Arsitektur Rumah Minimalis dengan Permainan Tekstur Material yang Cantik

Arsitektur Rumah Minimalis dengan Permainan Tekstur Material yang Cantik | Foto artikel Arsitag

Rumah minimalis dengan tekstur batu bata di bagian fasad, karya D4, via arsitag.com

Desain minimalis sepertinya masih menjadi dambaan banyak orang untuk mendesain kediaman impiannya saat ini. Apakah Anda termasuk salah satunya? Identik dengan desain yang sangat simpel, rumah minimalis selalu berhasil mengundang decak kagum bagi banyak orang. Apalagi, saat ini desain minimalis terus mengalami perkembangan sehingga rancangannya pun semakin beragam dan jauh dari kesan monoton.

Salah satu contoh desain rumah minimalis yang menarik adalah rumah karya D4 ini yang memiliki tekstur material yang khas dan menambah karakter dari rumah. Ingin melihat seperti apa detail desainnya? Simak berikut ini.

Batu bata pada fasad bangunan
Batu bata sebagai partisi sekaligus menambah kesan hangat, karya D4, via arsitag.com

Batu bata sebagai partisi sekaligus menambah kesan hangat, karya D4, via arsitag.com
 

Saat Anda pertama kali melihat rumah ini, pasti hal pertama yang akan menarik mata Anda adalah susunan batu bata pada bagian fasad bangunan. Tampil unik dan berbeda dibandingkan rumah minimalis pada umumnya, rumah fasad bata ini mengombinasikan material bata dengan dinding acian kamprot di bagian depannya.

Tak sekadar memberikan kesan hangat pada hunian, susunan batu bata ini sekaligus menjadi ventilasi yang memungkinkan sinar matahari dan semilir angin untuk tetap bisa masuk secara maksimal ke dalam rumah. Siluet dari cahaya matahari yang dihasilkan oleh susunan batu bata ini pun menambah keunikan dari interior rumah.
 

Baca juga: Omah Boto: Bukti Kepiawaian Andyrahman Architect Memainkan Batu Bata
 

Bentuk bangunan geometris
Bentuk bangunan geometris dengan pintu kayu bergaris vertikal, karya D4, via arsitag.com

Bentuk bangunan geometris dengan pintu kayu bergaris vertikal, karya D4, via arsitag.com
 

Bentuk bangunan dari rumah minimalis batu bata ini mengusung bentuk geometris yang identik dengan desain minimalis. Bangunan dibuat dalam bentuk geometris yang tegas, tanpa tambahan dekorasi atau lekukan-lekukan yang tidak perlu. Bentuknya yang sederhana ini pun membuat rumah terlihat lebih luas dan lapang dibandingkan ukuran aslinya.

Banyak bukaan dari jendela kaca berukuran besar
Bukaan dari jendela besar di kamar tidur, karya D4, via arsitag.com

Bukaan dari jendela besar di kamar tidur, karya D4, via arsitag.com
 

Luas ruangan yang terbatas diatasi dengan penggunaan jendela kaca berukuran besar di bagian dalam hunian seperti kamar tidur. Jendela besar ini membuka lebar akses udara dan sinar matahari dapat dengan mudah memasuki rumah tanpa halangan. Dengan begitu, tingkat kelembapan dalam rumah pun akan selalu terjaga. Pencahayaan alami ini juga mampu memberikan sorotan dan ekspos nilai estetika pada furnitur.

Anda tidak perlu takut akan kehilangan privasi dengan menggunakan jendela kaca besar. Susunan batu bata di bagian fasad rumah memungkinkan privasi penghuni tetap terjaga dengan baik karena pandangan dari luar dapat diminimalisasi.

Tangga melayang dari beton dengan dapur di bawahnya
Tangga melayang dengan dapur di bagian bawahnya, karya D4, via arsitag.com

Tangga melayang dengan dapur di bagian bawahnya, karya D4, via arsitag.com
 

Penggunaanfloating stairmemberikan kesan ringan dan minimalis pada rumah. Desainnya yang elegan pun menambah estetika di dalam ruangan. Railing tangga menggunakan kayu yang didesain terbuka agar ruangan tetap terkesan luas.

Ruang di bawah tangga dimanfaatkan sebagai area dapur minimalis dengan konsep terbuka. Penataan yang cerdas membuat setiap sudut rumah bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan penghuninya. Dengan penerapan dapur di bawah tangga, tidak ada ruang yang terbuang atau tersisa dengan percuma.
 

Baca juga: Inspirasi Desain Dapur Bentuk U yang Cantik untuk Rumah Anda
 

Furnitur kayu yang mendominasi
Furnitur kayu sekaligus railing lantai dua, karya D4, via arsitag.com

Furnitur kayu sekaligus railing lantai dua, karya D4, via arsitag.com
 

Kebayakan, orang masih ragu untuk menggunakan desain minimalis pada rumahnya karena takut akan terkesan monoton dan membosankan. Untuk mengatasinya, rumah ini didominasi dengan furnitur berbahan dasar kayu yang identik dengan kesan hangat. Material kayu mampu menambah warna, tekstur, serta suasana yang nyaman dan hangat ke dalam ruangan. Kayu digunakan hampir di seluruh ruangan, mulai dari rangka tempat tidur, lemari penyimpanan, pintu rumah, hingga lighting.

Keren dan nyaman banget kan? Kata siapa desain minimalis membosankan? Dengan permainan tekstur, Anda bisa mendapatkan rumah yang nyaman dan hangat.

Baca juga:

Ciri-ciri rumah minimalis kontemporer

Desain Arsitektur Minimalis

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.