NOR House: Arsitektur Rumah Unik Bermandikan Cahaya

NOR House: Arsitektur Rumah Unik Bermandikan Cahaya | Foto artikel Arsitag

Cover : NOR house di Bandung karya Aaksen Responsible Architecture tahun 2018 (Sumber: arsitag.com)
 

Sebuah karya bisa dikatakan unik karena berhasil mewujudkan ide-ide kreatif yang orisinil dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Begitu juga dalam arsitektur, sebuah karya arsitektur menjadi unik karena dapat berfungsi optimal dalam mewadahi setiap kegiatan dan kebutuhan, dengan perwujudan ide kreatif yang berbeda untuk setiap desain.

Aaksen Responsible Architecture menerapkan pola pikir ini saat merancang NOR house. Setiap elemen di dalamnya sangat unik dan satu persatu dirancang sesuai kebutuhan, kegiatan, dan keinginan pemiliknya. Mulai dari pola ruang, hubungan ruang, bentuk, warna, perletakan furnitur, hingga tata cahaya, semuanya dipikirkan secara detail dan cermat.

Nah, kali ini mari kita intip konsep dan penerapan desain yang menjadikan NOR house: Arsitektur Rumah Unik Bermandikan Cahaya.

NOR House berlokasi di Jalan Pahlawan no.32, Bandung, Jawa Barat. Nama NOR House mewakili nama kedua anak keluarga ini, Adara Kaila Eleanor dan Sophia Cyrilla Eleonora. NOR identik dengan Nur dalam bahasa Arab yang berarti cahaya. Konsep spiritual yang kuat ikut menjadi konsep desain dan diwujudkan melalui jendela segitiga di atap bertuliskan Allah dalam bahasa arab. Cahaya dari jendela itu menerangi ruang mushola di bawahnya sebagai perlambang cahaya Allah yang memberi pencerahan dan bimbingan.
Ruang mushola mendapat pencahayaan dari jendela di atap (Sumber: arsitag.com)
 

NOR House berlokasi di Jalan Pahlawan no.32, Bandung, Jawa Barat. Nama NOR House mewakili nama kedua anak keluarga ini, Adara Kaila Eleanor dan Sophia Cyrilla Eleonora. NOR identik dengan Nur dalam bahasa Arab yang berarti cahaya. Konsep spiritual yang kuat ikut menjadi konsep desain dan diwujudkan melalui jendela segitiga di atap bertuliskan Allah dalam bahasa arab. Cahaya dari jendela itu menerangi ruang mushola di bawahnya sebagai perlambang cahaya Allah yang memberi pencerahan dan bimbingan.  

Total luas rumah 115 m2. Lantai pertama seluas 72 m2 untuk ruang keluarga, ruang makan, dapur, mushola, toilet, dan dapur. Lantai dua seluas 43 m2 untuk kamar tidur utama, kamar tidur anak-anak, dan sebuah kamar mandi. Rumah yang didominasi warna putih ini didesain dengan gaya arsitektur tropis kontemporer dengan atap fumira sebagai façade.
Jendela menjadi sumber pencahayaan alami untuk keseluruhan lantai (Sumber: arsitag.com)
 

Total luas rumah 115 m2. Lantai pertama seluas 72 m2 untuk ruang keluarga, ruang makan, dapur, mushola, toilet, dan dapur. Lantai dua seluas 43 m2 untuk kamar tidur utama, kamar tidur anak-anak, dan sebuah kamar mandi. Rumah yang didominasi warna putih ini didesain dengan gaya arsitektur tropis kontemporer dengan atap fumira sebagai façade.

Baca juga: Yuk, Mengintip Arsitektur Rumah Super Minimalis Karya Sontang Siregar!

Interpretasi tradisi dan hukum Islam menjadi dasar pemikiran Aaksen untuk mengikutsertakan cahaya dalam keseluruhan desain, dengan memaksimalkan bukaan dan menggunakan material yang paling ringan. Jendela besar setinggi dinding memberi pencahayaan maksimal untuk selasar penghubung antar ruang di lantai dua. Jendela ini terbagi dua. Bagian bawah berupa jendela mati demi segi keamanan, sedangkan bagian atas bisa dibuka untuk sirkulasi udara.
Ukuran jendela semaksimal mungkin untuk pencahayaan dan sirkulasi udara alami (Sumber: arsitag.com)
 

Interpretasi tradisi dan hukum Islam menjadi dasar pemikiran Aaksen untuk mengikutsertakan cahaya dalam keseluruhan desain, dengan memaksimalkan bukaan dan menggunakan material yang paling ringan. Jendela besar setinggi dinding memberi pencahayaan maksimal untuk selasar penghubung antar ruang di lantai dua. Jendela ini terbagi dua. Bagian bawah berupa jendela mati demi segi keamanan, sedangkan bagian atas bisa dibuka untuk sirkulasi udara.

Bagian tangga harus terang untuk segi keamanan dan kesehatan (Sumber: arsitag.com)Bagian tangga harus terang untuk segi keamanan dan kesehatan (Sumber: arsitag.com)
 

Banyaknya bukaan pada keseluruhan rumah memaksimalkan pemanfaatan pencahayaan alami dan sirkulasi penghawaan yang baik. Tangga sebagai akses antar lantai, perlu pencahayaan yang optimal agar aman karena setiap langkah terlihat dengan jelas. Itulah sebabnya, Aaksen menempatkan jendela di area tangga. Sinar matahari yang masuk menerangi area di bawah tangga dan membunuh kuman yang biasanya bersarang di tempat yang gelap dan lembab. Secara cerdik, jendela di bagian bordes juga menjadi jendela untuk kamar mandi di samping tangga.

Jendela di dinding dapur untuk pencahayaan dan sirkulasi udara saat memasak (Sumber: arsitag.com)Jendela di dinding dapur untuk pencahayaan dan sirkulasi udara saat memasak (Sumber: arsitag.com)
 

Kondisi lokasi berada di pemukiman padat penduduk, dengan akses jalan berupa gang yang tidak bisa dilalui kendaraan besar. Keadaan lokasi ini menjadikan NOR house memiliki aksen yang unik di antara bangunan sekitarnya.

Lantai keramik, plafond gypsum, dan dinding serba putih ikut andil memantulkan cahaya (Sumber: arsitag.com)Lantai keramik, plafond gypsum, dan dinding serba putih ikut andil memantulkan cahaya (Sumber: arsitag.com)
 

Keterbatasan ruang melahirkan konsep Space Saving Furniture pada desain interiornya. Tampilan simple dan bersih didapat dari keramik lantai warna gading yang dipadukan dengan lantai parket dan dinding putih. Area dapur dibuat memanjang satu baris dan disatukan dengan ruang makan. Trik ini menghemat area gerak dan membuat ruang terasa lebih lega. Struktur tangga didesain seminimalis mungkin dengan bagian bawah anak tangga dibuat kosong untuk memperluas ruang. Plafond gypsum tanpa profil juga memberi efek signifikan terhadap luas ruang.

Kamar mandi serba putih yang terang dan higienis (Sumber: arsitag.com)Kamar mandi serba putih yang terang dan higienis (Sumber: arsitag.com)
 

Kualitas pencahayaan dan penghawaan yang baik juga dirasakan di kamar mandi. Kamar mandi serba putih menampilkan desain yang bersih higienis dan semakin tampak berkilau dengan kehadiran cahaya matahari yang dipantulkan oleh keramik dinding.  Cermin yang berhadapan memberi efek pantulan yang memperluas ruang.

Baca juga: Mengintip Desain Kamar Mandi yang Cocok untuk Rumah Minimalis Anda

Cahaya tidak langsung agar suhu kamar tidur lebih nyaman (Sumber: arsitag.com)Cahaya tidak langsung agar suhu kamar tidur lebih nyaman (Sumber: arsitag.com)
 

Salah satu dinding kamar tidur utama berupa jendela besar. Untuk alasan keamanan, lagi-lagi bagian bawah berupa jendela mati, sedangkan bagian atas berupa jendela berdaun dua. Sebenarnya, sinar matahari yang sampai ke kamar, bukanlah sinar matahari langsung. Sinar matahari masuk ke dalam rumah melalui jendela di atap, baru diteruskan ke jendela kamar. Ide ini mengurangi efek panas matahari yang memasuki kamar tidur.

Kenyamanan ruang open-plan dengan aliran udara dan pencahayaan yang terancang dengan baik (Sumber: arsitag.com)Kenyamanan ruang open-plan dengan aliran udara dan pencahayaan yang terancang dengan baik (Sumber: arsitag.com)
 

NOR house yang rampung di awal tahun 2018 ini, pantas diakui sebagai rumah dengan sistem pencahayaan dan penghawaan alami yang baik, karena setiap bagian rumah mendapat cahaya dan udara alami dari banyaknya bukaan yang ada. Ruang keluarga, dapur, dan ruang makan yang menyatu sebagai ruang open-plan mendapat pencahayaan dan aliran udara dari jendela dan pintu besar di ruang keluarga, serta jendela di bawah tangga. Cahaya matahari yang masuk dipantulkan oleh lantai keramik dan plafon serta dinding yang serba putih.

Jendela mati berbentuk trapesium siku-siku menerangi lantai satu dan selasar lantai dua. Kusen alumunium menjadi pilihan karena ringan, tahan lama, dan warnanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Lantai parket warna coklat muda menjadi penyeimbang silaunya warna serba putih yang memantulkan cahaya matahari. Urat-urat kayu menjadi hiasan dalam ruang yang serba putih dan memberi kenyamanan yang alami.
Walau kecil, jendela di pojok dinding, memberi efek signifikan untuk menerangi dua lantai (Sumber: arsitag.com)
 

Jendela mati berbentuk trapesium siku-siku menerangi lantai satu dan selasar lantai dua. Kusen alumunium menjadi pilihan karena ringan, tahan lama, dan warnanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Lantai parket warna coklat muda menjadi penyeimbang silaunya warna serba putih yang memantulkan cahaya matahari. Urat-urat kayu menjadi hiasan dalam ruang yang serba putih dan memberi kenyamanan yang alami.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendesain Jendela Rumah Minimalis yang Elegan

NOR house menjadi contoh karya arsitektur unik yang lahir dari kebutuhan khusus keluarga yang tinggal di dalamnya. Jumlah dan usia anggota keluarga, kebutuhan spiritual, keadaan lokasi dan sempitnya lahan, serta kegiatan yang ditampung di dalamnya, menghasilkan desain kreatif yang unik dan berbeda dari lainnya. NOR house menghadirkan arsitektur rumah unik bermandikan cahaya, sebuah karya arsitektur yang patut diakui keotentikannya dan menjadi pembelajaran perwujudan konsep desain yang benar.
Keindahan NOR house di malam hari dengan cahaya lampu yang memancar dari jendela-jendelanya (Sumber: arsitag.com)
 

NOR house menjadi contoh karya arsitektur unik yang lahir dari kebutuhan khusus keluarga yang tinggal di dalamnya. Jumlah dan usia anggota keluarga, kebutuhan spiritual, keadaan lokasi dan sempitnya lahan, serta kegiatan yang ditampung di dalamnya, menghasilkan desain kreatif yang unik dan berbeda dari lainnya. NOR house menghadirkan arsitektur rumah unik bermandikan cahaya, sebuah karya arsitektur yang patut diakui keotentikannya dan menjadi pembelajaran perwujudan konsep desain yang benar.

AUTHOR

Joyce Meilanita

Joyce Meilanita adalah satu-satunya mahasiswa Arsitektur'95 Institut Teknologi Indonesia yang lulus di tahun 1999. Pernah magang dalam Jadena Project PT. Schering Jerman-Indonesia di tahun 1998. Penyuka aljabar ini aktif mengajar bimbel sejak 1988 dan telah membuat 420 soal untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ia juga sudah menerjemahkan 41 dokumen berbahasa Inggris untuk Tung Desem Waringin. Kecintaan akan dunia arsitektur menyemangatinya untuk terus membagi dan memperluas wawasan serta pengetahuannya lewat berbagai artikel yang ditulisnya untuk arsitag.com. "Always trying to do my best in God's will n bless" itulah motto hidupnya.