Rumah Industrial Minimalis yang Tampil Kece dengan Permainan Cahaya Alami

Rumah Industrial Minimalis yang Tampil Kece dengan Permainan Cahaya Alami | Foto artikel Arsitag

Desain rumah industrial minimalis dengan cahaya alami yang maksimal, karya Ranah Matra, via arsitag.com
 

Global warming menjadi masalah internasional yang semakin menjadi perhatian masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan pengaruh global warming. Nah, Anda juga bisa lho memulainya dari rumah Anda sendiri.

Untuk merespon isu global warming, Rumah Fountain karya Ranah Matra ini dirancang dengan hemat energi. Ada dua hal yang menjadi komponen utama dari desain rumah, yaitu udara dan cahaya. Udara dan cahaya matahari dapat masuk secara maksimal ke seisi rumah pada pagi hingga malam hari. Penasaran seperti apa detailnya? Simak berikut ini.

Penggunaan Glass Block pada Bagian Fasad
 

Penggunaan material glass block pada bagian fasad rumah berfungsi untuk memasukkan cahaya ke dalam rumah dengan mereduksi panasnya terlebih dahulu. Glass block mampu membuat ruangan tetap mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas yang tidak terlalu kuat. Kesan ruangan yang lembut dan elegan juga dapat diwujudkan dengan menggunakan glass block ini.

Roster di Berbagai Ruangan Rumah
Dinding roster di berbagai bagian ruangan, karya Ranah Matra, via arsitag.com

Dinding roster di berbagai bagian ruangan, karya Ranah Matra, via arsitag.com
 

Udara yang panas menjadi tantangan tersendiri saat ingin membuat rumah dengan konsep terbuka, khususnya di negara tropis seperti Indonesia. Desain rumah ini menyiasatinya dengan menggunakan dinding roster sebagai ventilasi yang memastikan udara dapat keluar masuk dengan leluasa, namun tetap bisa mengurangi rasa panas saat terik sekalipun.

Penggunaan dinding roster juga dapat menciptakan tampilan yang lebih dramatis dan estetis pada hunian. Efek bayangan yang dibuat oleh roster akan membuat rumah menjadi lebih unik, tanpa menghalangi masuknya cahaya matahari. Ruangan tetap terang, namun tidak berlebihan.
 

Baca juga: Arsitektur Rumah Industrial Kontemporer yang Tampil Kece dan Homy
 

Material Beton Ekspos
Material beton ekspos yang alami, karya Ranah Matra, via arsitag.com

Material beton ekspos yang alami, karya Ranah Matra, via arsitag.com
 

Dari bagian eksterior rumah, ciri rumah industrial sangat terasa dengan penggunaan beton ekspos pada bagian dinding dan lantainya. Masuk ke bagian interior, kesan industrial juga semakin terasa dari penggunaan dinding beton ekspos yang digunakan pada semua ruangan. Tak hanya pada dinding, lantai ruangan juga menggunakan warna senada. Atap ruangan didesain agak tinggi, sehingga membuat sirkulasi udara yang lancar dan mengurangi rasa pengap atau panas di dalam ruangan, terutama di siang hari.

Kayu dan Rotan untuk Menambah Kehangatan
Furnitur kayu dan rotan di ruang tamu, karya Ranah Matra, via arsitag.com

Furnitur kayu dan rotan di ruang tamu, karya Ranah Matra, via arsitag.com
 

Material beton ekspos cenderung memberikan kesan dingin dan kaku pada hunian. Nah, masalah ini diatasi dengan penggunaan furnitur kayu dan rotan. Kursi rotan minimalis diletakkan di area ruang tamu yang membuat tampilannya terlihat lebih hangat dan estetik.

Aksen kayu pada tangga rumah, karya Ranah Matra, via arsitag.com

Aksen kayu pada tangga rumah, karya Ranah Matra, via arsitag.com
 

Tak hanya pada furnitur, material kayu ini juga dijadikan sebagai aksen yang mempercantik ruangan. Lihat saja, tangga dengan pijakan kayu minimalis yang cantik. Elemen kayu alami ini sangat pas dan dapat membaur dengan material lainnya.
 

Baca juga: Desain Rumah Mewah dengan Gaya Industrial Minimalis yang Menawan
 

Kursi Bar untuk Kursi Makan
Kursi bar pada meja makan yang menambah kesan industrial, karya Ranah Matra, via arsitag.com

Kursi bar pada meja makan yang menambah kesan industrial, karya Ranah Matra, via arsitag.com
 

Untuk rumah minimalis dengan luas terbatas, Anda harus ekstra cerdas dalam memilih furnitur dan mendesain ruangan yang nyaman untuk penghuninya. Nuansa yang baru dapat dilihat dari area dapur yang menggunakan kursi bar sebagai kursi makan.

Penggunaan kursi bar juga memperkuat kesan dari desain rumah industrial. Kursi kayu yang dipadukan dengan meja bar kayu ini seperti melengkapi konsep rumah industrial yang umumnya didesain dengan langit-langit tinggi dan ruangan terbuka.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.