Desain Restoran Peranakan di Bandung Dengan Detail Arsitektur yang Memukau

desain restoran peranakan

Butuh inspirasi restoran yang memukau sekaligus instagramable? Restoran di Kota Lembang, Bandung, yang bernama Teuan ini bisa jadi referensi yang tepat. Tim Kkum Architect membawa nuansa alami, memadukannya dengan sentuhan budaya peranakan Tionghoa dan menciptakan ruang makan yang memukau. 

Desain Restoran Peranakan Dengan Tangga Kembar Ikonik

Anak tangga kembar siam menuju lantai dua, karya Kkum Architect via Arsitag  
Anak tangga kembar siam menuju lantai dua, karya Kkum Architect via Arsitag  

Restoran ini berdiri di sebuah area yang terbilang luas, meskipun lokasinya cukup masuk ke dalam. Adapun bangunannya berbentuk khas tradisional Tionghoa berupa empat bangunan besar saling terhubung yang terdiri dari dua lantai dan dirancang mengelilingi sebuah taman besar tepat di bagian tengahnya. 

Lambang bernuansa budaya Tionghoa di tangga kembar siam, karya Kkum Architect via Arsitag  
Lambang bernuansa budaya Tionghoa di tangga kembar siam, karya Kkum Architect via Arsitag  

Begitu memasuki area restoran, tangga kembar ikonik segera saja menarik perhatian. Tangga kembar siam yang biasanya ditemukan di rumah Banjar ini memiliki dua arah masuk yakni dari arah kiri dan dari arah kanan. Di pertemuan anak tangga, sebuah lambang yang menampilkan huruf Cina ditambahkan sebagai penanda sekaligus dekorasi bernuansa Tionghoa. Anak tangga dari kayu ini menjadi spot berfoto yang instagramable

Suasana Tempo Dulu Dengan Sentuhan Modern

Meja depan dengan suasana tempo dulu, karya Kkum Architect via Arsitag  
Meja depan dengan suasana tempo dulu, karya Kkum Architect via Arsitag  

Sebuah meja berukuran besar dari material kayu menjadi pilihan tim Kkum Architect untuk digunakan sebagai meja depan sekaligus meja kasir. Meja kayu ini mengingatkan pada furnitur tempo dulu yang sederhana namun berkelas. Meja kayu berpadu cantik dengan ubin yang semarak dan pot-pot tanaman berukuran besar. Di latar belakangnya terdapat pintu-pintu dengan struktur arch yang banyak ditemui pada rumah-rumah Eropa tempo dulu. 

Sudut restoran dengan dekorasi yang unik, karya Kkum Architect via Arsitag  
Sudut restoran dengan dekorasi yang unik, karya Kkum Architect via Arsitag  

Selain area meja depan yang menawan, desain restoran peranakan ini juga memiliki beberapa sudut yang diberi sentuhan dekorasi unik. Misalnya saja sebuah sudut restoran dengan ornamen gerabah dan high wheel bicycle tahun 1870-an ciptaan James Starley. Ada pula sudut lainnya yang menampilkan karya seni abstrak yang memadukan gerabah-gerabah tinggi, bata yang disusun berpola, hamparan kerikil dan lentera bertingkat yang unik. 

Beberapa lentera bertingkat sebagai dekorasi, karya Kkum Architect via Arsitag  
Beberapa lentera bertingkat sebagai dekorasi, karya Kkum Architect via Arsitag  

Suasana Makan Tempo Dulu

Meja panjang dengan suasana terbuka, karya Kkum Architect via Arsitag  
Meja panjang dengan suasana terbuka, karya Kkum Architect via Arsitag  

Restoran rancangan Kkum Architect ini menawarkan area makan dalam ruangan dan di luar ruangan. Area makan di dalam restoran bisa jadi pilihan untuk suasana makan yang lebih formal dengan sebuah meja panjang dan kursi makan di sisi-sisinya. Area makan ini bernuansa tradisional Tionghoa dengan tegel hitam tempo dulu kombinasi ubin bermotif. Suasana tempo dulu semakin terasa dengan jendela-jendela besar dari kayu dan pembatas balkon berukir. 

Meja panjang menghadap jendela, karya Kkum Architect via Arsitag  
Meja panjang menghadap jendela, karya Kkum Architect via Arsitag  

Masih di dalam restoran, ada pula meja panjang yang dirancang menghadap ke jendela. Lagi-lagi suasana tradisional Tionghoa begitu kental dengan banyaknya ukiran pada pilar, kombinasi tegel hitam tempo dulu dan ubin bermotif serta jendela-jendela besar dari kayu. 

Area Makan di Luar Ruangan

Area taman dengan meja-meja makan, karya Kkum Architect via Arsitag  
Area taman dengan meja-meja makan, karya Kkum Architect via Arsitag  

Selain di bagian dalam, desain restoran peranakan ini menawarkan area makan terbuka di taman dan rooftop. Area taman berada di tengah empat bangunan yang saling terhubung. Bagian bawah taman tampak bersih tertutup tegel hitam tempo dulu. Beberapa tanaman besar tertata di sekitaran taman sebagai perindang. 

Area maakan di teras restoran, karya Kkum Architect via Arsitag  
Area maakan di teras restoran, karya Kkum Architect via Arsitag  

Tak hanya di area tengah taman, pengunjung juga bisa memilih untuk duduk-duduk atau makan di area teras. Sejumlah meja kayu oktagonal berukir disediakan di teras restoran. Meja kayu berukir yang rendah ini mengingatkan pada meja-meja di rumah tradisional Tionghoa tempo dulu. 

Meja kayu octagonal berukir, karya Kkum Architect via Arsitag  
Meja kayu octagonal berukir, karya Kkum Architect via Arsitag  

Nah, desain restoran peranakan yang bernuansa tradisional Tionghoa dengan sentuhan modern ini benar-benar menawarkan suasana yang berbeda. Tempat duduk yang nyaman, bukaan-bukaan lebar, dekorasi tempo dulu, tanaman-tanaman hijau dan ditambah udara sejuk Kota Lembang telah menjadikan restoran ini jadi salah satu tempat favorit. 

Terinspirasi untuk memiliki restoran seperti ini?

Butuh bantuan untuk proyek Anda? Dapatkan penawaran dari profesional terpercaya tanpa biaya apapun!
Puji Lestari
AUTHOR
Penulis lepas yang telah menulis beragam artikel dengan berbagai tema. Senang menulis dengan ide yang kreatif, informatif, dan bermanfaat.
press releasekontaksyarat dan ketentuan
© PT Tritama Gemilang Sukses 2016 - 2022 | All rights reserved.
hello world!
Ingin Renovasi Atau Bangun?
Hubungi Kami
Ingin Renovasi Atau Bangun?
chevron-down linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram