The Twins: Rumah Minimalis Mungil Sederhana yang Unik Karya Delution

The Twins: Rumah Minimalis Mungil Sederhana yang Unik Karya Delution | Foto artikel Arsitag

Fasad The Twins yang unik dengan pohon-pohon yang menyembul dalam dari bangunan, via Arsitag.com
 

Hunian ikonik The Twins ini berdiri hanya pada lahan seluas 70 m2 saja. Berada di kawasan pemukiman padat di Cipulir, Jakarta Selatan, akses menuju The Twins hanya bisa dilewati sepeda motor atau dengan berjalan kaki. Meskipun begitu, konsultan arsitektur dan desain interior Delution (PT. Desain Revolusi Indonesia) yang mengerjakan proyek ini mampu menyuguhkan rumah minimalis mungil yang nyaman dan sehat.

Dry garden di halaman depan yang berfungsi pula sebagai area resapan, via archdaily.com

Dry garden di halaman depan yang berfungsi pula sebagai area resapan, via archdaily.com
 

Seperti namanya, bangunan The Twins terdiri dari dua bangunan terpisah. Konsep ini diusung karena kedua hunian akan ditempati oleh dua keluarga kakak beradik. Meskipun kedua bangunan tak menyatu, namun Delution membuat kedua bangunan tetap terhubung dan tidak benar-benar tertutup. Selain itu, tetap menjaga privasi masing-masing keluarga. Rumah ini pun terbilang sehat dengan sirkulasi udara yang baik dan ramah lingkungan dengan adanya area-area resapan.

Rumah Minimalis Mungil dengan Konsep Rumah Tumbuh
Dua bangunan The Twins dilihat dari atas, via Arsitag.com

Dua bangunan The Twins dilihat dari atas, via Arsitag.com
 

The Twins adalah salah satu contoh rumah yang dibangun dengan konsep “rumah tumbuh”. Hunian yang terdiri atas dua rumah minimalis mungil ini tidak dibangun dalam waktu yang bersamaan. Melainkan melalui tiga tahapan pembangunan yang berbeda. Penyebabnya, sang pemilik rumah waktu itu memiliki dana yang terbatas. Meskipun dibangun dalam tiga tahapan yang berbeda, hasil akhir hunian ini tetap tampak sebagai satu kesatuan berkat rancangan yang matang.

Pohon di Sudut Ruang Keluarga
Ruang keluarga bangunan pertama The Twins, via Arsitag.com

Ruang keluarga bangunan pertama The Twins, via Arsitag.com
 

Selain proses pembangunan yang tidak bersamaan, ukuran kedua rumah pun berbeda. Rumah pertama memiliki satu kamar tidur, ruang keluarga, dan kamar mandi. Rumah yang dibangun pada tahap pertama ini dirancang dengan jendela yang berukuran cukup besar dan pintu-pintu yang lebar di kedua sisi bangunan. Efeknya, bagian dalam rumah pun terang benderang dengan cahaya alami matahari.

Uniknya lagi, di salah satu sudut ruang keluarga dibuat dry garden dan ditanami sebuah pohon yang tumbuh menjulang menembus atap. Batang pohon tak dibiarkan polos, tetapi dimanfaatkan untuk meletakkan pot-pot tanaman sehingga sudut rumah menjadi asri. Dry garden yang minim perawatan ini sekaligus menjadi akses bagi cahaya dan udara sehingga leluasa masuk ke dalam hunian.

Baca juga: Desain Interior Minimalis yang Menampilkan Indahnya Kesederhanaan via Hipwee.com
 

Dapur dan Ruang Makan Terbuka dengan Lantai Semen Ekspos
Lantai semen yang edgy dan modern, via Arsitag.com

Lantai semen yang edgy dan modern, via Arsitag.com
 

Berbeda dari rumah minimalis mungil yang pertama, rumah kedua ini berupa bangunan dua lantai dan ditempati lebih banyak penghuni. Lantai dasar terdiri atas dapur, ruang makan, kamar tidur, dan kamar mandi. Seperti halnya di rumah pertama, rumah kedua juga menggunakan lantai semen ekspos. Lantai semen yang cenderung lebih ekonomis ini, lebih kuat terhadap daya tekan sekaligus memberi kesan edgy dan modern pada hunian.

Ruang makan yang simpel, via archdaily.com

Ruang makan yang simpel, via archdaily.com
 

Meski menggunakan lantai semen ekspos, suasana dapur jauh dari kesan suram berkat pemilihan material lemari dapur bermotif serat kayu dengan warna terang.  Lemari dari material kayu ini menjadi dekorasi yang menghangatkan suasana. Dapur dan ruang makan pun terasa lebih luas berkat keberadaan jendela-jendela dan pintu yang lebar. Menyiasati ruangan yang sempit, meja makan dibuat simpel menempel pada dinding dengan kursi-kursi kayu yang sederhana pula.

Tangga Spiral Minimalis
Tangga spiral minimalis di sudut ruangan, via Arsitag.com

Tangga spiral minimalis di sudut ruangan, via Arsitag.com
 

Delution merancang setiap sudut The Twins dengan sangat cermat, termasuk area sekitar tangga maupun tangga menuju ke lantai dua. Model tangga yang dipilih adalah jenis spiral atau melingkar minimalis yang dicat warna putih dan terbuat dari bahan logam. Jenis tangga ini menghemat ruang sehingga cocok untuk ruang sempit dan cenderung lebih ekonomis. Tangga yang dipasang memutar untuk menuju ke lantai atas ini juga memiliki tampilan yang menarik.

Sementara itu, pada area tangga bawah, Delution menambahkan jendela berkaca bening. Tujuannya tak lain agar area bawah tangga tidak menjadi gelap dan menjadi sarang serangga. Tak cukup satu saja, di pertengahan tangga spiral pun ditambahkan lagi sebuah jendela kaca yang berukuran cukup besar. Berkat jendela-jendela inilah, area tangga memperoleh banyak pencahayaan dan jauh dari kesan suram.

Area tangga yang dibuat tertutup demi keamanan, via Arsitag.com

Area tangga yang dibuat tertutup demi keamanan, via Arsitag.com
 

Sementara itu, area puncak tangga di lantai dua pun mendapat perhatian yang sama cermatnya. Area ini dibuat tertutup dengan tambahan pintu demi menjaga keamanan. Bukan tembok tertutup, pembatas area tangga berupa kombinasi antara tembok dan besi anyam yang cukup terbuka. Area puncak tangga pun menjadi area yang aman bagi anak-anak.

Dry Garden di Lantai Dua
Ruang keluarga di lantai dua, via Arsitag.com

Ruang keluarga di lantai dua, via Arsitag.com
 

Lantai kedua The Twins terdiri atas ruang keluarga, kamar tidur, dan kamar mandi. Meskipun berada di lantai dua, ruang keluarga tak lantas terasa gersang. Seperti halnya di rumah pertama, ruang keluarga ini pun memiliki dry garden yang digunakan untuk menanam pohon yang menjulang menembus atap.  Bukaan di atas dry garden ini sekaligus menjadi saluran udara dan menjaga sirkulasi udara tetap segar. Batang pohon ditempeli dengan tanaman hias dan menjadi dekorasi hijau yang cantik di sudut ruang keluarga.

Kamar Tidur Minimalis
Kamar tidur minimalis, via Arsitag.com

Kamar tidur minimalis, via Arsitag.com
 

Seperti halnya di ruangan-ruangan lainnya, kamar tidur di lantai dua ini juga mengusung gaya minimalis. Lantai semen ekspos masih diterapkan. Begitu pula dengan dinding dan langit-langit serba putih. Untuk menjaga sirkulasi udara dan penerangan di siang hari, sebuah jendela berukuran besar dengan kaca bening ditempatkan di salah satu sisi dinding kamar.

Tak ada dekorasi yang mencolok di kamar tidur ini. Pemilihan lampu pun menyesuaikan dengan gaya minimalis, yakni model lampu tanam atau lampu downlight. Model lampu ini tidak memakan tempat dan membuat rumah terasa lapang. Penerapan konsep minimalis ini benar-benar membuat kamar tidur berfungsi total sebagai ruang untuk beristirahat.

Kamar Mandi Minimalis Serba Putih
Kamar mandi minimalis yang serba putih, via Arsitag.com

Kamar mandi minimalis yang serba putih, via Arsitag.com
 

Tiga kamar mandi The Twins memiliki ukuran yang mungil. Dengan bentuk memanjang, kamar mandi terbagi menjadi dua area tanpa sekat yakni area kering di bagian belakang untuk buang air dan area basah yang berada di depannya sebagai tempat untuk mandi. Meskipun kecil, kamar mandi juga dilengkapi dengan rak-rak dinding untuk menyimpan keperluan mandi dan dekorasi tanaman hijau. Sirkulasi udara di kamar mandi pun lancar berkat sebuah jendela kecil di salah satu sisi dinding. Kamar mandi The Twins yang rapi dan manis ini benar-benar dirancang dengan mengedepankan fungsinya tanpa mengabaikan estetika. 

Pintu Kaca Sebagai Penghubung
Pintu yang saling berhadapan, via archdaily.com

Pintu yang saling berhadapan, via archdaily.com
 

Dua hunian The Twins menjadi istimewa berkat pintu yang dibuat saling berhadapan. Pintu berukuran besar dan lebar ini menggunakan material kaca bening dan bisa dibuka dengan mudah. Saat dibuka lebar, ruang serbaguna yang lebih luas pun tercipta. Efek lainnya, dua keluarga yang tinggal terpisah terasa begitu dekat seperti berada di satu hunian yang sama.

Jarak yang dekat antara dua bangunan rumah, via Arsitag.com

Jarak yang dekat antara dua bangunan rumah, via Arsitag.com
 

Selain memberi privasi dan ruang bagi dua keluarga, jarak antara kedua rumah The Twins membantu menjaga sirkulasi udara tetap baik dan sehat. Ketika pintu-pintu dibuka, udara yang segar bisa masuk ke dalam kedua bangunan dengan mudah. Sedangkan untuk bagian dasarnya, celah antara kedua rumah tidak ditutup dengan semen seluruhnya melainkan dikombinasikan dengan bebatuan. Dengan demikian, area ini pun berfungsi pula sebagai area resapan seperti halnya di area halaman depan.

Selain memberi privasi dan ruang bagi dua keluarga, jarak antara kedua rumah The Twins membantu menjaga sirkulasi udara tetap baik dan sehat. Ketika pintu-pintu dibuka, udara yang segar bisa masuk ke dalam kedua bangunan dengan mudah. Sedangkan untuk bagian dasarnya, celah antara kedua rumah tidak ditutup dengan semen seluruhnya melainkan dikombinasikan dengan bebatuan. Dengan demikian, area ini pun berfungsi pula sebagai area resapan seperti halnya di area halaman depan.

Denah lantai 1 dan 2, via archdaily.com

Denah lantai 1 dan 2, via archdaily.com
 

Rumah minimalis mungil The Twins besutan Delution menjadi bukti nyata bahwa hunian yang nyaman dan sehat bisa didirikan di mana saja termasuk di lahan yang sempit. Biaya pun tidak lagi menjadi halangan berkat konsep rumah tumbuh yang diusung. Delution berpedoman bahwa arsitektur yang baik menjadi hak semua orang. Apakah Anda sepakat?

Baca juga:Rumah Minimalis Unik

AUTHOR

Puji Lestari

Penulis lepas yang telah menulis beragam artikel dengan berbagai tema. Senang menulis dengan ide yang kreatif, informatif, dan bermanfaat.