Ide Desain Lighting Ruang Kerja Cantik untuk Work From Home

Ide Desain Lighting Ruang Kerja Cantik untuk Work From Home | Foto artikel Arsitag

Desain lighting ruang kerja karya DP+HS Architects, via arsitag.com

Di tengah semakin naiknya angka positif COVID-19 di Indonesia, pemerintah pun kembali menerapkan PPKM untuk menjaga keselamatan masyarakat. Kegiatan dari rumah pun kembali harus dilakukan, termasuk bekerja. Nah, selama bekerja, suasana dan pencahayaan yang tepat untuk ruang kerja di rumah sangatlah penting untuk diperhatikan. Pencahayaan ini berguna untuk menjaga fokus pada saat WFH, meningkatkan produktivitas, hingga menjaga kesehatan fisik dan mental.

Lalu, lighting seperti apa yang baik untuk meningkatkan konsentrasi sekaligus membuat ruang kerja terlihat menarik? Simak beberapa inspirasi desain lighting ruang kerja berikut ini.

1. Table lamp
Lampu meja atau table lamp, via pxhere.com

Lampu meja atau table lamp, via pxhere.com
 

Untuk pencahayaan ruang kerja, ada beberapa tipe lighting yang bisa Anda gunakan. Salah satunya yang paling penting adalah task lighting atau table lamp. Table lamp mampu menyediakan banyak cahaya pada area meja kerja Anda. Jangan lupa, pilihlah desain yang serasi dengan desain meja kerja Anda.

Lampu ini juga bisa menjadi aksen yang mempercantik meja kerja dan membuat suasana bekerja lebih nyaman karena pencahayaan yang terfokus pada satu titik. Gunakan cahaya putih jika Anda menginginkan suasana yang lebih terang. Sedangkan cahaya kuning untuk suasana yang lebih hangat.
 

Baca juga: Interior Rumah Kos Eksekutif dengan Desain yang Nyaman untuk Belajar atau Bekerja
 

2. Ceiling light
Lampu utama, via stocksnap.io

Lampu utama, via stocksnap.io
 

Selain task lighting, tipe lampu ruang kerja yang juga tak kalah penting adalah general lighting. General lighting ini merupakan sistem pencahayaan yang menjadi penerangan utama di ruang kerja Anda, sehingga Anda bisa melihat seluruh isi ruangan dengan jelas.

Nah, salah satu general lighting yang bisa Anda gunakan adalah ceiling light seperti lampu gantung, chandelier, atau down light. Pilih desain ceiling light yang unik dan dekoratif. Ceiling light ini akan menjadi focal point ruangan yang manis, namun tidak berlebihan.

3. Lampu di lemari buku
Lampu di lemari buku, via flickr.com

Lampu di lemari buku, via flickr.com
 

Selain memberikan pencahayaan pada ruangan dan area kerja, Anda juga perlu memberikan accent lighting pada beberapa spot penting di ruangan. Salah satuya adalah pada lemari buku. Accent lighting ini biasa digunakan untuk menonjolkan koleksi buku atau bahkan penghargaan yang pernah Anda dapatkan. Jenis pencahayaan ini biasanya lebih terang karena berfungsi untuk menampilkan unsur keindahan pada ruangan.

Selain pada lemari buku, Anda juga bisa menambahkan pencahayaan pada koleksi karya seni favorit, lho. Keren kan?
 

Baca juga: Inspirasi Desain Meja Komputer di Rumah untuk Work From Home Super Produktif
 

4. Decorative lighting
Floor lamp sebagai dekorasi atau aksen ruangan, via pxhere.com

Floor lamp sebagai dekorasi atau aksen ruangan, via pxhere.com
 

Untuk menambah estetika di dalam sebuah ruangan, Anda juga bisa menggunakan decorative lighting. Ada banyak jenis, desain, warna, dan model yang bisa disesuaikan dengan karakter dan desain ruang kerja Anda, seperti gaya klasik, minimalis, atau modern.

Tersedia berbagai decorative lighting sesuai kebutuhan Anda. Ada desain lampu kerja jenis floor lamp, wall sconces, lampu dinding, ataupun light strip. Anda bahkan bebas meletakkan di beberapa spot ruang kerja seperti area membaca, pojok ruangan, atau area pantry untuk membuat kopi.

Nah, selain beberapa ide desain lighting ruang kerja di atas, pencahayaan alami dari sinar matahari juga tak kalah penting, lho. Anda perlu mengoptimalkan pembukaan jendela dan memposisikan meja kerja di tempat yang dekat dengan sinar matahari. Meskipun jenis-jenis lampu di atas berfungsi membantu Anda dalam bekerja, beberapa ahli mengatakan pencahayaan terbaik adalah cahaya alami dari matahari.

Semoga tips di atas membantu ya, dan Anda bisa tetap nyaman dan produktif selama WFH.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.