Permainan Arsitektur Bambu untuk Rumah Modern Super Keren ala Budi Pradono

Permainan Arsitektur Bambu untuk Rumah Modern Super Keren ala Budi Pradono | Foto artikel Arsitag

Langit-langit bambu di Casablancka Residence, via archdaily.com
 

Desain arsitektur hunian yang mengusung konsep rumah tradisional semakin digemari belakangan ini. Apalagi menggunakan perpaduan material alam dan modern. Seperti sebuah karya arsitektur bambu dan bata ala Budi Pradono yang mengusung konsep bangunan tradisional di Bali.
 

Bird eye view Casablancka Residence, via archdaily.com

Bird eye view Casablancka Residence, via archdaily.com
 

Permainan arsitektur bambu dan bata pada hunian ini terlihat sangat sederhana dan nyaman. Material alam bambu dan bata tampil mendominasi hunian yang terinspirasi oleh konsep bangunan tradisional ini. Meskipun demikian, tetap terlihat modern dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Konsep utama hunian Casablancka Residence
Konsep utama hunian dengan zonasi yang terinspirasi oleh Tri Mandala, via archdaily.com

Konsep utama hunian dengan zonasi yang terinspirasi oleh Tri Mandala, via archdaily.com
 

Konsep utama hunian arsitektur bambu dan bata Casablancka Residence terinspirasi dari bangunan tradisional Bali. Rumah yang berada di daerah Tabanan, Bali, ini terbagi atas tiga zonasi yang bersumber dari konsep Tri Mandala. Yakni menggambarkan tiga dunia di alam semesta yaitu Nista Mandala yang merupakan dunia paling luar, Madya Mandala sebagai dunia penghubung, dan Utama Mandala sebagai dunia yang paling tinggi dan paling suci.

Dominasi material bambu dan bata
Bambu dan bata sebagai material utama pada seluruh hunian, via archdaily.com

Bambu dan bata sebagai material utama pada seluruh hunian, via archdaily.com
 

Begitu memasuki area hunian ini, akan terlihat jelas permainan arsitektur bambu dan bata pada sebagian besar ruangan. Bambu menjadi material utama yang digunakan sebagai tiang dan kuda-kuda atap rumah. Sementara itu, batu bata lebih banyak digunakan sebagai dinding ruangan. Material batu bata ditata dengan bentuk zigzag secara paralel dengan isian semen di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi udara panas dan pada saat yang bersamaan menonjolkan keindahan dari warna asli bata.

Penggunaan lantai beton
Penggunaan lantai beton pada hunian arsitektur bambu dan bata, via archdaily.com

Penggunaan lantai beton pada hunian arsitektur bambu dan bata, via archdaily.com
 

Hunian arsitektur bambu dan bata ini tidak menggunakan bahan keramik sebagai lantai pada seluruh ruangan. Jenis lantai yang digunakan adalah lantai beton dengan dua warna, yaitu warna natural abu-abu dan lantai beton berpola. Penggunaan lantai beton berpola merupakan hal yang umum ditemukan pada tahun 1930-an, terutama pada bangunan Belanda yang ada di Indonesia.

Perpaduan antara material alam dan material modern
Paduan material alam dan modern dalam satu hunian, via archdaily.com

Paduan material alam dan modern dalam satu hunian, via archdaily.com
 

Casablancka Residence memadukan material alam dan material modern di dalamnya. Bila bambu dan batu bata mewakili material alam, kaca menjadi cerminan material modern dalam hunian ini. Kaca menjadi material utama sebagai dinding pembatas antara bagian luar dan dalam rumah. Di satu sisi, penggunaan dinding kaca membuat cahaya matahari dapat masuk dengan leluasa. Di samping itu, penggunaan dinding kaca juga bertujuan membawa penghuni rumah merasa lebih dekat dengan alam lepas.

Baca Juga: Ini Manfaat Pencahayaan Alami dalam Rumah, Simak 5 Desain Jendelanyavia IDN Times
 

Furnitur vintage
Furnitur vintage dari bambu dan kayu, via archdaily.com

Furnitur vintage dari bambu dan kayu, via archdaily.com
 

Untuk bagian interior, hunian Casablancka Residence lebih banyak menggunakan material alam berupa kayu dan bambu. Furnitur seperti tempat tidur, meja, dan kursi terbuat dari kayu. Material yang digunakan sendiri merupakan material yang didaur ulang dari furnitur yang berasal dari tahun 1940-an dengan sentuhan modern yang membuatnya tetap nyaman. Selain kayu, material bambu juga turut menjadi pilihan dalam pembuatan furnitur yang digunakan, terutama kursi. Kursi berbahan dasar bambu dengan penopang dari bahan metal merupakan salah satu model kursi yang umum ditemukan pada masa tersebut.

Terlihat jelas hunian ini berkonsep ingin menyatu dengan alam. Hal ini tercermin dari banyaknya bukaan pada area utama hunian yang didukung dengan dinding kaca. Ditambah, penggunaan materil utama bangunan beserta furnitur yang menggunakan material alami. Sentuhan modern coba dihadirkan melalui bentuk desain furnitur yang dipilih. Begitu pula minimnya dekorasi, yang mengindikasikan kesan minimalis dalam hunian ini. Sungguh sebuah paket lengkap yang menyejukkan dan efisien.

AUTHOR

Rahayu Lestariasih

Seorang Penulis lepas selama lebih dari 5 tahun dan telah menulis berbagai jenis artikel dengan topik yang berbeda. Menyukai dunia freelance yang dinamis