Sekilas Tentang Desain Galeri Seni

Sekilas Tentang Desain Galeri Seni | Foto artikel Arsitag

Galeri Nasional, Jakarta, via theit-girl.com

Galeri seni merupakan ruang tempat berbagai bentuk seni ditampilkan kepada publik. Mulai dari seni patung, tenun tangan, foto, ilustrasi, seni instalasi, lukisan, hingga seni terapan. Karya-karya dari berbagai seniman dipamerkan di dalam atau luar ruangan agar para pencinta seni dapat mengevaluasi dan mengagumi keterampilan serta pemikiran inovatif sang seniman. Lukisan adalah karya seni yang paling sering dipamerkan dan dibuka untuk umum.

Melalui galeri seni, masyarakat dapat mengetahui karya-karya seperti apa yang sedang berkembang. Seniman lokal juga bisa menuangkan ide-ide kreatifnya melalui galeri seni yang nantinya akan melalui proses apresiasi masyarakat, sehingga seniman tersebut dapat dikenal baik melalui karya-karyanya.

Pameran 3D Alumni Studio Patung IKJ, via outoftheboxindonesia.wordpress.com

Pameran 3D Alumni Studio Patung IKJ, via outoftheboxindonesia.wordpress.com
 

Dalam proses pembuatan ruang galeri seni, arsitek ditantang untuk menciptakan ruang yang mampu memberikan jalan tengah antara seni dan pencipta karya seni. Syarat galeri seni sepatutnya membuat karya seni menjadi primadona di dalamnya, sehingga menarik antusiasme penikmat seni untuk mengikuti alur galeri menjelajahi hingga seluruh ruang.

Galeri Indonesia Kaya karya PT. Labblu Creatif Ide, via arsitag.com

Galeri Indonesia Kaya karya PT. Labblu Creatif Ide, via arsitag.com
 

Desain interior yang baik dalam perancangan galeri seni ditujukan untuk memaksimalkan fasilitas lahan yang tersedia. Yakni, dengan merancang ruang yang dapat menampung segala kebutuhan para seniman. Termasuk, menyediakan suatu sistem display untuk memamerkan karya seni. Penataan galeri seni dengan desain interior yang baik, diharapkan mampu mengkomunikasikan karya-karya pameran dengan baik.

Lalu, apa saja unsur yang harus diperhatikan dalam merancang galeri seni?
 

Baca juga: Berbagai Cara Menggunakan Karya Seni Untuk Mempercantik Interior Rumah
 

Galeri Nasional, Jakarta, via outoftheboxindonesia.wordpress.com

Galeri Nasional, Jakarta, via outoftheboxindonesia.wordpress.com
 

Sirkulasi

Penataan sirkulasi pergerakan pengunjung pada sebuah galeri seni merupakan hal utama yang perlu diperhatikan. Perancangan jalur sirkulasi ini harus dapat memberikan orientasi yang jelas pada pengunjung ketika mereka berada dalam bangunan. Penataan hubungan antar ruang didasarkan pada hierarki ruang-ruang utama dan ruang-ruang pendukung serta sirkulasi yang menghubungkannya.

Penentuan sirkulasi juga sangat dipengaruhi oleh runutan cerita yang ingin disampaikan pada pengunjung. Pada galeri, sirkulasi harus dapat mendukung dalam penyampaian informasi, sehingga dapat membantu pengunjung memahami dan mengapresiasi karya seni yang sedang dipamerkan.
 

Edwin’s Gallery, via outoftheboxindonesia.wordpress.com

Edwin’s Gallery, via outoftheboxindonesia.wordpress.com

Tata Ruang

Galeri seni membutuhkan desain penataan ruang yang fleksibel, sehingga dapat dengan mudah diubah tata ruangnya sesuai dengan fungsi pameran atau pertunjukkan yang akan diselenggarakan di dalamnya.

  • Sistem ruang yang linear dan terbuka membuat pengunjung dapat bergerak dengan lancar dan dapat melakukan aktivitas di dalam galeri dengan nyaman dan efektif.
  • Fleksibel dalam ruang mengimplementasikan bentuk yang terus bergerak, tidak monoton, dan luwes. Penerapannya pada ruang yaitu seperti pada ceiling, lighting, pola lantai, partisi display karya, dan lainnya.
     

Display pameran seni fotografi, via evioproductions.com

Display pameran seni fotografi, via evioproductions.com

Pencahayaan

Bangunan galeri membutuhkan pengaturan cahaya yang khusus agar karya seni dapat dilihat dengan nyaman oleh para pengunjung. Pencahayaan harus membuat objek dapat dilihat dengan jelas dan menampilkan objek yang disorot.

Pencahayaan memberikan efek 3 dimensi dari koleksi, terutama pada koleksi yang ingin ditonjolkan dan mudah untuk membaca label. Namun, pencahayaan yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan permanen pada koleksi, terutama koleksi yang sensitif terhadap cahaya.
 

Baca juga: Transformasi Parkiran Mobil di Seoul Ini Jadi Design Store Super Keren
 

Dia. Lo. Gue, via leboye.wordpress.com

Dia. Lo. Gue, via leboye.wordpress.com
 

Contoh Galeri Seni: Dia.Lo.Gue Artspace Kemang

Dia.Lo.Gue merupakan salah satu contoh galeri seni di Jakarta yang mempunyai konsep fleksibel dan tidak kaku. Berlokasi di kawasan Kemang, galeri seni ini terlihat seperti restoran dan kedai kopi. Karya seni yang dipamerkan di galeri ini tidak hanya terbatas pada seni lukis, melainkan ada juga karya seni 3 dimensi, seni arsitektur, dan lainnya. Banyak sekali acara pameran dan acara-acara lain yang berkaitan dengan seni diadakan di galeri seni Dia.Lo.Gue.

Kunstkring Paleis, via youtube.com

Kunstkring Paleis, via youtube.com
 

Contoh Galeri Seni: Galeri Seni Kunstkring

Galeri seni yang satu ini memiliki gaya arsitektur yang super unik. Bangunan yang digunakan adalah bangunan bersejarah, seperti layaknya kebanyakan gedung-gedung yang dibuat pada zaman Belanda. Awalnya, gedung ini merupakan bekas bangunan Buddha Bar yang sempat terbengkalai pada tahun 1993 dan akhirnya difungsikan kembali pada 2007.

Galeri seni ini diresmikan pada tahun 2012 oleh Direktur Galeri Seni Kunstkring dan mempersilakan seniman bisa menyumbangkan karyanya setiap hari. Selain menikmati karya yang dipamerkan, pengunjung bisa duduk santai di lounge yang telah disediakan.

Yuk, berkunjung ke galeri seni!

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.