Desain Gaya Scandinavia

Desain Gaya Scandinavia | Foto artikel Arsitag

Cover : Contoh ruangan dengan Gaya Scandinavian (Sumber: behance.net)

Negara Scandinavia terdiri dari beberapa negara di Eropa Timur seperti, Norwegia, Swedia, Denmark, Islandia, dan Finlandia. Desain arsitektur Scandinavia mulai diperkenalkan pada pameran desain di Amerika dan Kanada sekitar tahun 1950-an. Saat itu diperkenalkan cara orang-orang Scandinavia hidup dalam desain yang terkenal saat ini, yaitu indah, sederhana, bersih, serta terinspirasi dari alam dan iklim Utara, mudah diakses dan tersedia untuk semua kalangan.

Para desainer Scandinavia lebih tertarik untuk menghasilkan produk yang fungsional, tahan lama, dengan harga yang efisien. Mereka percaya bahwa jika konsumen memang membutuhkan sesuatu, barang tersebut akan dibeli, tetapi jika tidak, tidak perlu dijual. Pada prinsipnya desain gaya Scandinavia memprioritaskan fungsionalitas tanpa menghilangkan keindahan dan keanggunannya.
Contoh Kamar Tidur dengan Gaya Scandinavian (Sumber: Instagram.com)
 

Para desainer Scandinavia lebih tertarik untuk menghasilkan produk yang fungsional, tahan lama, dengan harga yang efisien. Mereka percaya bahwa jika konsumen memang membutuhkan sesuatu, barang tersebut akan dibeli, tetapi jika tidak, tidak perlu dijual. Pada prinsipnya desain gaya Scandinavia memprioritaskan fungsionalitas tanpa menghilangkan keindahan dan keanggunannya.

Warna cerah dan jendela terbuka khas gaya Scandinavian (Sumber: pinterest.com)Warna cerah dan jendela terbuka khas gaya Scandinavian (Sumber: pinterest.com)
 

Desain interior gaya Scandinavia banyak diterapkan di negara-negara Barat, terutama karena desain interior ini memfokuskan pada kesederhanaan, pemanfaatan tiap ruangan dengan tetap terlihat elegan dan indah. Pencahayaan yang baik merupakan elemen yang sangat penting pada desain interior ini. Pencahayaan diharapkan mampu memberikan kesan hangat dan nyaman pada ruangan.

Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri khas dari gaya desain Scandinavia:
Desain interior rumah gaya Scandinavian (Sumber: froy.com)
 

Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri khas dari gaya desain Scandinavia:

Bedroom pada rumah Scandinavian karya La.casa (Sumber: arsitag.com)Bedroom pada rumah Scandinavian karya La.casa (Sumber: arsitag.com)
 

Material kayu. Kayu merupakan material yang sering digunakan sebagai bahan utama dalam membangun sebuah rumah dengan gaya Scandinavia. Bukan hanya untuk bangunan rumah, kayu juga mendominasi furnitur yang digunakan pada rumah. Kayu biasanya digunakan sebagai material untuk atap dan dinding rumah. Kayu dapat memberikan kesan hangat, homey, dan alami untuk rumah pribadi.

Contoh tampilan kayu dalam gaya Scandinavian (Sumber: decoholic.org)Contoh tampilan kayu dalam gaya Scandinavian (Sumber: decoholic.org)
 

Material kayu yang digunakan biasanya tidak di-finishing. Kayu lebih baik dibiarkan alami, asli, tidak dipoles, sehingga penghuni rumah dapat menikmati keindahan yang terdapat dalam material kayu. Pada desain gaya Scandinavia, material kayu biasanya dipadukan dengan warna-warna yang lembut, monokrom dan tidak mencolok.

Lantai kayu. Ciri khas dari gaya Scandinavia adalah penggunaan lantai kayu. Kayu yang digunakan untuk lantai cenderung memiliki warna pucat atau gelap. Sebaiknya gunakan lantai kayu untuk seluruh ruangan rumah kecuali pada kamar mandi atau area basah lainnya.
Sister Bedroom pada rumah Scandinavian karya La.casa (Sumber: arsitag.com)
 

Lantai kayu. Ciri khas dari gaya Scandinavia adalah penggunaan lantai kayu. Kayu yang digunakan untuk lantai cenderung memiliki warna pucat atau gelap. Sebaiknya gunakan lantai kayu untuk seluruh ruangan rumah kecuali pada kamar mandi atau area basah lainnya.

Warna natural. Warna yang sering digunakan pada desain gaya Scandinavia adalah putih, abu-abu, biru, dan krem. Saat ini sudah banyak berkembang penggunaan warna netral lain yang lebih cerah. Hal ini bertujuan untuk membuat ruangan terasa lebih luas, cerah, dan memberikan suasana yang lebih hidup.
Palet warna skandinavian (Sumber: inredningsdesigner.blogspot.com)
 

Warna natural. Warna yang sering digunakan pada desain gaya Scandinavia adalah putih, abu-abu, biru, dan krem. Saat ini sudah banyak berkembang penggunaan warna netral lain yang lebih cerah. Hal ini bertujuan untuk membuat ruangan terasa lebih luas, cerah, dan memberikan suasana yang lebih hidup.

Warna putih dengan aksen warna cerah dalam desain interior gaya Scandinavian (Sumber: decordots.com)Warna putih dengan aksen warna cerah dalam desain interior gaya Scandinavian (Sumber: decordots.com)
 

Warna-warna natural ini telah menjadi trademark tersendiri dari desain Scandinavia dan menjadi salah satu daya tarik utama. Pada tahun 40-an ide untuk bereksperimen dengan warna telah diperkenalkan oleh Josef Frank dan dilanjutkan pada era 60-an yang diawali oleh Marimekko, di mana ia lebih berani menggunakan warna-warna yang terang dan ornamen yang cerah.

Ayodhya Apartment karya Teddykoo (Sumber: arsitag.com)Ayodhya Apartment karya Teddykoo (Sumber: arsitag.com)
 

Penekanan pada fungsi. Fungsi merupakan elemen terpenting dalam desain gaya Scandinavia. Rumah yang nyaman adalah rumah yang terbuka, sejuk, dan memungkinkan pemiliknya untuk hidup dengan mudah. Interior gaya Scandinavia menitikberatkan pada fungsi untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh penghuni rumah sehingga penataan ruang lebih banyak didesain agar tidak menyulitkan gerak pemilik rumah. Dengan demikian, orang yang berada di dalamnya akan merasa nyaman dan betah di rumah.

Living Room Scandinavian House karya CV. Infinity build, design, property (Sumber: arsitag.com)Living Room Scandinavian House karya CV. Infinity build, design, property (Sumber: arsitag.com)
 

Furnitur sederhana. Furnitur gaya Scandinavia pasti sangat memperhatikan detail dan menggunakan bahan berkualitas tinggi. Ciri lain dari interior desain gaya Scandinavia adalah bentuknya yang minimalis dan dilambangkan dengan motif garis. Bentuk yang sederhana dan tegas ini juga direpresentasikan dalam desain arsitektur dan furnitur yang ada di dalam rumah.

Furnitur gaya Scandinavia sangat cocok dengan urban style (interior gaya urban). Interior urban lebih dinamis dengan model furnitur yang ramping, sama seperti dengan furnitur Scandinavia. Meskipun terkesan minimalis, furnitur Scandinavia punya nilai seni yang tinggi.
Furnitur gaya Scandinavian yang ramping dan fungsional (Sumber: bloglovin.com)
 

Furnitur gaya Scandinavia sangat cocok dengan urban style (interior gaya urban). Interior urban lebih dinamis dengan model furnitur yang ramping, sama seperti dengan furnitur Scandinavia. Meskipun terkesan minimalis, furnitur Scandinavia punya nilai seni yang tinggi.

Jendela besar untuk pencahayaan. Jendela yang besar sangat digemari oleh orang Scandinavia. Hal ini mungkin disebabkan oleh sedikitnya sinar matahari saat musim dingin. Jendela besar dari lantai hingga atap rumah banyak digunakan agar sinar matahari natural dapat masuk ke dalam rumah dengan sempurna. Dengan ini, Anda juga dapat menghemat energi dengan tidak menggunakan lampu pada siang hari.
Pencahayaan yang maksimal (Sumber: hegeinfrance.com)
 

Jendela besar untuk pencahayaan. Jendela yang besar sangat digemari oleh orang Scandinavia. Hal ini mungkin disebabkan oleh sedikitnya sinar matahari saat musim dingin. Jendela besar dari lantai hingga atap rumah banyak digunakan agar sinar matahari natural dapat masuk ke dalam rumah dengan sempurna. Dengan ini, Anda juga dapat menghemat energi dengan tidak menggunakan lampu pada siang hari.

Terintegrasi dengan alam. Orang Scandinavia sangat menyukai alam. Mereka senang sekali melakukan kegiatan yang berhubungan dengan alam, seperti bersepeda, hiking, dan berenang. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk menghabiskan waktu di luar rumah. Saat musim dingin mereka tidak bisa menikmati alam seperti pada musim panas. Maka, mereka berusaha memasukkan unsur alam ke dalam rumah. Contohnya dengan menambahkan tanaman dan furnitur yang meniru alam seperti serat kayu.
Interior rumah dengan unsur alam (Sumber: myscandinavianhome.blogspot.com)
 

Terintegrasi dengan alam. Orang Scandinavia sangat menyukai alam. Mereka senang sekali melakukan kegiatan yang berhubungan dengan alam, seperti bersepeda, hiking, dan berenang. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk menghabiskan waktu di luar rumah. Saat musim dingin mereka tidak bisa menikmati alam seperti pada musim panas. Maka, mereka berusaha memasukkan unsur alam ke dalam rumah. Contohnya dengan menambahkan tanaman dan furnitur yang meniru alam seperti serat kayu.

Jendela ditutupi dengan sangat minimal (Sumber: hallofhomes.com)Jendela ditutupi dengan sangat minimal (Sumber: hallofhomes.com)
 

Jendela besar selain memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam rumah juga dapat mengintegrasikan area luar ke dalam rumah. Jendela ini juga tidak dilapisi tirai yang terlalu dekoratif, tetapi hanya menggunakan tirai putih yang terlihat bersih dan rapih.

Furnitur yang ramah lingkungan (Sumber: mrwolfmagazine.com)Furnitur yang ramah lingkungan (Sumber: mrwolfmagazine.com)
 

Ramah lingkungan. Desain Scandinavia merupakan salah satu gaya arsitektur yang ramah terhadap alam. Orang Scandinavia sangat memperhatikan perubahan iklim yang saat ini tengah terjadi. Maka, mereka sangat berusaha untuk menghemat penggunaan energi di rumah. Rumah modern Scandinavia memiliki ‘green’ teknologi yang terkemuka dan telah diekspor ke seluruh dunia.


Sumber : 

http://freshome.com

http://scdc.binus.ac.id

http://architectaria.com

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.