Gaya Tudor, Salah Satu Gaya Arsitektur Unik dari Inggris

Gaya Tudor, Salah Satu Gaya Arsitektur Unik dari Inggris | Foto artikel Arsitag

Cover : Tudor House, Southampton Museum yang berlokasi di Bugle Street (Sumber: commons.wikimedia.org)


 

Salah satu gaya arsitektur paling unik yang pernah ada adalah gaya Tudor. Periode Tudor muncul diantara tahun 1485 hingga 1603 di Inggris. Zaman atau masa tudor merupakan masa ketika keluarga Tudor memegang tahkta di Inggris, dimulai dari kekuasaan raja Henry VII dan diakhiri dengan kematian Elizabeth I. Hingga saat ini kita masih bisa melihat bekas kejayaan arsitektur Tudor dengan banyaknya rumah bergaya Tudor di Inggris dan bahkan beberapa rumah tersebut telah berusia lebih dari 500 tahun.

Akibat munculnya aturan hukum yang baru, reformasi pemerintahan, dan aturan keuangan yang baru memicu munculnya rumah megah yang dibangun dengan material yang nyaman dan estetis yang indah serta dipenuhi karya-karya seni. Zaman kekuasaan Raja Henry VII merupakan masa transisi dari abad Pertengahan dan Renaissance.

Bangunan pada saat itu dibangun dengan tujuan untuk menampilkan status sosial dan kekayaan seseorang. Pada saat itu rumah dibangun di atas bukit agar terlihat dari kejauhan dan dengan tampilan bangunan yang megah.
Barrington Court, Somerset (Sumber: flickriver.com)
 

Bangunan pada saat itu dibangun dengan tujuan untuk menampilkan status sosial dan kekayaan seseorang. Pada saat itu rumah dibangun di atas bukit agar terlihat dari kejauhan dan dengan tampilan bangunan yang megah.

Hampir setiap rumah juga memiliki halaman yang besar. Kamar di dalam rumah dibuat sangat besar dan dipenuhi cahaya sinar matahari. Pada era Tudor, kaca pertama kali digunakan di rumah-rumah. Kaca merupakan sebuah benda mewah pada masa itu sehingga pemakaian banyak kaca di jendela mencerminkan status kekayaan. Saat itu sangat sulit membuat potongan-potongan besar kaca sehingga panel yang digunakan biasanya kecil dengan pola silang yang disebut lattice.
Tudor House museum di Southampton (Sumber: www.angiemuldowney.com)
 

Hampir setiap rumah juga memiliki halaman yang besar. Kamar di dalam rumah dibuat sangat besar dan dipenuhi cahaya sinar matahari. Pada era Tudor, kaca pertama kali digunakan di rumah-rumah. Kaca merupakan sebuah benda mewah pada masa itu sehingga pemakaian banyak kaca di jendela mencerminkan status kekayaan. Saat itu sangat sulit membuat potongan-potongan besar kaca sehingga panel yang digunakan biasanya kecil dengan pola silang yang disebut lattice.

Rumah dengan gaya Tudor biasanya dibuat menggunakan kayu, wattle, dan daub. Wattle adalah potongan kayu yang disusun seperti anyaman, sedangkan daub adalah campuran dari tanah liat, pasir dan kotoran yang dipulas ke dalam wattle untuk membuat dinding. Daub biasanya dicat menggunakan warna putih.

Kerangka bangunan dari rumah Tudor dibuat menggunakan balok kayu. Biasanya kerangka bangunan terlihat tidak rata karena potongan kayu dipotong dengan tangan bukan mesin. Kerangka bangunan ini juga terlihat hingga ke tampilan luar bangunan dan dilapisi dengan tar hitam agar tidak cepat keropos.
Tudor House museum di Southampton (Sumber: www.angiemuldowney.com)
 

Kerangka bangunan dari rumah Tudor dibuat menggunakan balok kayu. Biasanya kerangka bangunan terlihat tidak rata karena potongan kayu dipotong dengan tangan bukan mesin. Kerangka bangunan ini juga terlihat hingga ke tampilan luar bangunan dan dilapisi dengan tar hitam agar tidak cepat keropos.

Sumber: jerseygirlprobs.wordpress.comSumber: jerseygirlprobs.wordpress.com
 

Rumah Tudor juga terkenal dengan warna hitam putihnya yang dramatis. Cerobong asap yang cukup besar serta dinding dengan warna hitam putih yang dekoratif membuat rumah Tudor ini kental akan suasana medieval.

Sumber: www.housebeautiful.co.ukSumber: www.housebeautiful.co.uk
 

Cerobong asap rumah Tudor biasanya berbentuk tinggi dan ramping. Tekstur yang ada di permukaannya dibentuk menggunakan batu bata yang disusun atau dipotong. Jenis cerobong asap seperti ini hanya ditemukan di rumah-rumah orang kaya. Atap dari rumah Tudor berbentuk curam dan biasanya ditutupi dengan jerami, batu bata, atau tanah liat.

Anne Hathaway's Cottage di Warwickshire (Sumber: en.wikipedia.org)Anne Hathaway's Cottage di Warwickshire (Sumber: en.wikipedia.org)
 

Tata letak rumah Tudor berbeda tergantung dengan bisnis keluarga. Mereka melakukan pekerjaan sehari-hari seperti pertanian, menjahit, atau pekerjaan administratif yang dilakukan di lantai dasar. Ruang keluarga tempat untuk makan, hiburan, dan berkumpul bersama-sama terletak di lantai pertama, yang disebut dengan The Hall.

Wanita biasanya akan sibuk di dapur untuk memasak makanan, mambuat roti dengan panggangan yang terbuat dari batu bata, dan memasak air untuk keluarga. Pada arsitektur Tudor, dapur berubah dari yang sebelumnya merupakan pusat dari rumah menjadi terpisah. Kadang, bahkan dapur terletak di bangunan terpisah. Hal ini diawali oleh Raja Henry VIII yang tidak menyukai bau masakan dan takut akan risiko kebakaran sehingga dapur ditempatkan sejauh mungkin.
Sumber: www.ad-magazin.de
 

Wanita biasanya akan sibuk di dapur untuk memasak makanan, mambuat roti dengan panggangan yang terbuat dari batu bata, dan memasak air untuk keluarga. Pada arsitektur Tudor, dapur berubah dari yang sebelumnya merupakan pusat dari rumah menjadi terpisah. Kadang, bahkan dapur terletak di bangunan terpisah. Hal ini diawali oleh Raja Henry VIII yang tidak menyukai bau masakan dan takut akan risiko kebakaran sehingga dapur ditempatkan sejauh mungkin.

Arsitektur gaya tudor ini dapat kita temukan di seluruh Inggris, Eropa utara, dan Amerika. Rumah Tudor di Amerika tidak sama dengan yang di Inggris karena rumah Tudor di Amerika memiliki pengaruh dari gaya modern dan lebih cocok disebut dengan tudor revival. Gaya Tudor mulai populer di Amerika pada tahun 1920an.
 

Sumber :
http://www.rumahuni.com

http://www.housebeautiful.co.uk

http://www.primaryhomeworkhelp.co.uk

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.