6 Filosofi Penting dalam Membangun Rumah

6 Filosofi Penting dalam Membangun Rumah | Foto artikel Arsitag

Cover : Kembang Murni House karya RAW Architecture (sumber : arsitag.com)

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda dalam membangun rumah. Namun, saya yakin bahwa setiap orang memiliki tujuan yang sama dalam membangun rumah, yaitu memiliki hunian yang aman, nyaman, bahkan sempurna untuk standarnya. Lalu, apakah memiliki hunian yang sempurna itu mungkin terjadi? Tentu saja! Anda dapat mangadopsi beberapa filosofi berikut untuk membantu ketika membangun atau mungkin merenovasi rumah Anda.

1. Temukan Jati Diri

Semua harus berangkat dari apa yang benar-benar Anda inginkan, tujuan yang jelas, apa yang ingin Anda capai, dan apa hal-hal yang Anda nikmati dari sebuah rumah. Untuk rumah yang sesuai harapan, Anda harus sudah dapat menjawab pertanyaan seperti berapa kamar yang Anda inginkan, berapa meter persegi besaran rumah Anda dan gaya seperti apa yang Anda inginkan untuk sebuah rumah. Selanjutnya, Anda dapat merancang rencana yang lebih mendetail.
Rumah Salak karya Parama Dharma (sumber : arsitag.com)
 

Semua harus berangkat dari apa yang benar-benar Anda inginkan, tujuan yang jelas, apa yang ingin Anda capai, dan apa hal-hal yang Anda nikmati dari sebuah rumah. Untuk rumah yang sesuai harapan, Anda harus sudah dapat menjawab pertanyaan seperti berapa kamar yang Anda inginkan, berapa meter persegi besaran rumah Anda dan gaya seperti apa yang Anda inginkan untuk sebuah rumah. Selanjutnya, Anda dapat merancang rencana yang lebih mendetail.
 

2. Sewa Jasa Profesional

Ketika Anda sakit tentu saja Anda ingin mempercayakan kesehatan Anda kepada ahlinya, yaitu dokter yang memiliki kualifikasi. Sama halnya dengan rumah, Anda patut mempertimbangkan menyewa jasa arsitek, desainer, desain interior dan profesional lainnya untuk Anda. Selain pertimbangan profesional, ada baiknya juga mempertimbangkan aspek personal. Carilah arsitek atau desainer yang mendengarkan dan memberikan masukan yang membangun untuk rencana Anda sehingga proyek tersebut dapat berjalan secara efisien.
sumber : www.apartmenttherapy.com
 

Ketika Anda sakit tentu saja Anda ingin mempercayakan kesehatan Anda kepada ahlinya, yaitu dokter yang memiliki kualifikasi. Sama halnya dengan rumah, Anda patut mempertimbangkan menyewa jasa arsitek, desainer, desain interior dan profesional lainnya untuk Anda. Selain pertimbangan profesional, ada baiknya juga mempertimbangkan aspek personal. Carilah arsitek atau desainer yang mendengarkan dan memberikan masukan yang membangun untuk rencana Anda sehingga proyek tersebut dapat berjalan secara efisien.
 

3. Buat Rencana

Berbelanja di supermarket dengan daftar belanjaan akan memberikan hasil yang berbeda dengan tanpa daftar belanjaan, yang membuat kita mungkin akan lebih berpotensi membeli barang-barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan. Begitu juga dalam membangun rumah. Buatlah rencana tertulis dalam membangun rumah sehingga tidak ada aspek penting yang terlewat atau terlupakan oleh Anda.sumber : architectural-house-drawing
 

Berbelanja di supermarket dengan daftar belanjaan akan memberikan hasil yang berbeda dengan tanpa daftar belanjaan, yang membuat kita mungkin akan lebih berpotensi membeli barang-barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan. Begitu juga dalam membangun rumah. Buatlah rencana tertulis dalam membangun rumah sehingga tidak ada aspek penting yang terlewat atau terlupakan oleh Anda.
 

4. Berpikir Besar

Berpikir besar bukan berarti berpikir memiliki rumah yang besar. Berpikir besar berarti memikirkan ide-ide yang besar, seperti bagaimana rumah dapat merepresentasikan karakter anda, bagaimana konsep permukaan rumah, bagaimana konsep atap rumah menyentuh langit, dan hal-hal besar lainnya.Sumber : www.architecturezone.xyz
 

Berpikir besar bukan berarti berpikir memiliki rumah yang besar. Berpikir besar berarti memikirkan ide-ide yang besar, seperti bagaimana rumah dapat merepresentasikan karakter anda, bagaimana konsep permukaan rumah, bagaimana konsep atap rumah menyentuh langit, dan hal-hal besar lainnya.
 

5. Berpikir Kecil

Ketika mendesain rumah, membangun rumah atau hanya merenovasi sebuah dapur seringkali melibatkan banyak pertimbangan dan ide besar dalam prosesnya. Namun, terkadang Anda cukup berpikir mengenai detail dengan memperkecil pilihan yang ada dan melihat semuanya dalam spektrum yang lebih kecil.
sumber : www.pinterest.com
 

Ketika mendesain rumah, membangun rumah atau hanya merenovasi sebuah dapur seringkali melibatkan banyak pertimbangan dan ide besar dalam prosesnya. Namun, terkadang Anda cukup berpikir mengenai detail dengan memperkecil pilihan yang ada dan melihat semuanya dalam spektrum yang lebih kecil.
 

6. Berpikir Cukup

Terkadang yang lebih baik daripada ide besar atau detail-detail kecil adalah hal-hal di antara itu. Memikirkan hal-hal secukupnya sebagai pelengkap rumah Anda boleh jadi merupakan filosofi terbaik dalam melengkapi rumah. Misalnya, pikirkan membuat sebuah balkoni yang sederhana dengan meja kecil di tengahnya atau teras yang yang asri dengan nuansa warna yang hangat.
sumber : www.potterybarn.com
 

Terkadang yang lebih baik daripada ide besar atau detail-detail kecil adalah hal-hal di antara itu. Memikirkan hal-hal secukupnya sebagai pelengkap rumah Anda boleh jadi merupakan filosofi terbaik dalam melengkapi rumah. Misalnya, pikirkan membuat sebuah balkoni yang sederhana dengan meja kecil di tengahnya atau teras yang yang asri dengan nuansa warna yang hangat.

AUTHOR

Meizar Ahmad Assiry

Ijey adalah seorang analis media di Kiroyan Partners yang gandrung akan karya-karya Wes Anderson. Ia menulis topik bisnis dan desain untuk blog.sribu.com. Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ini juga pernah menulis untuk Go-Jek, Mitra Adi Perkasa, Otobro (MAP) dan Visualnanny.