Yuk Simak Sekilas Tentang Bangunan Museum

Yuk Simak Sekilas Tentang Bangunan Museum | Foto artikel Arsitag

Cover : Museum Lego di Denmark kary BIG Architect (Sumber: qz.com)
 

Museum merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk masyarakat umum dan berfungsi untuk mengumpulkan, merawat, menyajikan, serta melestarikan warisan budaya masyarakat (heritage) untuk tujuan studi, penelitian, dan kesenangan atau hiburan. Museum bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dan selalu melayani masyarakat serta perkembangannya.

Museum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia karya Studio Slenpan (Sumber: arsitag.com)Museum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia karya Studio Slenpan (Sumber: arsitag.com)
 

Jenis-jenis Museum

Museum yang ada di Indonesia dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis klasifikasi, yaitu :

1. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki

  • Museum Umum. Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.
  • Museum Khusus. Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

Batik Museum karya Design Intervention (Sumber: arsitag.com)Batik Museum karya Design Intervention (Sumber: arsitag.com)
 

2. Jenis museum berdasarkan kedudukannya

  • Museum Nasional. Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili, dan berkaitan dengan bukti material manusia atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional.
  • Museum Propinsi. Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili, dan berkaitan dengan bukti material manusia atau lingkungannya dari wilayah propinsi tempat museum tersebut berada.
  • Museum Lokal. Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili, dan berkaitan dengan bukti material manusia atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kota madya tempat museum tersebut berada.

Museum Nasional (Sumber: jalanjalantok.wordpress.com)Museum Nasional (Sumber: jalanjalantok.wordpress.com)
 

Desain interior museum harus dijaga bentuk dan konsep desainnya agar pengunjung tidak merasa bosan dengan denah yang ada. Biasanya untuk konsep interior museum diterapkan sesuai dengan jenis barang apa yang dipamerkan dalam museum tersebut. Contohnya untuk museum teknologi, konsepnya biasanya menggunakan interior yang modern dan biasanya menggunakan furnitur berbentuk box, oval, yang berkonsep dinamis dan tidak terbatas. Untuk museum purbakala biasanya menggunakan konsep interior klasik dinamis.

Museum Bank Indonesia (Sumber: www.jakarta100bars.com)Museum Bank Indonesia (Sumber: www.jakarta100bars.com)
 

Lokasi

Lokasi yang strategis

Lokasi yang dipilih bukan untuk kepentingan pendirinya, tetapi untuk masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, ilmuwan, wisatawan, dan masyarakat umum lainnya.

Lokasi harus sehat

Lokasi yang sehat diartikan sebagai lokasi yang tidak terletak di daerah industri yang banyak polusi, bukan juga daerah yang berawa atau tanah pasir. Iklim pada wilayah museum harus memiliki kelembaban udara setidaknya terkontrol mencapai netral, yaitu 55-65%


Museum Bank Indonesia (Sumber: saranghanda-yeongwonhi.blogspot.co.id)Museum Bank Indonesia (Sumber: saranghanda-yeongwonhi.blogspot.co.id)
 

Persyaratan Bangunan

1. Persyaratan Umum

  • Bangunan museum dikelompokkan dan dipisahkan sesuai dengan :
  • Fungsi
  • Ketenangan dan keramaian
  • Keamanan
  • Pintu masuk utama (main entrance) diperuntukkan untuk pengunjung
  • Pintu masuk khusus untuk bagian pelayanan, perkantoran, rumah jaga berserta ruang-ruang pada bangunan khusus
  • Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi termasuk perpustakaan dan ruang rapat
  • Area privat terdiri dari :
  • Laboratorium konservasi
  • Studio preparasi
  • Storage
  • Area publik atau umum terdiri dari :
  • Bangunan utama yang meliputi pameran tetap, pameran temporer dan peragaan.
  • Auditorium, keamanan, gift shop, cafeteria, ticket box, penitipan barang, lobi atau ruang istirahat, dan tempat parkir

Museum Bank Mandiri (Sumber: sendokransel.wordpress.com)Museum Bank Mandiri (Sumber: sendokransel.wordpress.com)
 

2. Persyaratan Khusus

  • Bangunan utama yang mewadahi kegiatan pameran tetap dan temporer harus dapat :
  • Memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan
  • Mudah dalam pencapaiannya baik dari luar ataupun dalam
  • Mempunyai daya tarik sebagai bangunan utama yang dikunjungi oleh pengunjung museum
  • Memiliki sistem keamanan yang baik, baik dari segi konstruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya benda-benda secara alami ataupun pencurian
  • Bangunan auditorium harus dapat :
  • Dengan mudah dicapai oleh umum
  • Dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi, dan ceramah
  • Bangunan khusus harus dapat :
  • Terletak pada tempat yang kering
  • Mempunyai pintu masuk yang khusus
  • Memiliki sistem keamanan yang baik  terhadap kerusakan, kebakaran dan pencurian
  • Bangunan administrasi harus dapat :

Terletak di lokasi yang strategis baik dari pencapaian umum maupun terhadap bangunan lainnya

Museum Bahari (Sumber: www.flickr.com)Museum Bahari (Sumber: www.flickr.com)
 

Persyaratan Ruang

1. Pencahayaan dan Penghawaan

Pencahayaan dan penghawaan merupakan aspek teknis utama yang perlu diperhatikan untuk membantu memperlambat proses pelapukan dari koleksi. Untuk museum dengan koleksi utama, kelembaban yang disarankan adalah 50% dengan suhu 21 – 26 derajat Celcius. Intensitas cahaya yang disarankan adalah sebesar 50 lux dengan meminimalisir radiasi ultra violet.

Museum Tsunami di Aceh karyaMuseum Tsunami di Aceh karya Urbane (Sumber: merahputih.com)

 

2. Ergonomi dan Tata Letak

Teknik perletakan koleksi museum ada 2 jenis, yaitu :

  • Diaroma, yang mampu menggambarkan suatu peristiwa tertentu dilengkapi dengan penunjang suasana serta background berupa lukisan dan poster
  • Sistem ruang terbuka

3. Jalur sirkulasi di dalam ruang pamer

Jalur sirkulasi di dalam ruang pamer harus dapat menyampaikan informasi, membantu pengunjung memahami koleksi yang dipamerkan. Penentuan jalur sirkulasi bergantung juga pada runtutan cerita yang ingin disampaikan dalam pameran.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.