Desain Masjid Kontemporer dengan Gaya Industrial yang Kekinian dan Menawan

Desain Masjid Kontemporer dengan Gaya Industrial yang Kekinian dan Menawan | Foto artikel Arsitag

Tampilan eksterior masjid Al Huda, masjid dengan gaya kontemporer industrial, karya JXA Studio via Arsitag


 

Bila umumnya desain masjid identik dengan kubah, beda halnya dengan desain masjid kontemporer yang satu ini. Masjid Al Huda yang berlokasi di daerah Jatinangor, Jawa Barat, ini memiliki desain atap yang jauh berbeda. Gaya industrial kental terasa nyaman tanpa kehilangan gaya kekinian yang menawan.

Atap Tumpang atau Bersusun
Atap tumpang atau bersusun yang menjadi ciri khas masjid, karya JXA Studio, via Arsitag

Atap tumpang atau bersusun yang menjadi ciri khas masjid, karya JXA Studio, via Arsitag
 

Perbedaan utama dari desain masjid kontemporer ini berada pada bagian atap. Alih-alih bentuk kubah, bangunan masjid berbentuk bujur sangkar ini memiliki atap tumpang atau bersusun. Model atap seperti ini memiliki kesamaan dengan bangunan keagamaan dari zaman Hindu-Buddha daerah Jawa dan Bali.

Sebelumnya, desain atap seperti ini banyak ditemukan pada bangunan masjid sebelum abad ke 19 sebelum berganti menjadi kubah. Kehadiran desain ini seperti menjadi bentuk nostalgia yang dihadirkan dalam tampilan modern.

Dominasi Cokelat dan Hitam
Desain eksterior masjid didominasi warna cokelat dengan warna hitam sebagai aksen, karya JXA Studio, via Arsitag

Desain eksterior masjid didominasi warna cokelat dengan warna hitam sebagai aksen, karya JXA Studio, via Arsitag
 

Dari luar, terlihat bahwa desain masjid kontemporer ini didominasi oleh warna cokelat dan hitam. Pagar logam dekoratif cokelat dengan motif segi enam menjadi pemisah utama antara area eksterior dan interior. Sementara itu, warna hitam menjadi warna aksen pada berbagai eleman masjid.
 

Baca juga: Keanggunan Masjid Modern Kontemporer yang Terinspirasi Bentuk Peci
 

Gaya Industrial yang Kental dan Kekinian
Area tangga masjid dengan perbedaan material dan warna pada kedua sisi tangga, karya JXA Studio, via Arsitag

Area tangga masjid dengan perbedaan material dan warna pada kedua sisi tangga, karya JXA Studio, via Arsitag
 

Desain masjid kontemporer ini mengusung gaya industrial yang terasa sangat kental dalam setiap sudutnya. Hal ini terlihat pada penggunaan elemen-elemen yang identik dengan gaya ini.

Selain pagar metal yang menyambut setiap pengunjung, terdapat elemen industrial lain yang telah menunggu. Pada sisi tangga, deretan papan kayu timbul ditata dengan model chevron menciptakan tekstur yang terasa hangat.

Selain materialnya, perhatikan juga desain area yang ditata dengan ciamik ini. Tangga dipisahkan menjadi dua bagian, lengkap dengan pemisah fisik berupa rail tangga di bagian tengah, plus pemisah visual berupa warna hitam dan putih.

Bata ekspos khas industrial sebagai tembok masjd, karya JXA Studio, via Arsitag

Bata ekspos khas industrial sebagai tembok masjd, karya JXA Studio, via Arsitag
 

Gaya industrial juga dihadirkan dari penggunaan material bata ekspos pada sisi-sisi masjid lainnya. Bata merah ekspos memberikan kesan unfinished yang identik dengan gaya industrial. Bata merah yang dipergunakan adalah bata merah press dengan permukaan lebih halus dibandingkan bata merah konvensional, serta memiliki ukuran yang presisi untuk tampilan yang lebih estetis.

Desain Masjid yang Bare dan Minim Dekorasi
Area masjid yang lapang dan bare tanpa adanya dekorasi, karya JXA Studio, via Arsitag

Area masjid yang lapang dan bare tanpa adanya dekorasi, karya JXA Studio, via Arsitag
 

Desain masjid kontemporer dengan gaya industrial ini terlihat minim dekorasi. Kesan bare dan lapang sangatlah terasa begitu Anda memasukinya. Aspek dekoratif lebih banyak dihadirkan melalui tekstur seperti pada dinding kayu di area tangga, pagar logam dengan motif segi enam, tekstur dinding bata ekspos, dan juga kaligrafi dinding.

Aspek dekoratif lainnya dimunculkan dari permainan dan transisi warna hitam, putih, dan cokelat yang menjadi pembatas visual antara setiap area.
 

Baca juga: Desain Rumah Minimalis dan Joglo Tradisional yang Berdampingan Serasi
 

Area Interior Masjid yang Nyaman dan Lapang
Area interior masjid terasa lapang dengan material frosted glass sebagai dinding dan kayu sebagai lantai, karya JXA Studio, via Arsitag

Area interior masjid terasa lapang dengan material frosted glass sebagai dinding dan kayu sebagai lantai, karya JXA Studio, via Arsitag
 

Kesan pertama yang terasa begitu masuk ke dalam area interior masjid adalah tampilan yang lapang dan nyaman. Tidak adanya pilar-pilar besar di tengah ruangan sukses dalam membangun kesan lapang tersebut.

Kesan lapang juga hadir berkat penggunaan frosted glass sebagai dinding interior masjid. Dinding kaca ini membuka akses cahaya matahari dari luar.

Bila Anda menengok ke atas, terlihat beberapa susunan plafon berbentuk kotak dan formasi atap bertumpuk seperti yang terlihat dari luas masjid. Material kayu yang dipergunakan sebagai plafon juga menjadi material utama lantai masjid. Penggunaan material tersebut yang bertanggung jawab dalam menciptakan kesan hangat dan nyaman bagi setiap pengunjungnya.

AUTHOR

Rahayu Lestariasih

Seorang Penulis lepas selama lebih dari 5 tahun dan telah menulis berbagai jenis artikel dengan topik yang berbeda. Menyukai dunia freelance yang dinamis