Desain Rumah Kompak dengan Built-in Furniture Serbaguna

Desain Rumah Kompak dengan Built-in Furniture Serbaguna | Foto artikel Arsitag

Desain rumah kompak dengan furnitur multifungsi, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Rumah kompak menjadi jawaban akan kebutuhan hunian di tengah perkotaan di saat lahan merupakan sebuah hal premium. Rumah kompak atau compact house identik dengan rumah berukuran mini/kecil. Untuk menyiasati ukurannya yang mini, penggunaan built-in furniture yang bersifat multifungsi merupakan solusi untuk memberikan kenyamanan kepada penghuninya seperti pada hunian yang satu ini.

Dapur Mini Multifungsi
Dapur mini yang sekaligus berfungsi sebagai meja makan dan tempat kerja, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Dapur mini yang sekaligus berfungsi sebagai meja makan dan tempat kerja, karya Studio SAYA, via arsitag.com
 

Desain rumah kompak yang multifungsi ini tercermin dalam setiap ruangan. Area dapur yang mungil namun tertata rapi ini tidak hanya digunakan sebagai area memasak, namun juga untuk berbagai keperluan lainnya. Dapur mungil berbentuk L dilengkapi dengan lower cabinet sebagai area penyimpanan utama. Kemudian, rak gantung terbuka sebagai area penyimpanan tambahan, berbagai appliance, serta dilengkapi kitchen hooduntuk memastikan udara dalam area tersebut tetap bersih dan bebas asap.

Dapur multifungsi dalam rumah mungil furnitur built-in ini dilengkapi meja yang bermanfaat sebagai meja makan sekaligus sebagai meja kerja. Selain itu, bentuk dan ukuran lampu gantung di atas meja mampu memberikan penerangan yang cukup kepada penghuninya selama melakukan aktivitas memasak ataupun bekerja.

Memaksimalkan Area Penyimpanan
Raised platform sebagai ruang keluarga, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Raised platform sebagai ruang keluarga, karya Studio SAYA, via arsitag.com
 

Dapur mungil tadi berada satu ruangan dengan ruang keluarga. Sebuah raised platform didesain sebagai tempat bersantai dan berkumpul seluruh anggota keluarga. Inilah keuntungan dari desain interior custom. Platform ini dilengkapi dengan rak buku tersembunyi, aneka bantal duduk, serta tanaman hijau untuk menyegarkan pandangan mata. Panggung duduk terbuat dari material kayu dengan warna cokelat lembut. Material kayu dalam balutan warna tersebut menjadi pilihan material yang diaplikasikan di seluruh bagian hunian.
 

Baca juga: Desain Apartemen Studio Mungil dengan Loft Bed untuk Memaksimalkan Ruang
 

Raised platform yang juga berfungi sebagai tempat penyimpanan buku, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Raised platform yang juga berfungi sebagai tempat penyimpanan buku, karya Studio SAYA, via arsitag.com
 

Keberadaan platform ini memiliki fungsi ganda. Fungsi pertama adalah untuk membedakannya dengan area dapur. Fungsi kedua adalah sebagai area penyimpanan. Panggung ini sebenarnya merupakan sebuah rak besar dengan pintu-pintu yang dapat dengan mudah dibuka. Pemilik huniannya sendiri menggunakannnya untuk menyimpan berbagai benda termasuk koleksi buku-bukunya.

Area Pribadi di Lantai Dua
Pintu geser dan raised floor yang memisahkan antara kamar anak dan kamar orang tua, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Pintu geser dan raised floor yang memisahkan antara kamar anak dan kamar orang tua, karya Studio SAYA, via arsitag.com
 

Lantai dua rumah kompak ini ditujukan sebagai area pribadi, yaitu sebagai kamar tidur utama dan kamar tidur anak.  Kedua area tersebut dipisahkan oleh pintu kayu geser dalam balutan warna cokelat lembut. Pintu geser menjadi pilihan utama bukan hanya karena tampilannya yang elegan, namun juga karena hemat tempat.  Pintu geser dan raised floorini merupakan area kamar tidur utama.

Furnitur dua tingkat dari kayu dalam ruang tidur anak, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Furnitur dua tingkat dari kayu dalam ruang tidur anak, karya Studio SAYA, via arsitag.com
 

Sementara itu, di sisi lain dari pintu geser merupakan area yang dipergunakan sebagai kamar tidur anak. Area ini berupa furnitur multifungsi dua tingkat yang memisahkan antara area bermain anak di bagian atas dan tempat tidur di bagian bawah. Furnitur custom ini juga menggunakan material kayu dengan warna cokelat lembut yang sama dengan bagian rumah lainnya.
 

Baca juga: 8 Ide Dekorasi Tanaman Hijau yang Cocok untuk Kamar Anak
 

Lorong mungil dengan jendela sebagai sumber pencahayaan alami, karya Studio SAYA, via arsitag.com

Lorong mungil dengan jendela sebagai sumber pencahayaan alami, karya Studio SAYA, via arsitag.com
 

Area tempat tidur dilengkapi dengan gorden berwarna abu-abu yang dapat dibuka tutup sesuai kebutuhan. Sebuah lorong kecil di samping tempat tidur memberikan ruang bergerak bagi sang anak yang aktif, dengan tambahan lemari pakaian di pojok ruangan. Sebuah jendela kaca besar pada lorong ini menjadi sumber masuknya cahaya matahari sehingga ruangan tersebut tidak terlihat gelap dan pengap.

Desain rumah kompak ini didominasi oleh warna cokelat kayu yang lembut untuk kesan hangat, serta dipadukan dengan warna putih untuk kesan lapang dan luas. Rumah kompak ini tidak menggunakan banyak dekorasi untuk menghindari kesan penuh. Aspek dekorasi utama coba dihadirkan melalui pot tanaman hijau yang tersebar di berbagai sudut ruangan. Warna hijau dari tanaman tersebut memberikan tampilan yang segar, serta mampu memecah tampilan yang monoton dari dominasi warna putih dan cokelat tadi. Jika Anda tertarik menerapkan konsep serupa, Anda dapat bekerja sama dengan jasa interior custom yang akan membantu mewujudkan hunian idaman.

AUTHOR

Rahayu Lestariasih

Seorang Penulis lepas selama lebih dari 5 tahun dan telah menulis berbagai jenis artikel dengan topik yang berbeda. Menyukai dunia freelance yang dinamis