9 Hal yang Bisa Dipelajari dari ‘Drawing Rooms’

9 Hal yang Bisa Dipelajari dari ‘Drawing Rooms’ | Foto artikel Arsitag

Cover : Denpasar Residence at Kuningan Jakarta karya : Atelier Cosmas Gozali tahun 2015 (Sumber : arsitag.com)

Seseorang yang kreatif dan berimajinasi tinggi akan selalu memikirkan ruang yang bisa mewadahi berbagai fungsi.  Misalkan, ruang makan tidak sekedar ruang untuk makan dan setelah itu ditinggalkan.  Tetapi juga ruang bercengkerama dan bersosialisasi.  Konsep yang dikenal sebagai ‘drawing room’ ini  dimulai sejak dulu di Downtown Abbey , dan masih relevan untuk diterapkan.

1. Kemudahan akses dari ruang makan ke area duduk / ruang keluarga.

Konsep‘drawing room’  berevolusi dari waktu ke waktu. Saat merancang ruang ini, pertimbangkanlah ke mana tamu akan berkumpul untuk bercengkerama setelah makan. Di ruang keluarga, atau di ruang santai?  Yang terpenting adalah kemudahan akses antar ruang.

2. Area nyaman untuk berbincang-bincang.
Pejaten Barat di Jakarta karya : Rieska Achmad (Sumber : arsitag.com)
 

2. Area nyaman untuk berbincang-bincang.

Perletakan area duduk harus diatur agar perbincangan dalam kelompok juga terasa nyaman.  Aturlah furniture agar setiap orang yang ikut dalam perbincangan tidak ingin meninggalkannya.

3. Detail yang Elegan.
Denpasar Residence at Kuningan Jakarta karya : Atelier Cosmas Gozali (Sumber : arsitag.com)
 

3. Detail yang Elegan.

Ekposlah tiang dan ketinggian ruang untuk menciptakan kesan elegan dan nyaman. Padukanlah pencahayaan dari lampu gantung, dan jendela, pilihan bahan, dan aksesoris dinding dalam  perancangan ruang.  Pilihlah tanaman yang tahan dalam ruang agar ruang tampak asri.

4. Kemudahan akses untuk minuman
Sunter Residence Sunter Agung di Jakarta karya : TMS Creative (Sumber : arsitag.com)
 

4. Kemudahan akses untuk minuman

Perbincangan setelah di ruang makan, dapat dilakukan di mana saja, asalkan ada kemudahan akses untuk minuman dan makanan ringan.  Letakkanlah meja cocktail atau meja di samping area duduk, agar anggota perbincangan merasa betah dan tidak perlu meninggalkan area hanya untuk mengambil minuman. 

5. Tempat pelayanan yang nyaman.
Sunter Residence Sunter Agung di Jakarta karya : TMS Creative (Sumber : arsitag.com)
 

5. Tempat pelayanan yang nyaman.  

Bolak-balik ke dapur untuk menyiapkan dan merefill minuman atau makanan ringan, akan mengganggu perbincangan yang sedang asyik dibicarakan.  Rancanglah ruang dekat area duduk agar mudah merefill  minuman tanpa harus meninggalkan ruangan

6. Foto Keluarga dan Tokoh Idola
Revahouse di Semarang karya Revano Satria (Sumber : arsitag.com)
 

6. Foto Keluarga dan Tokoh Idola  

‘Drawing Room’ tidak harus dilengkapi lukisan yang mahal. Namun bisa juga memperlihatkan sejarah keluarga dari foto-foto yang terpampang di dinding mau pun di rak pajang.  Atau pun foto dan karya dari tokoh idola yang bisa memperlihatkan pola pikir dan passion pemiliknya.  Ini bisa menjadi awal perbincangan yang menarik dengan para tamu.

7. Tempat untuk Menikmati Musik.
Lim Residence di Jakarta karya We Arsitek (Sumber : arsitag.com)

 

7. Tempat untuk Menikmati Musik. 

Hiburan setelah makan malam berarti ketersediaan sound-system atau pun sarana untuk musik. Tuan rumah atau tamu bisa menampilkan talenta musik untuk menambah keakraban suasana perbincangan.

8. Meja untuk bermain games
Sunter Residence Sunter Agung di Jakarta karya : TMS Creative (Sumber : arsitag.com)
 

8. Meja untuk bermain games
 

Permainan kartu, monopoli, atau pun bilyard seringkali menambah keakraban.  Sediakanlah area untuk memainkannya. Pilihlah bentuk meja melengkung atau lingkaran untuk kemudahan bermain.

9. Perabotan tertata rapi dan bersih
JS House di Jakarta karya Studio Tonton (Sumber : arsitag.com)
 

9. Perabotan tertata rapi dan bersih 

Sebelum menerima tamu, persiapkanlah segala sesuatunya.  Kondisikan ruang agar para tamu bisa bercengkerama dengan nyaman. Singkirkanlah remote TV, rapikan tumpukan buku, siapkan kartu atau games, sound-system, dan semua perlengkapan yang ingin dilakukan bersama para tamu.

Dengan semua persiapan ruang dan pernak-perniknya, perbincangan dengan kerabat mau pun kolega bisnis akan menjadi lancar dan berkesan.  

AUTHOR

Joyce Meilanita

Joyce Meilanita adalah satu-satunya mahasiswa Arsitektur'95 Institut Teknologi Indonesia yang lulus di tahun 1999. Pernah magang dalam Jadena Project PT. Schering Jerman-Indonesia di tahun 1998. Penyuka aljabar ini aktif mengajar bimbel sejak 1988 dan telah membuat 420 soal untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ia juga sudah menerjemahkan 41 dokumen berbahasa Inggris untuk Tung Desem Waringin. Kecintaan akan dunia arsitektur menyemangatinya untuk terus membagi dan memperluas wawasan serta pengetahuannya lewat berbagai artikel yang ditulisnya untuk arsitag.com. "Always trying to do my best in God's will n bless" itulah motto hidupnya.