Description

Seiring berjalan waktu, renovasi rumah dibutuhkan untuk menghadirkan sesuatu yang baru dan fresh. Tuntutan renovasi bisa disebabkan banyak hal, mulai dari kondisi rumah yang rusak, tampilan cat yang kusam, atau ingin tampil baru mengikuti tren.   Demikian pula dengan kediaman pasangan guru sebuah sekolah internasional yang terletak di Ciputat, tangerang. Sebuah rumah tinggal yang dibangun di era tahun 1990-an tentunya butuh banyak polesan untuk tampil lebih baik dan layak.  Sebagai arsitek sekaligus desainer interior, Armeyn Ilyas melakukan beberapa perubahan, agar hunian ini tampil lebih baik.   Renovasi Arsitektural Kondisi hunian tiga lantai seluas 300 meter persegi ini awalnya cenderung gelap dengan bukaan jendela yang terbatas, serta finishing warna yang gelap pula. Arsitek melakukan perubahan dengan menambahkan bukaan-bukaan jendela besar, dan mengganti material lantai dan dinding dengan warna yang lebih terang. Secara keseluruhan, hampir seluruh bagian rumah direnovasi secara arsitektural, seperti penambahan besaran pintu dan jendela, mengganti plafond, railling tangga dan menyederahankan bentuk void.   Salah satu bagian rumah yang cukup banyak dilakukan renovasi adalah lantai dua, dimana lantai yang semula menggunakan keramik diganti dengan lantai kayu. Selain untuk menciptakan atmosfer hangat, juga sebagai sentuhan kekinian. Selain itu, pembatas antara ruang keluarga dengan tangga dibuat partisi ‘semi transparan’ dari kayu, sehingga ruangan terasa lebih lapang.   Desain rumah dengan sentuhan modern kekinian menjadi acuan langkah renovasi ini. Arsitek menyederhanakan pola geometri dengan meniadakan penggunaan detil ukiran dan profil tertentu, sehingga tampilan nampak lebih clean.   Setiap material tampil dalam bentuk dasarnya, tanpa tambahan ragam hias, semisal railling void yang hanya menggunakan stainless steel hollow-hairline dan kaca tempered. Demikian juga untuk railing tangga yang menggunakan besi pipa di cat hitam dengan tampilan disain berupa garis tegas menerus dari lantai satu ke lantai tiga.   Padu Padan Tatanan interior rumah ini menggabungkan pemakaian furnitur lama dari koleksi yang sebelumnya sudah ada, dengan furnitur baru hasil customize. Nampak pemakaian material kayu pada furnitur cukup mendominasi, sesuai dengan keinginan dari pemilik rumah. Semisal pada credenza, meja ataupun furnitur built-in dari kayu seperti pada dapur, meja bar, wardrobe, dan ruang belajar yang mampu menghadirkan atmosfer hangat. Agar kesan modern masih bisa dirasakan, beberapa bagian diselipkan material seperti granit, kaca dan stainless, atau kombinasi warna putih sehingga tampilannya lebih segar. Komposisi warna yang ditampilkan di rumah ini, yaitu putih pada dinding, cokelat kayu pada furnitur dan hitam pada railing, menghasilkan tampilan yang dinamis. Sebagai point of view, terdapat seperangkat sofa warna merah di ruang keluarga yang mampu menciptakan kegairahan di rumah ini. Penempatan sofa secara asimetri terhadap bidang dinding, melengkapi semangat yang hadir di ruangan ini.   Renovasi memang melelahkan, terlebih jika jenis renovasi total yang dilakukan. Melalui renovasi yang cukup memakan waktu sekitar 8 bulan ini, pemilik rumah merasakan kepuasan sesuai dengan yang diharapkan. Tampilan rumah lebih fresh, sehat, dan masa kini dengan tanpa meninggalkan karakter dan jati diri si penghuni.

Seiring berjalan waktu, renovasi rumah dibutuhkan untuk menghadirkan sesuatu yang baru dan fresh. Tuntutan renovasi bisa disebabkan banyak hal, mulai dari kondisi rumah yang rusak, tampilan cat yang kusam, atau ingin tampil baru mengikuti tren.   Demikian pula dengan kediaman pasangan guru sebuah sekolah internas...