Desain Apartemen Butik di Kuta Bali yang Super Keren dengan Sentuhan Lokal

Desain Apartemen Butik di Kuta Bali yang Super Keren dengan Sentuhan Lokal | Foto artikel Arsitag

Apartemen butik di Bali karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Ruang Tekuni merupakan sebuah apartemen butik yang terletak di Seminyak, Bali. Konsepnya yang alami dan dekat dengan alam, menyediakan “oasis” untuk rehat sejenak dari kehidupan perkotaan yang sibuk. Terdapat 12 studio di dalam apartemen butik dua tingkat ini, dan penthouse untuk pemiliknya. Di lantai dasar tersedia lobby, ruang administrasi, serta ruang perawatan dan service. Balkon dari tiap studio didesain melingkar dan menghadap ke halaman tengah yang dipenuhi oleh pohon pakis brasil dan kolam ikan. Yuk, kita lihat bersama konsep desainnya secara lebih detail berikut ini.

Seperti tinggal di dalam hutan hujan tropis
Nuansa seperti tinggal di hutan hujan tropis, karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Nuansa seperti tinggal di hutan hujan tropis, karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Apartemen ini didesain oleh DDAP Architect, studio arsitek yang berbasis di Ubud, Bali. Menciptakan pengalaman serasa tinggal di dalam hutan hujan tropis merupakan ide besar dari rancangan ini. Suasana alam tropis diadopsi dan diposisikan sedekat mungkin dengan bagian dalam apartemen.

Elemen hijau dan air, karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Elemen hijau dan air, karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

“Kami membuat gagasan tentang hutan hujan tropis dengan menempatkan elemen hijau dan zen di bagian tengah. Dengan begitu, penghuni pun bisa merasakan secara visual dan mendengar suara gemercik daun di pepohonan, serta angin sepoi-sepoi yang berhembus ke kulit,” ujar Dirgantara I Ketut, Arsitek DDAP seperti yang dilansir dari archdaily.com.

Baca juga: Mau Punya Ruang Terbuka di Rumah? Simak 8 Desain Courtyard Kerenvia Cantik.tempo.co
 

Menciptakan ruang kontemplasi
Ruang kontemplasi karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Ruang kontemplasi karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Konsep desain apartemen tradisional memang sengaja diusung untuk membuat ruang kontemplasi bagi penghuninya. Ruang terbuka dirancang untuk mendengar suara alam seperti suara air mengalir, dedaunan, dan hembusan angin. Penghuni pun dapat menikmati sarapan dengan sambil melihat pemandangan di luar lewat jendela kecil yang dirancang menghadap ke halaman. Halaman pun didesain dengan menggabungkan elemen air, batu, pepohonan, dan cahaya.

Rooftop karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Rooftop karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Di lantai dua penghuni dapat menikmati keindahan Bali sambil melihat matahari terbit, menyaksikan bintang-bintang dan menikmati angin sepoi-sepoi di kolam renang dan taman rooftop. Desain tradisional dan modern dapat Anda nikmati dari perpaduan genteng terakota dan dinding beton ekspos.

Kayu sebagai material utama yang memperkuat elemen alam
Kayu sebagai material utama, karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Kayu sebagai material utama, karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Elemen alam juga diekspresikan lewat penggunaan material kayu pilihan pada bangunan dan furnitur yang dipakai di dalam apartemen. Pemilihan material kayu bertujuan meningkatkan rasa tenang dan menguatkan unsur tropis ke dalam bangunan. Istimewanya, sebagian besar material dalam desain bangunan ini menggunakan kayu daur ulang dan atap daur ulang yang dipilih langsung oleh pemiliknya. Atap genteng terakota pun terinspirasi dari bentuk atap lumbung padi tradisional Bali.

Fasad terakota dengan bukaan kecil yang unik
Fasad terakota dengan bukaan kecil karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Fasad terakota dengan bukaan kecil karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Pada bagian fasad, dipasang balok roster terakota dengan bukaan kecil di setiap balok. Inilah yang memungkinkan cahaya dan udara dapat tersaring sebelum masuk ke dalam bangunan. Bukaan berukuran kecil pun menciptakan pantulan cahaya yang rumit dan unik pada apartemen.

Baca juga: Pesona Desain Rumah Industrial Minimalis yang Tampil Kece Ala Mahastudio
 

Kamar studio dengan tampilan natural
Kamar yang nyaman karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Kamar yang nyaman karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Setiap unit studio apartemen didesain dengan gaya pedesaan yang natural. Dindingnya dibiarkan alami dengan menggunakan beton tanpa finishing cat. Material kayu masih digunakan pada kamar studio dan diaplikasikan pada lantai hingga tangga. Menampilkan nuansa interior industrial tradisional yang kental.

Penthouse ala rumah Cina Peranakan
Penthouse karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Penthouse karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Di bagian paling atas apartemen studio ini terdapat penthouse untuk tempat tinggal pemiliknya. Penthouse ini didesain kental dengan aksen Cina peranakan yang unik. Penthouse ini pun seperti menjadi mahkota yang menghiasi bagian atas apartemen lengkap dengan perpustakaan pribadi dan ruang kerja.

Perpustakaan pribadi karya DDAP Architect. // via archdaily.com

Perpustakaan pribadi karya DDAP Architect. // via archdaily.com
 

Berbagai koleksi karya seni dan sentuhan pribadi dari pemiliknya menghiasi seluruh desain Ruang Tekuni, dan menciptakan nuansa rumahan yang kental. Untuk mendukung kenyamanan penggunanya, Ruang Tekuni juga dilengkapi dengan roof garden yang dapat digunakan untuk menikmati sunrise dan pesta barbeku di malam hari. Sangat tenang dan cocok untuk “kabur” sesaat dari hiruk pikuk ibukota ‘kan?

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.