Description

Bungur House dibangun di atas lahan sisa bangunan komersil pribadi, di tengah kawasan kota yang padat. Tapak yang tidak beraturan dan terbatas ini justru menjadi titik tolak perancangan hunian keluarga yang terbuka dan adaptif. Proyek ini tidak melihat keterbatasan sebagai kendala, melainkan sebagai peluang untuk mengeksplorasi ulang hubungan antara ruang, batas, dan fungsi. Pusat dari rumah ini adalah volume ruang tidur yang dibungkus oleh material glassblock. Elemen ini memungkinkan cahaya alami masuk secara lembut ke dalam ruang tanpa mengorbankan privasi, serta menciptakan nuansa terang dan tenang. Dengan karakter semi-transparannya, glassblock juga menjadi media transisi antara interior dan eksterior yang tidak kaku. Ruang-ruang pendukung seperti ruang tamu, dapur, ruang makan, dan kamar mandi dirancang mengikuti kontur tapak yang tersisa. Tidak ada batas tegas antar fungsi, semuanya mengalir dan saling menyatu, membentuk pengalaman ruang yang cair namun tetap terarah. Interior dilengkapi dengan furnitur vintage yang diwariskan dari rumah sebelumnya. Pendekatan ini bukan hanya ekonomis dan berkelanjutan, tetapi juga membawa nilai emosional. Setiap goresan, tekstur, dan patina pada material menyimpan cerita, memperkuat keintiman ruang sekaligus menghadirkan kontras hangat terhadap ekspresi arsitektur yang kontemporer. Bungur House memperlihatkan bagaimana setiap meter persegi bisa dimaksimalkan tanpa terasa sempit.

Bungur House dibangun di atas lahan sisa bangunan komersil pribadi, di tengah kawasan kota yang padat. Tapak yang tidak beraturan dan terbatas ini justru menjadi titik tolak perancangan hunian keluarga yang terbuka dan adaptif. Proyek ini tidak melihat keterbatasan sebagai kendala, melainkan sebagai peluang untuk mengeksplorasi ulang hubungan antara ruang, batas, dan fungsi. Pusat da...