Cara Mudah Setek Tanaman di Rumah Bagi Pemula

Cara Mudah Setek Tanaman di Rumah Bagi Pemula | Foto artikel Arsitag

Foto olehPentax,via pxhere.com
 

Melakukan aktivitas berkebun di rumah merupakan hal yang menyenangkan bagi banyak orang. Apalagi, kegiatan mengoleksi tanaman hias semakin populer saat ini. Semakin banyak pula orang yang memulai hobi baru, yaitu bercocok tanam. Apakah Anda juga demikian?

Bercocok tanam sederhana di rumah sebenarnya tidak membutuhkan keahlian spesifik. Bahkan, Anda bisa belajar melalui internet, buku, atau berdasarkan pengalaman. Salah satu yang bisa dipelajari dan dicoba untuk dipraktikkan dalam kegiatan berkebun di rumah adalah setek tanaman.

Setek tanaman adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman tersebut. Potongan yang dimaksud bisa dari batang, daun, atau akar tanaman. Nah, Anda yang masih pemula dalam dunia cocok tanam juga tak perlu ragu untuk mencoba karena aplikasi setek tanaman sebenarnya terbilang mudah. Tidak percaya? Berikut cara mudah untuk melakukan setek tanaman di rumah bagi pemula.

1. Mempersiapkan Peralatan
Foto oleh Kontakt, via pixabay.com

Foto olehKontakt,via pixabay.com
 

Sebelum melakukan setek, tentunya Anda harus menyiapkan tanaman yang ingin disetek dan peralatannya. Peralatan utama yang dibutuhkan ialah pisau dan gunting tajam, pot, tanah untuk menanam, air untuk menyiram, dan cairan perangsang tumbuh akar. Tanaman yang dipilih sebaiknya yang berumur tua, karena biasanya lebih cepat untuk tumbuh akar barunya.
 

2. Memotong Bagian Tanaman
Foto oleh artusfoto, via pixabay.com

Foto olehartusfoto,via pixabay.com
 

Seperti yang sudah diungkap di awal, setek bisa dilakukan dengan memotong daun, batang, atau akar. Namun, yang paling lumrah dikenal ialah setek batang. Setek batang tanaman juga terbilang mudah, karena Anda hanya tinggal memotong batang tanaman dengan menggunakan pisau. Pemotongan batang sebaiknya dilakukan secara miring atau diagonal agar penampang batang lebih luas sehingga akar baru lebih banyak. Batang yang dipilih sebaiknya adalah batang yang sudah cukup tua alias bukan cabang yang masih muda dengan panjang setek sekitar 10-15 cm.

Hampir serupa dengan setek batang, setek daun juga dilakukan dengan memotong pangkal daun. Namun umumnya potongan daun tetap disertai dengan tangkai daunnya. Kriteria daun yang dipilih ialah yang berumur tua dan kondisinya segar atau sehat. Sedangkan setek akar, dilakukan dengan menggunting bagian akar yang tumbuh secara lateral dengan panjang sekitar 5 sampai 10 cm.


Baca juga: Yuk, Nikmati Keindahan Menakjubkan dari Desain Taman Maroko
 

3. Potong Daun Bawah
Foto oleh Ketut Subiyanto, via pexels.com

Foto olehKetut Subiyanto,via pexels.com
 

Jika Anda mengaplikasikan setek batang, maka setelah mendapat potongan setek yang masih berdaun, gunting dahulu daun yang berada paling bawah. Ini dilakukan tak lain agar tidak mengganggu area batang yang akan ditanam. Setelah itu, Anda patut mencoba tips setek tanaman yang satu ini. Agar lebih cepat tumbuh, Anda bisa menggunakan cairan hormon perangsang tumbuh akar. Cairan hormon ini bisa didapat dari toko tani yang ada di dekat rumah Anda. Pemberian hormon sendiri bisa dilakukan dengan sistem celup. Caranya sendiri bisa disesuaikan dengan jenis hormon yang dipilih, karena ada yang butuh pencelupan hingga beberapa jam dan ada pula yang cukup beberapa detik saja.

4. Menanam Setek
Foto oleh Kontakt, via pixabay.com

Foto olehKontakt,via pixabay.com
 

Tak ada teknik khusus dalam melakukan penanaman sistem setek. Anda cukup menyiapkan media tanam berupa tanah subur dan tanam batang setek sedalam sekitar 3-5 cm. Untuk penanaman awal, tak perlu menyiapkan pupuk atau sejenisnya karena tanah subur yang dipakai sejatinya sudah memiliki unsur hara yang dibutuhkan.


Baca juga: Nonton Bioskop Seru di Halaman Rumah Anda di Era Normal Baru
 

5. Menjaga Penyiraman
Foto oleh Joyalv, via pixabay.com

Foto olehJoyalv,via pixabay.com
 

Terakhir ialah menyiram bibit setek. Aktivitas ini tentu merupakan hal wajib karena tanaman membutuhkan air dan mineral yang bisa didapat dari siraman air. Lakukan penyiraman secara berkala atau melihat kondisi tanah. Untuk sistem setek, tanah jangan sampai terlalu basah karena akar bisa busuk, tetapi jangan pula terlalu kering. Cara pengecekan kelembapan tanah selain dilihat dari permukaannya, juga bisa dengan menusukkan kayu ke dalam tanah.

Perlu diketahui, biasanya sistem setek akan menunjukkan hasil sekitar 2-3 minggu. Saat itu biasanya tunas sudah mulai tumbuh. Jika tunas belum tumbuh, Anda bisa sedikit membuka tanah untuk melihat apakah sudah ada akar. Jika tidak ada tunas dan akar selama lebih dari 3 minggu, ada kemungkinan setek gagal.

Bagaimana, sebenarnya mudah bukan untuk melakukan setek? Meskipun tidak semua tanaman mudah untuk disetek, tetapi umumnya untuk tanaman hias dan bunga bisa dilakukan pengembangbiakan vegetatif ini. Selamat mencoba!

AUTHOR

Tarmizi

Penulis adalah lulusan Arsitektur Lanskap yang juga menggemari dunia penulisan sejak bangku kuliah. Kegemarannya ini membuat penulis aktif sebagai freelancer untuk menulis konten di berbagai website. Ilmu seni, arsitektur, dan tanaman yang didapat selama mengenyam pendidikan juga menjadi modal untuk tulisan-tulisannya.