan akses masuk sinar matahari. Keberadaan jendela dan dinding kaca memungkinkan sinar matahari untuk tersebar di seluruh hunian sebagai sumber penerangan alami saat pagi hingga sore hari.  Ruang terbuka ini juga memberikan pengalaman visual yang berbeda di setiap sisi ruangan.

Baca juga: Rumah dengan Sistem Pencahayaan dan Pengudaraan Alami
 

Elemen Kayu yang Hangat
Sentuhan kayu pada plafon yang memberi kesan hangat, karya RuangRona, vis archdaily.com

Sentuhan kayu pada plafon yang memberi kesan hangat, karya RuangRona, vis archdaily.com
 

Elemen bangunan berupa beton serta logam dan besi, pada umumnya akan memberikan kesan dingin dan suram. Untuk mengimbangi hal tersebut, desainer menambahkan beberapa elemen yang akan menghangatkan suasana. Mulai dari penambahan ruang terbuka serta elemen kayu pada hunian. Material kayu yang digunakan memiliki warna yang seragam di seluruh bagian rumah. Material kayu digunakan secara strategis pada bagian furnitur, pintu, dinding, serta pada bagian tertentu di plafon ruangan yang menjadi area penempatan tracking lampu. Penggunaan kayu pada area-area tertentu ini memiliki manfaat ganda. Yakni sebagai elemen penghangat ruangan dan pada saat yang bersamaan menjadi bagian dekorasi hunian.

Strategi Pembagian Massa Hunian
Massa bangunan seolah dibagi-bagi sehingga memberi ruang bukaan di bagian penghubung, karya RuangRona, via archdaily.com

Massa bangunan seolah dibagi-bagi sehingga memberi ruang bukaan di bagian penghubung, karya RuangRona, via archdaily.com
 

Rumah industrial minimalis ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 400 m². Untuk memastikan bahwa seluruh area memiliki sirkulasi udara yang baik serta mendapat akses sinar matahari yang cukup, sang desainer menerapkan beberapa strategi yang terbukti cukup efektif. Selain menempatkan area terbuka disertai penggunaan dinding dan jendela kaca, desainer juga membagi massa hunian ini menjadi beberapa bagian. Setiap bagian dipisahkan oleh area terbuka untuk memberikan kesan lapang dan ringan. Strategi ini diterapkan baik di lantai dasar maupun lantai atas hunian. Contohnya, pada lantai atas atau lantai dua hunian, kamar tidur anak berada di bagian hunian yang berbeda dengan kamar tidur utama. Kedua ruangan dihubungkan oleh sebuah jembatan dengan plafon kayu seperti tracking di atasnya. Aspek inilah yang menjadi salah satu aspek paling menarik dari hunian ini.

Memilh tinggal di area perumahan bukan lagi berarti memiliki hunian yang terkungkung oleh apitan rumah-rumah di sebelahnya. Rumah minimalis karya RuangRona membuktikan bahwa bukaan di tengah rumah dapat menjadi solusi tinggal di kawasan padat. Menciptakan oasis pribadi di rumah sebagai sarana melepas penat dan relaksasi dari kepadatan rutinitas.

AUTHOR

Rahayu Lestariasih

Seorang Penulis lepas selama lebih dari 5 tahun dan telah menulis berbagai jenis artikel dengan topik yang berbeda. Menyukai dunia freelance yang dinamis