4 Tips Menghindari Ulah Kontraktor Nakal

4 Tips Menghindari Ulah Kontraktor Nakal | Foto artikel Arsitag

Ilustrasi oleh Tomi Um, via nytimes.com
 

Apakah Anda ingin menggunakan jasa kontraktor? Kontraktor merupakan penyedia jasa berupa pengadaan dan berbagai kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan sipil. Pekerjaan ini bisa berupa pembangunan jalan, pembangunan jembatan, pembuatan gedung, hingga renovasi atau bangun rumah.

Dengan menyerahkan proses pembangunan atau renovasi rumah Anda pada kontraktor, Anda pun tidak perlu pusing lagi dalam memikirkan berbagai hal teknis. Anda bisa menyerahkan detail spesifikasi yang diinginkan, target waktu pengerjaan, maupun keperluan lainnya kepada kontraktor. Kemudian, kontraktor akan mengajukan harga untuk memenuhi semua keinginan Anda. Jika harga sudah disepakati, kerja sama pun dapat berjalan.

Namun, ada hal penting yang harus Anda perhatikan sebelum memilih kontraktor. Hal pertama yang harus menjadi pertimbangan utama adalah penawaran harga, nama besar kontraktor, serta pengalamannya. Semakin besar nama sebuah jasa kontraktor, maka semakin kecil pula kemungkinan Anda untuk dicurangi. Namun, harga jasa yang ditawarkan pun sudah pasti tidak murah.

Faktanya, memang ada beberapa kontraktor nakal yang mencurangi kliennya. Seperti apa saja contoh kenakalan kontraktor yang biasa terjadi di lapangan dan cara menghindarinya? Anda bisa menyimak tips penting berikut ini.

1. Turunkan tim pengawas
Ilustrasi oleh Unitonevector, via freepik.com

Ilustrasi oleh Unitonevector, via freepik.com
 

Kontraktor nakal akan selalu mencari dan memanfaatkan celah, seperti salah satunya tidak menyelesaikan proses pembangunan sesuai waktu yang telah disepakati. Nah, agar hal ini tidak terjadi, saat pembangunan berlangsung Anda tidak bisa lepas tangan dan menyerahkan pembangunan sepenuhnya kepada kontraktor.

Selain memberikan desain bangunan yang Anda inginkan serta spesifikasi material yang dibutuhkan, tetapkan juga time table (agenda progress report) dan deadline (tenggat waktu) yang harus dipenuhi kontraktor. Anda juga wajib memantau jalannya pembangunan dan memastikan bahwa pengerjaan dilakukan sesuai waktu yang telah ditetapkan.

2. Tetapkan spesifikasi material dengan jelas dan detail sejak awal

Kontraktor nakal juga bisa mengambil keuntungan dengan menurunkan kualitas material bangunan. Untuk mengantisipasi kejadian ini, tetapkan spesifikasi di awal dengan jelas dan detail, mulai dari bentuk, ukuran, hingga nomor seri bahan jika diperlukan. Spesifikasi ini harus disetujui oleh kontraktor dan tertuang dalam dokumen keketatan hukum.

Awasi keadaan di lapangan secara rutin agar tidak terjadi penyelewengan. Jika Anda menemukan penyelewengan, maka Anda berhak menegur kontraktor untuk membangun sesuai perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Baca juga: 8 Keuntungan Menggunakan Jasa Desainer Profesional

3. Pilih kontraktor yang memiliki reputasi baik
Ilustrasi oleh Makyzz, via freepik.com

Ilustrasi oleh Makyzz, via freepik.com
 

Tentu Anda tidak menginginkan permasalahan muncul dan menghambat proses pembangunan. Salah satu contoh kenakalan kontraktor lainnya adalah terlambat membayarkan material bangunan yang digunakan kepada supplier. Bisa-bisa, supplier mendatangi Anda dan menagih haknya kepada Anda. Padahal, Anda sendiri sudah melakukan pembayaran kepada kontraktor. Untuk itu, pastikan kontraktor yang Anda pilih benar-benar mempunyai reputasi yang baik dengan cara menelusuri rekam jejaknya terlebih dahulu.

4. Jangan mudah tergiur dengan tawaran kontraktor murah

Kenakalan kontraktor yang paling sering dijumpai adalah melarikan uang pemilik bangunan. Biasanya, saat pemilik sudah telanjur memberikan uang muka dan uang pembangunan semenjak awal kepada kontraktor, pihaknya kemudian hilang begitu saja.

Agar kejadian ini tidak menimpa Anda, sebaiknya jangan mudah tergiur dengan tawaran kontraktor murah. Cari kontraktor yang memang benar-benar memiliki reputasi baik dan legalitas yang jelas. Kontraktor resmi dan legal tentu memiliki alamat dan data-data yang jelas. Hal ini pun akan memudahkan Anda saat terjadi masalah dan menyelesaikannya dengan kontraktor.

Selain itu, hindari melakukan pembayaran langsung dengan nominal yang besar di awal. Lakukan pembayaran sesuai dengan progres pembangunan yang terjadi di lapangan. Jangan mudah percaya dan awasi terus proses pembangunan atau renovasi hunian Anda. Sebelum Anda rugi, sebaiknya cegah risiko masalah mulai dari awal. Apps semacam Arsipro juga dapat Anda pilih untuk melindungi Anda dari risiko-risiko tersebut.
 

Arsipro dapat membantu kelancaran dan keamaanan proyek Anda, via arsitag.com

Arsipro dapat membantu kelancaran dan keamaanan proyek Anda, via arsitag.com

Selamat membangun dengan aman, nyaman, dan transparan!

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.