Desain Studio Arsitek Super Kece dengan Susunan Bata Unik

Desain Studio Arsitek Super Kece dengan Susunan Bata Unik | Foto artikel Arsitag

Desain studio arsitek, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com

Desain sebuah studio arsitek tentunya menjadi representasi hasil kerja dan karya dari para arsitek serta desainer interior yang bekerja di dalamnya. Desain studio arsitek yang menarik akan mempengaruhi pertimbangan bagi klien untuk bekerja sama dengan arsitek. Nah, inilah yang juga ingin ditunjukkan oleh Studio Arsitek Made Dharmendra Architect (MDA) pada desain kantor arsitek mereka.

Studio arsitek yang berlokasi di Denpasar Barat, Bali ini mengusung konsep natural yang juga memberikan acuan bagi para calon klien untuk membuat desain hunian khas Bali. Material yang digunakan pada desain studio ini adalah material natural seperti batu bata, beton, kayu, dan bambu. Tak ketinggalan, suasana sejuk pun sangat terasa dari banyaknya tanaman di sekitar studio. Nah, mau lihat keseluruhan desainnya? Yuk, kita intip berikut ini.

Susunan Batu Bata
Susunan batu bata yang unik pada fasad, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com

Susunan batu bata yang unik pada fasad, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com
 

Pada bagian fasad, Anda bisa melihat penataan bata merah yang unik dan juga beberapa sekat dari batu bata. Penyusunannya pun dibuat seperti berongga yang memungkinkan udara serta sinar matahari leluasa masuk ke dalam bangunan. Penggunaan batu bata merah ini memberikan kesan dan tampilan yang lebih natural pada bangunan. Ditambah lagi, dengan beberapa pohon buah-buahan tropis yang juga tumbuh secara alami di sekitar studio yang menambah rasa nyaman bagi orang yang bekerja di dalamnya. Tanaman ini pun dibiarkan sebagaimana aslinya sebagai tanda untuk lebih menghargai lingkungan.
 

Baca juga: Arsitektur Rumah Minimalis dengan Permainan Tekstur Material yang Cantik
 

Penggunaan Material Daur Ulang
Penggunaan material daur ulang pada hampir seluruh bangunan kantor, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com

Penggunaan material daur ulang pada hampir seluruh bangunan kantor, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com
 

Hampir semua material yang digunakan pada bangunan menggunakan material bekas konstruksi dan material daur ulang. Hal ini pun terlihat pada ruang-ruang kerja utama di dalam desain kantor keren ini. Ruangan terlihat natural dan dekat dengan alam, karena hampir seluruh bagian masih menonjolkan keaslian dari material yang digunakan. Dinding non finishing diterapkan untuk menambah kesan natural dan polos. Selain itu, semir plester halus diaplikasikan pada lantai ruang kerja.

Terdiri Dari Dua Bangunan
Studio arsitek terdiri dari dua bangunan, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com

Studio arsitek terdiri dari dua bangunan, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com
 

Studio arsitek ini terdiri dari dua bangunan. Pertama adalah studio utama dan kedua adalah bangunan yang digunakan sebagai area pertemuan. Kedua bangunan ini pun dihubungkan oleh halaman luas dengan jalan setapak minimalis dari beton. Dinding bata unik turut menghiasi area transisi ini.

Halaman Luas
Halaman luas dengan tempat duduk dan kolam kecil, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com

Halaman luas dengan tempat duduk dan kolam kecil, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com
 

Tak lengkap rasanya, bangunan Bali tanpa adanya lanskap atau halaman luas yang dilengkapi dengan pohon yang rindang. Selain sebagai area hijau, halaman di dalam studio arsitek ini juga berfungsi sebagai penghubung antara kedua bangunan utama. Taman dilengkapi dengan area duduk serta kolam kecil yang menambah kesejukan serta kenyamanan. Area ini pun dapat digunakan sebagai area bekerja outdoor yang seru untuk mencari ide dan inspirasi. Atau sekadar tempat beristirahat bersama rekan kerja yang nyaman.
 

Baca juga: Desain Vila Bali Modern yang Terasa Lapang dengan Dinding Kaca Geser
 

Warna Hangat
Penggunaan warna hangat yang mendominasi interior, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com

Penggunaan warna hangat yang mendominasi interior, karya Made Dharmendra Architect, via arsitag.com
 

Untuk menambah kesan natural di dalam studio, warna yang dipilih pun merupakan warna-warna hangat dan netral, baik untuk furnitur maupun warna dinding. Furnitur yang digunakan didominasi oleh material kayu yang masih memperlihatkan guratan aslinya. Cat dinding yang digunakan didominasi oleh warna putih gading, yang menambah kesan cerah dan lapang pada ruangan.

Tampilan studio yang natural menambah kenyamanan dan juga kesan estetik. Penggunaan material-material yang dekat dengan alam pun menjadikan desain studio arsitek ini sangat dekat dengan arsitektur Bali.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.