Arsitektur Villa Tropis Kontemporer Karya Parametr yang Menampilkan Surga Pulau Dewata

Arsitektur Villa Tropis Kontemporer Karya Parametr yang Menampilkan Surga Pulau Dewata | Foto artikel Arsitag

Cover : Villa WRK di Kutuh, Badung, Bali karya Parametr Rupacita tahun 2014 (Sumber: arsitag.com)
 

Lahan dengan pemandangan indah, pastilah menjadi nilai tambah yang mendukung desain. Keindahan alam ini jangan sampai tersia-sia, tetapi jangan pula menjadi Desain yang baik akan memadukan unsur alam dan memaksimalkan potensinya penghalang desain yang terlalu dipaksakan demi keindahan alam. untuk memberikan fungsi serta kenyamanan optimal bagi pemiliknya. Villa WRK, salah satu karya arsitektur yang berhasill memaksimalkan keindahan alam dalam desainnya. Mari kita telusuri keberhasilannya dalam arsitektur villa tropis kontemporer karya Parametr yang menampilkan surga Pulau Dewata!

Kanopi kantilever di Villa WRK yang dibangun tahun 2011-2014 (Sumber: arsitag.com)Kanopi kantilever di Villa WRK yang dibangun tahun 2011-2014 (Sumber: arsitag.com)

Villa WRK berada di perbukitan kapur di daerah Uluwatu, Bali yang dianugerahi pemandangan super indah menghadap Samudera Indonesia. Pemiliknya ingin membangun villa resort modern dengan sentuhan identitas lokal yang memiliki 4 kamar tidur, ruang makan, ruang keluarga, area kolam renang, dan dek untuk menikmati keindahan pemandangan di lahan seluas 637 m2 ini.

1. Eksterior Tropis Kontemporer dengan Filosofi Tradisional dan Teknologi Modern yang Cerdik

1. Eksterior Tropis Kontemporer dengan Filosofi Tradisional dan Teknologi Modern yang Cerdik
Pintu gerbang utama dengan filosofi angkul-angkul, pintu gerbang tradisional Bali (Sumber: arsitag.com)

Dengan tetap mempertahankan filosofi tata letak arsitektur rumah Bali, Parametr mendesain angkul-angkul (pintu masuk pekarangan) sambil berpatokan pada astha bumi dan astha kosala kosali. Sesuai konsep trihitakarana, pintu ini juga dilengkapi aling-aling dan kwadi untuk menghindari sirkulasi dan akses langsung menuju rumah. Bentuk massa kotak putih masif dengan garis vertikal minimalis di kedua sisinya menampilkan kekokohan, melindungi dan memfokuskan area pintu masuk. Tiga anak tangga di depannya sebagai perlambang tiga tingkatan dewa yang ada dalam agama Hindu, sekaligus memperkuat efek visualnya sebagai pintu gerbang utama yang diapit dua pintu kecil di sampingnya (betelan atau peletasan). Apit lawing (penjaga pintu), yang biasanya berupa duarapala kala (sepasang pundak pintu) membawa gada, digantikan sepasang tiang putih kokoh. Warna putih melambangkan kesucian yang memantulkan aura negatif. Atap angkul-angkul (kori) juga didesain dengan konsep rumah Bali pada umumnya, namun ditampilkan secara modern. Keindahan dari kecerdasan eksterior ditampilkan oleh konstruksi kanopi dengan teknik kantilever yang melindungi angkul-angkul.

Pekarangan dan kolam, adaptasi unsur magis tradisional dalam bentuk taman tropis kontemporer (Sumber: arsitag.com)Pekarangan dan kolam, adaptasi unsur magis tradisional dalam bentuk taman tropis kontemporer (Sumber: arsitag.com)

Selain bermakna keamanan dan magis, angkul-angkul juga bermakna tata krama untuk tidak secara vulgar memperlihatkan kekayaannya dan menimbulkan iri hati orang lain. Lewat angkul-angkul, pemilik rumah diajar untuk rendah hati dan hidup sederhana. Konsep ini diekspresikan lewat selembar bingkai shading sebagai partisi di bagian dalam angkul-angkul tropis kontemporer. Bingkai ini sekaligus membatasi area masuk dengan pekarangan yang ditumbuhi pohon kamboja jepang dan sepasang palem di atas hamparan sirih gading. Posisi pohon ditanam persis berhadapan dengan dua pintu kecil (betelan atau peletasan) sebagai penghalang pandangan langsung dari luar ke area pekarangan dalam. Pekarangan juga dilengkapi kolam minimalis dengan koral hitam sebagai perlambang untuk membersihkan diri dari kejahatan di luar sebelum memasuki rumah. Pagar berupa tembok masif yang tinggi untuk memberi kejelasan batas area kepemilikan, sekaligus perlambang kekokohan agar aura negatif tidak bisa masuk.

2. Interior Tropis Kontemporer dengan Ruang Terbuka yang Menyatu dengan Alam  

2. Interior Tropis Kontemporer dengan Ruang Terbuka yang Menyatu dengan Alam
Interior tropis kontemporer, konsep open-plan yang terbuka dan menyatu dengan alam (Sumber: arsitag.com)

Arsitektur interior villa tropis kontemporer ini tertata dengan baik sebagai hasil kekuatan konsep dan filosofi yang diusungnya. Komposisi beberapa massa bangunan, yang menampung fungsi-fungsi yang sifatnya pribadi, dipadukan dengan keindahan dan kenyamanan ruang publik, yang berorientasi pada ruang terbuka yang nyaman dan pemandangan laut lepas Samudera Indonesia dengan keindahan tiada tara. Lagi-lagi, tiga anak tangga menjadi awal memasuki interior villa yang diawali ruang penerima, sebagai tanda memasuki area sakral. Keindahan dinding batu alam dengan tekstur timbul masuk disorot temaram lampu kuning, memberikan kesan penyambutan yang hangat.

Open-plan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur disuguhi keindahan Samudera Indonesia (Sumber: arsitag.com)Open-plan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur disuguhi keindahan Samudera Indonesia (Sumber: arsitag.com)

Setiap ruang terstruktur dan terpolakan dengan baik agar seluruh ruang dalam villa bertema laut ini bisa mendapat cahaya matahari dan menikmati udara alami dari ventilasi yang baik sepanjang hari

Pemanfaatan kecerdikan teknologi modern pada villa tropis kontemporer dengan identitas lokal (Sumber: arsitag.com)Pemanfaatan kecerdikan teknologi modern pada villa tropis kontemporer dengan identitas lokal (Sumber: arsitag.com)

Dinding kaca yang panjang tanpa tiang, menjadi pemisah sekaligus penghubung interior dan pekarangan, memberikan keleluasaan untuk menikmati keindahan panorama alam. Struktur dinding kaca ini juga memperlihatkan villa dengan kecerdikan teknologi modern dan kecermatan perhitungan. Konsep tiga anak tangga kembali diterapkan. Langkah awal, dari pekarangan rumput menginjak anak tangga pertama. Langkah kedua, dari anak tangga pertama menginjak teras. Langkah ketiga, dari teras menginjak interior rumah, sekaligus menjadi penghubung interior dan outdoor.  Bukti sebuah karya arsitektur yang dirancang dengan konsistensi konsep, kesungguhan, dan kecerdikan.

3. Kamar Tidur Tropis Kontemporer yang Sensasional

Kamar tidur tropis kontemporer dengan sentuhan tradisional yang sensasional (Sumber: arsitag.com)Kamar tidur tropis kontemporer dengan sentuhan tradisional yang sensasional (Sumber: arsitag.com)

Pengembangan desain dan pemilihan material dilakukan dengan teliti untuk memberikan kesan dan pengalaman yang sebenarnya dari sebuah resort modern dengan sentuhan identitas lokal. Kenyamanan kamar tidur tropis kontemporer didapat dari dipan kayu yang rendah dengan desain minimalis menyerupai bale-bale. Partisi ruang terbuat dari pintu kayu geser dengan ukiran motif kawung, ciri khas Bali. Partisi ini selain membatasi area kamar tidur dan kamar mandi, juga memperkuat kesan tropis Bali.

Kamar tidur melayang di atas kolam renang dengan akses langsung ke kolam dan pekarangan (Sumber: arsitag.com)Kamar tidur melayang di atas kolam renang dengan akses langsung ke kolam dan pekarangan (Sumber: arsitag.com)

Kamar tidur utama sangat sensasional karena letaknya melayang di atas kolam renang. Pekarangan dan kolam renang dapat diakses langsung dari kamar tidur. Dinding kaca berbentuk L yang dilengkapi pintu kaca geser, menyajikan keindahan pepohonan dan panorama laut.

Indahnya garis horizon langit dan Samudera Indonesia menyatu dengan garis kolam (Sumber: arsitag.com)Indahnya garis horizon langit dan Samudera Indonesia menyatu dengan garis kolam (Sumber: arsitag.com)

Tim arsitek Parametr Rupacita telah membuktikan konsistensi konsep, kesungguhan, dan kecerdikan telah menghasilkan sebuah karya arsitektur dengan sentuhan identitas lokal yang menampilkan surga Pulau Dewata. Dedikasi yang patut diteladani dan diacungi dua jempol.

AUTHOR

Joyce Meilanita

Joyce Meilanita adalah satu-satunya mahasiswa Arsitektur'95 Institut Teknologi Indonesia yang lulus di tahun 1999. Pernah magang dalam Jadena Project PT. Schering Jerman-Indonesia di tahun 1998. Penyuka aljabar ini aktif mengajar bimbel sejak 1988 dan telah membuat 420 soal untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ia juga sudah menerjemahkan 41 dokumen berbahasa Inggris untuk Tung Desem Waringin. Kecintaan akan dunia arsitektur menyemangatinya untuk terus membagi dan memperluas wawasan serta pengetahuannya lewat berbagai artikel yang ditulisnya untuk arsitag.com. "Always trying to do my best in God's will n bless" itulah motto hidupnya.