Kawasan Industri

Kawasan Industri | Foto artikel Arsitag

Kawasan Industri (industrial estate) merupakan daerah yang khusus disediakan oleh pemerintah pusat ataupun daerah untuk kegiatan industri. Kawasan ini umumnya adalah bagian dalam tata rencana kota atau daerah yang disertai dengan sarana lengkap untuk kegiatan industri. Sarana tersebut antara lain meliputi infrastruktur perhubungan jalan nasional dan internasional (angkutan darat, laut, maupun udara), tenaga listrik, telekomunikasi, sistem pembuangan sampah, limbah, dan sebagainya.

Keputusan dari pembentukan kawasan industri dikeluarkan dalam rangka usaha pemerintah untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan industri, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor, serta untuk mengundang para industriawan asing memindahkan pabrik pengolahannya ke Indonesia.

Suatu kawasan dapat disebut sebagai kawasan industri apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Kawasan industri (Sumber: ppi.kemenperin.go.id)

Suatu kawasan dapat disebut sebagai kawasan industri apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Adanya areal atau bentangan lahan yang cukup luas dan telah dimatangkan
  • Dilengkapi dengan sarana dan prasarana
  • Ada suatu badan (manajemen) pengelola
  • Memiliki izin usaha kawasan industri
  • Biasanya diisi oleh industri manufaktur (pengolahan beragam jenis)

Di Indonesia sendiri telah beroperasi lima kawasan industri milik pemerintah, yaitu:Pabrik dari PT KNI (Sumber: www.kni.co.id)

Di Indonesia sendiri telah beroperasi lima kawasan industri milik pemerintah, yaitu:

  1. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP) di Jakarta seluas 1550 hektar
  2. PT Rungkut Industrial Estate Surabaya (PT RIES) seluas 570 hektar
  3. PT Kawasan Industri Cilacap di Jawa Tengah seluas 243 hektar
  4. Kawasan Industri Medan seluas 200 hektar
  5. Kawasan Industri Makassar (Ujung Pandang) seluas 224 hektar

Kawasan-kawasan industri tersebut di atas dilengkapi dengan bangunan pabrik siap pakai, fasilitas umum industri kecil, dan fasilitas pergudangan yang canggih. Kawasan tersebut ditunjang juga dengan sarana dan prasarana seperti:Pabrik Sampoerna di Karawang (Sumber: www.sampoerna.com)

Kawasan-kawasan industri tersebut di atas dilengkapi dengan bangunan pabrik siap pakai, fasilitas umum industri kecil, dan fasilitas pergudangan yang canggih. Kawasan tersebut ditunjang juga dengan sarana dan prasarana seperti:

  • jalan ke kawasan industri
  • jaringan jalan lingkungan
  • saluran distribusi listrik
  • telekomunikasi
  • air bersih
  • instalasi penyediaan air bersih
  • saluran air hujan
  • jaringan pengumpul limbah industri
  • penampungan sementara limbah padat
  • fasilitas perbankan
  • kantor pos
  • kantor pelayanan Telkom
  • poliklinik
  • kantin
  • tempat ibadah
  • pos keamanan
  • halte angkutan umum
  • dan lain-lain.

Secara umum, kriteria pertimbangan pemilihan lokasi dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia adalah sebagai berikut:Kawasan industri di kota Bontang (Sumber: bontang.prokal.co)

Secara umum, kriteria pertimbangan pemilihan lokasi dalam pembangunan kawasan industri di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Jarak terhadap permukiman: minimal 2 km
  • Jaringan jalan yang melayani: arteri primer
  • Jaringan yang melayani: jaringan listrik dan telekomunikasi
  • Prasarana angkutan: tersedia pelabuhan laut
  • Topografi atau kemiringan: maksimal 0-15 derajat
  • Jarak terhadap sungai: maksimal 5 km
  • Peruntukan lahan: non pertanian, non permukiman, non konservasi
  • Ketersediaan lahan: minimal 25 Ha
  • Orientasi lokasi (terhadap): pasar (market), bahan baku, dan tenaga kerja

Lalu, dalam pemilihan lokasi kawasan industri, pengembang harus memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri antara lain:Pabrik di kawasan industri Tangerang (Sumber: properti.kompas.com)

Lalu, dalam pemilihan lokasi kawasan industri, pengembang harus memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri antara lain:

  • Bentuk permukaan tanah rata, untuk memudahkan pembangunan pabrik
  • Sumber bahan mentah mudah untuk diperoleh (bergantung dari bahan, lokasi, serta jenis industrinya)
  • Sumber tenaga kerja (SDM) yang murah dan mudah didapatkan di sekitar kawasan
  • Jalan raya yang menghubungkan antara pabrik dengan pasar, pelabuhan, dan sebagainya
  • Pelabuhan untuk impor bahan mentah dan ekspor bahan jadi (hasil produksi pabrik), pelabuhan container, dan gudang
  • Membuka kawasan industri yang lengkap dan infrasruktur yang lengkap pula
  • Membuka kawasan zona perdagangan bebas

Kawasan Industri Karawang, Jawa BaratKawasan industri Karawang (Sumber: properti.kompas.com)

Kawasan Industri Karawang, Jawa Barat

Kawasan industri Karawang memiliki banyak sekali pabrik dan perusahaan. Secara keseluruhan, terdapat sekitar 78 perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang produksi. Namun, sebagian besar bergerak dalam bidang otomotif seperti pabrik motor dan juga perusahaan lainnya yang rata-rata berasal dari Jepang. Kawasan ini juga dinilai sebagai surga bagi para pencari kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar.

Kawasan ini masuk ke dalam UMK Karawang dengan UMR per bulan mencapai Rp 3.330.505. Gaji ini jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bekerja di Jakarta. Kawasan industri Karawang sendiri memiliki luas sekitar 10.000 Ha.

Kawasan Industri Bekasi, Jawa BaratPekerja di kawasan industri Bekasi (Sumber: www.boombastis.com)

Kawasan Industri Bekasi, Jawa Barat

Kawasan industri Bekasi juga memiliki banyak sekali perusahaan yang berdiri di sana. Kawasan ini juga sangat dekat dengan Jakarta sehingga industri yang berkembang di sana berjalan dengan sangat baik. Setidaknya ada sekitar 75 perusahaan yang berdiri dan menjalankan produksinya di sini. Total ada ratusan ribu lapangan kerja yang dapat terserap dari penduduk sekitar atau orang dari wilayah lain.

Gaji di wilayah ini berkisar antara Rp 3.327.160 untuk kawasan kota dan Rp 3.261.375 untuk wilayah kabupaten. Kawasan industri Bekasi sendiri memiliki luas sekitar 8000 Ha.

Sumber:

http://www.boombastis.com

http://www.definisi-pengertian.com

http://yurishandcraft.blogspot.co.id

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.