Desain Interior Apartemen Mungil dengan Sentuhan Warna Pirus yang Cantik

Desain Interior Apartemen Mungil dengan Sentuhan Warna Pirus yang Cantik | Foto artikel Arsitag

Desain interior manis dengan warna pirus, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Banyak trik dapat Anda lakukan untuk membuat tampilan apartemen mungil lebih nyaman dan menarik. Luas apartemen yang terbatas memang kerap membuat pemiliknya kesulitan dalam mencari desain yang paling tepat. Sebagai referensi, desain apartemen mungil yang berlokasi di Asa Sul, Kota Brasilia, Brazil ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang bingung menentukan desain terbaik untuk apartemen. Apartemen ini memiliki desain minimalis dengan sentuhan warna pirus yang cantik. Penasaran seperti apa desainnya? Yuk, kita intip bersama.

Sentuhan warna pirus di seluruh penjuru rumah
Warna pirus di seluruh penjuru rumah karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Warna pirus di seluruh penjuru rumah karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Desain interior apartemen minimalis cantik ini memiliki satu warna kontras yang menonjol. Aksen warna yang dapat terlihat jelas adalah warna biru pirus yang menyejukkan. Warna pirus (turquoise) adalah warna yang sangat indah dan merupakan perpaduan antara warna biru dan hijau. Tahukah Anda, bahwa batu pirus diyakini oleh orang Persia Kuno sebagai batu yang dapat menangkal niat jahat? Warna pirus sendiri mampu memberikan unsur kedamaian, ketenangan, dan ketentraman sehingga cocok digunakan pada interior rumah. Meskipun furnitur biru pirus terutama dipusatkan di area dapur, namun konsep open plan yang diterapkan memungkinkannya seolah tampak hadir di seluruh ruangan.
 

Baca juga: Inspirasi Warna Biru Telur Asin untuk Interior Rumah yang Cantik dan Berkelas
 

Menghubungkan unsur alami dari luar ke dalam apartemen
Memasukkan unsur alami dengan bukaan besar, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Memasukkan unsur alami dengan bukaan besar, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Apartemen ini terletak di Asa Sul, sebuah lingkungan yang tenang dan dipenuhi oleh pepohonan. Keuntungan ini pun dimanfaatkan oleh pemilik hunian untuk mengintegrasikan pemandangan tanaman hijau di luar ke dalam rumah. Mereka ingin membuat apartemen kecil terasa lebih luas dengan membuat banyak bukaan dan ukuran jendela yang cukup besar di bagian tengah apartemen. Dengan begitu, cahaya alami matahari dan pemandangan hijau dari luar dapat dilihat dengan jelas dari dalam ruangan.

Koleksi perjalanan pribadi yang menambah karakter ruangan
Dekorasi dari hasil perjalanan pribadi, ruang keluarga karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Dekorasi dari hasil perjalanan pribadi, ruang keluarga karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Pemilik apartemen merupakan traveler yang sudah pernah pergi ke berbagai tempat di dunia. Dari perjalanannya, mereka selalu membawa benda kenangan yang memiliki cerita unik di baliknya. Nah, kita bisa melihat seluruh koleksi kenangan perjalanan mereka yang tak terhitung jumlahnya dari seluruh dunia di berbagai penjuru rumah. Ide ini pun dapat Anda aplikasikan lho, agar rumah bisa menjadi tempat untuk menceritakan seluruh kisah perjalanan hidup Anda.

Hanya simpan yang benar-benar dibutuhkan
Hanya menyimpan barang yang dibutuhkan, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Hanya menyimpan barang yang dibutuhkan, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Pemilik apartemen hanya menyimpan apa yang mereka anggap penting. Sebagai contoh, walaupun mereka suka membaca, mereka juga kerap menyumbangkan buku, pakaian, atau barang lainnya yang sudah tidak terpakai. Nah, tips yang satu ini penting banget untuk Anda yang tinggal di hunian mungil. Agar ruangan tetap rapi, jangan lupa untuk selalu membersihkan dan membuang barang-barang yang sudah tidak diperlukan.

Konsep ruang terbuka dengan sekat minimal
Ruang terbuka yang saling terhubung, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Ruang terbuka yang saling terhubung, hunian karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Untuk membuat apartemen terasa lebih luas dan dapat memenuhi seluruh kebutuhan penghuni, desainer pun menghilangkan beberapa dinding pembatas yang memisahkan ruang. Ruang tamu, ruang makan, dan dapur hanya dipisahkan oleh dinding pendek tempat TV berada. Dengan begitu, alur ruangan pun menjadi lebih nyaman dan ruang gerak penghuni pun terasa lebih luas.
 

Baca juga: Berbagai Cara Menggunakan Karya Seni Untuk Mempercantik Interior Rumah
 

Penggunaan material dan warna yang natural
Material dan warna natural dalam interior karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Material dan warna natural dalam interior karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Seperti yang telah disebutkan di awal, pemilik apartemen ingin mengintegrasikan suasana alam ke dalam rumah. Selain dengan membuat bukaan yang lebar sebagai masuknya cahaya, material yang digunakan di dalam apartemen pun sangat dekat dengan alam seperti penggunaan material kayu, semen, dan batu bata.

Kamar tidur dengan warna pirus karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com

Kamar tidur dengan warna pirus karya Semerene Arquitetura Interior, via archdaily.com
 

Dinding batu bata putih digunakan pada ruang tamu, dapur, dan kamar tidur. Uniknya lagi, berbagai material dan finishing di apartemen ini merupakan buatan tangan dan masih menggunakan cara yang tradisional, sehingga memiliki makna emosional tersendiri bagi penghuninya.

Penggunaan material natural seperti batu bata putih, semen, dan kayu, serta pemilihan warna yang netral membuat rumah terasa lebih dekat dengan alam dan lebih luas. Secara visual pun menampakkan desain minimalis yang kalem. Tak ketinggalan, berbagai koleksi perjalanan yang dimiliki pun menjadi kenangan yang membuat apartemen ini terasa lebih hidup.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.