Fasad renovasi rumah minimalis, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Renovasi umumnya bertujuan agar sebuah hunian lebih nyaman ditinggali atau memiliki harga jual yang lebih tinggi ketika hendak dijual kembali. Pekerjaan renovasi rumah sesungguhnya tak kalah menantang dibanding membangun rumah dari awal. Nah, kali ini tim arsitek Dhanie & Sal mengerjakan proyek renovasi rumah yang berada di kawasan padat penduduk, Tangerang Selatan. Di tangan mereka, rumah yang berada di sudut jalan ini diubah menjadi bergaya minimalis dengan dinding roster beton cantik!
Renovasi Rumah Minimalis dengan Dinding Roster Beton
Roster beton sebagai secondary skin, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Tak berbeda dengan roster bata, roster beton juga menawarkan beragam bentuk. Misalnya, bentuk persegi panjang atau persegi empat dengan lubang pada bagian tengahnya. Rongga atau yang disebut hollow mempunyai fungsi menyalurkan udara, memfilter cahaya matahari, dan sekaligus memberikan sentuhan unik pada hunian.
Pada fasad, tim arsitek Dhanie & Sal menggunakan roster beton sebagai secondary skin atau lapisan kedua di sebagian lantai dua. Adapun, secondary skin yang kerap ditemukan pada konsep rumah modern minimalis berfungsi melindungi rumah dari perubahan cuaca seperti hujan deras, panas terik, dan juga terjangan angin.
Khususnya pada proyek renovasi rumah ini, penggunaan fasad roster beton dengan bentuk roster yang simpel tak hanya berfungsi melindungi lantai dua dari perubahan cuaca. Lebih dari itu, aplikasi roster beton telah berhasil menciptakan aksen yang unik pada fasad rumah yang mengusung gaya desain minimalis.
Ruang terbuka yang dibalut roster beton, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Karena berada di sudut jalan, rumah ini memiliki dua muka dengan dua pintu masuk yang menghadap ke jalan. Menyiasati keadaan ini, tim arsitek Dhanie & Sal kembali menggunakan roster beton. Dinding roster beton digunakan untuk menutup pintu masuk di sisi selatan demi menjadi privasi penghuni rumah. Dengan menambahkan roster beton sebagai dinding pelindung, pintu masuk sisi selatan lebih tertutup tanpa membuat fasad jadi kaku.
Baca juga: Permainan Garis dan Geometri Cantik Rumah Minimalis ala ArMSchitecture
Memasukkan Pemandangan Hijau ke Dalam Ruangan
Bukaan besar di ruang keluarga, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Renovasi rumah minimalis ini tak hanya menyentuh fasad saja, tetapi juga interior rumah. Bukaan-bukaan ditata ulang agar bisa menangkap pemandangan hijau di luar rumah. Contohnya saja di ruang keluarga ini. Ditambahkan sebuah bukaan besar persegi empat, sehingga pepohonan di luar rumah menjadi dekorasi hidup untuk ruang keluarga.
Ruang keluarga yang tampak luas dan lega, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Bukaan besar ini sekaligus membuat ruang keluarga mendapatkan cahaya alami yang berlimpah. Dinding dan langit-langit warna putih berhasil memantulkan cahaya alami tersebut dengan sempurna. Efeknya, ruang keluarga pun terasa lebih luas dan lega.
Aksen Kayu pada Renovasi Rumah Minimalis
Material kayu untuk lantai dan daun pintu, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Selain mengatur kembali bukaan-bukaan pada setiap ruangan agar nyaman, tim arsitek Dhanie & Sal juga melakukan renovasi pada lantai. Lantai rumah diganti dengan material kayu yang menampilkan warna natural dan serat-serat kayu alami. Material kayu yang sama dipilih pula untuk daun pintu.
Jendela di area anak tangga, karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Pemakaian material kayu semakin menguatkan nuansa natural yang dihadirkan pada interior rumah. Pemandangan hijau yang dirangkul ke dalam rumah melalui bukaan-bukaan yang ditata ulang berpadu sempurna dengan nuansa kayu alami pada lantai dan daun pintu.
Baca juga: Desain Rumah Minimalis Tropis dengan Detail Fasad yang Memesona
Dekorasi bernuansa alam, hunian karya Dhanie & Sal, via Arsitag.com
Rumah minimalis sentuhan nuansa kayu semakin lengkap dengan dekorasi senada. Beberapa dekorasi kayu berupa ranting-ranting kayu dan mangkok kayu semakin menegaskan kehadiran suasana alami di dalam rumah. Suasana tersebut diperkuat lagi dengan denting lempengan logam nan indah dan tenang yang berasal dari lonceng angin atau genta angin yang mengingatkan pada suasana vila yang hening dan adem. Menurut ilmu fengsui, lonceng angin ini diyakini mampu menangkap “chi” positif untuk kemudian disebarkan ke seluruh penjuru rumah.
Nah, renovasi rumah minimalis ini dikerjakan tim arsitek Dhanie & Sal dengan dana yang terbatas dan waktu pengerjaan yang terbilang pendek. Meskipun begitu, renovasi pada hunian ini telah berhasil menghadirkan suasana baru yang lebih nyaman dengan memadukan roster beton cantik dan material kayu alami. Sirkulasi udara pun jauh lebih baik. Begitu pula dengan cahaya alami yang masuk ke dalam rumah. Jadi, setelah melihat inspirasi ini, apakah Anda semakin bersemangat untuk merenovasi rumah?