Tiga rumah industrial compact ini berdiri di atas tanah seluas 300 m2 dengan masing-masing hunian menempati lahan seluas 100 m2. Berada di kawasan Renon, Denpasar Selatan, penggunaan material yang efisien dan detail yang menarik telah berhasil membuat rumah ini menjadi focal point di area tersebut.
Tertarik untuk melihatnya?
Table of Contents
Mengusung konsep compact living, rumah berukuran 4x23 ini tampak begitu unik. Dari luar, rumah ini terlihat seperti rumah satu lantai, padahal sesungguhnya terdiri dari dua lantai.
Hunian ini semakin menarik dengan penggunaan palet warna monokromatik untuk eksterior. Tujuannya untuk menciptakan kesan harmonis sekaligus menyejukkan. Sedangkan, warna gradasi dari gelap ke terang berfungsi pula untuk passive cooling.
Meski berada di kawasan hunian yang cukup padat, setiap bangunan terasa lega berkat halaman yang luas. Setiap bangunan memang dirancang mundur 3 meter dari batas tanah untuk menciptakan ruang yang nyaman. Penempatan ini juga memudahkan akses untuk mobil.
Mengutamakan kenyamanan dan efisiensi ruang, penempatan ruang publik dan privat dilakukan dengan mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Di lantai 1, ruang keluarga dibuat menyatu dengan ruang makan dan dapur dengan bukaan lebar di bagian depan dan belakang.
Di area open plan ini, pemilihan warna monokrom untuk interior menciptakan suasana yang tenang dan elegan. Sedangkan, gradasi warna dari gelap ke terang memberikan kedalaman dan dimensi pada ruang.
Area pantry dan tangga menjadi salah satu area yang mencuri perhatian. Desain pantry dan tangga di rumah industrial compact ini mengedepankan kejujuran material mulai dari beton, batu alam serta kayu dan kesatuan struktur. Hasilnya, terciptalah estetika yang fungsional sekaligus harmonis.
Area pantry dan meja makan yang berada di bagian belakang ini bersebelahan dengan inner court. Ruang terbuka yang berada di dalam bangunan ini tak hanya berfungsi sebagai taman tetapi juga sebagai jalan masuk cahaya dan menjaga sirkulasi udara.
Dengan cahaya alami yang melimpah, penggunaan warna light grey pada dinding bisa memantulkan cahaya alami dengan baik. Efeknya, tercipta suasana yang lebih terang dan segar di dalam ruangan.
Di hunian ini, konsep compact living diterapkan dengan mengedepankan kenyamanan. Lihat saja kamar tidurnya. Setiap kamar tidur dilengkapi dengan bukaan-bukaan lebar yang mengarah ke area terbuka.
Di kamar tidur, penggunaan warna light grey pada dinding juga diterapkan. Cahaya alami yang berasal dari bukaan-bukaan lebar di setiap kamar tidur pun dapat terpantul sempurna. Kamar tidur tak hanya jadi estetik, tetapi juga lebih terang, nyaman dan segar.
Seperti halnya kamar tidur, desain kamar mandi pun mengedepankan kesederhanaan tetapi fungsional. Material-material dipilih dengan tepat demi meningkatkan keselamatan, seperti penggunaan lantai anti-slip untuk menghindari kecelakaan.
Void menjadi salah satu elemen yang membuat rumah ini terasa menyatu dengan alam. Void merujuk pada area terbuka di dalam bangunan, seringkali di antara lantai. Sebagai elemen desain, void berfungsi meningkatkan pencahayaan alami dan ventilasi sehingga tercipta kesan lebih terbuka dan nyaman di dalam rumah.
Nah, desain rumah industrial compact di Bali ini mengutamakan aspek fungsional dan estetika. Penggunaan material, pemilihan warna dan keberadaan area terbuka menjadi fokus utama demi menciptakan pengalaman ruang yang nyaman dan menyatu dengan alam. Di tengah kepadatan hunian perkotaan, rumah ini menjadi tempat ternyaman untuk pulang.
Terinspirasi untuk punya hunian seperti ini?