Arsitektur Rumah Kompak dengan Toko Mungil dan Tiga Kamar Tidur

Arsitektur Rumah Kompak dengan Toko Mungil dan Tiga Kamar Tidur | Foto artikel Arsitag

Rumah kompak untuk gaya hidup yang lebih produktif, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Arsitektur rumah kompak yang cantik ini berlokasi di kawasan Dago, Kota Bandung, yang terbilang cukup padat. Karena itu, menggabungkan antara bisnis dan kehidupan pribadi memang menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan lagi.

Nah, tim Aaksen Responsible Aarchitecture menawarkan rumah kompak untuk gaya hidup yang lebih produktif. Arsitektur rumah ini mampu mengaburkan batas antara bisnis, istirahat, dan waktu bersantai.

Arsitektur Rumah Kompak dengan Fasad Simpel dan Modern
Fasad rumah kompak yang terdiri dari tiga lantai, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Fasad rumah kompak yang terdiri dari tiga lantai, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Fasad rumah kompak ini terlihat simpel sekaligus modern. Fasad menggabungkan antara material kaca untuk bagian depan retail area dan juga metalcladding wall. Metal cladding wall dipilih untuk membalut sisi lantai dua dan lantai tiga yang menghadap ke utara.

Metal cladding wall dengan warna terang, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Metal cladding wall dengan warna terang, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Penggunaan metal cladding wall yang dicat warna terang ini tak hanya bertujuan membuat rumah tampak menarik secara visual. Lebih dari itu, aplikasi metal cladding wall pada arsitektur rumah kompak ini berfungsi untuk mengurangi polusi suara yang berasal dari lingkungan sekitar rumah yang terbilang padat.

Kombinasi Material Kaca dan Glass Block di Retail Area
Retail area yang didominasi material kaca, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Retail area yang didominasi material kaca, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Arsitektur rumah kompak yang terdiri dari 3 lantai ini berdiri pada lahan seluas 6x10 meter. Adapun, bagian depan ground floor dimanfaatkan untuk teras, area retail, dan juga carport. Sedangkan, bagian belakangnya digunakan untuk ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan halaman belakang.
 

Baca juga: Desain Rumah Minimalis yang Tampil Adem dengan Beton Ekspos
 

Penggunaan glass block di sisi retail area, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Penggunaan glass block di sisi retail area, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Suasana interior rumah kompak ini didominasi warna putih sehingga cahaya alami bisa dipantulkan dengan lebih banyak. Khusus untuk retail area, bagian depan menggunakan material kaca dan sisi sampingnya menggunakan glass block. Tentu saja, pemakaian material-material ini membuat retail area lebih terang dan kaya dengan cahaya alami.

Ruang Keluarga yang Hangat dan Nyaman dengan Unsur Kayu
Retail area dan ruang keluarga yang berdampingan, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Retail area dan ruang keluarga yang berdampingan, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Retail area dirancang berdampingan dengan ruang keluarga. Seperti halnya di retail area, material glass block diaplikasikan di sisi dinding sehingga ruang keluarga terasa nyaman dan terang. Tata letak kedua ruangan yang berdekatan ini membuat penghuni rumah bisa bekerja dan beristirahat dengan lebih leluasa.

Penggunaan glass block yang menjadi jalan masuk cahaya, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Penggunaan glass block yang menjadi jalan masuk cahaya, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Menawarkan suasana yang berbeda, ruang keluarga yang tepat berada di belakang retail area lebih banyak menggunakan material kayu. Material kayu dengan warna natural ini diaplikasikan di sebagian dinding, lantai, dan juga furnitur. Dinding glass block yang meneruskan cahaya alami dan material kayu menjadi kombinasi yang berhasil menciptakan suasana ruang keluarga yang nyaman sekaligus hangat.

Dapur Mungil yang Terhubung dengan Ruang Keluarga
Dapur yang didominasi material kayu warna natural, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Dapur yang didominasi material kayu warna natural, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Berada di balik carport, sebuah dapur mungil dirancang terhubung dengan ruang keluarga. Walaupun mungil, dapur ini dilengkapi dengan tempat penyimpanan yang maksimal berupa upper cabinet dan lower cabinet.

Seperti halnya ruang keluarga, dapur mungil ini didominasi kayu warna natural. Material kayu diaplikasi untuk lantai dan juga kitchen set. Nuansa kayu ini tentu saja memberi kesan hangat dan nyaman sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan menyantap hidangan bersama keluarga.

Dapur kecil dengan tempat penyimpanan yang memadai, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Dapur kecil dengan tempat penyimpanan yang memadai, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Arsitektur Rumah Kompak dengan Zona Privat di Lantai Atas
Ruang tidur dan ruang kerja di lantai 2, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Ruang tidur dan ruang kerja di lantai 2, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Arsitektur rumah kompak ini menjadikan lantai dua dan lantai tiga sebagai zona privat. Dengan kata lain, ruangan-ruangan di lantai dua dan tiga hanya bisa diakses dan dipakai oleh anggota keluarga saja.

Tim Aaksen Responsible Aarchitecture menempatkan kamar tidur, kamar tidur utama, dan ruang kerja di lantai dua. Sedangkan, satu lagi kamar tidur berada di lantai tiga berdampingan dengan ruang mencuci dan menjemur.

Ruang ibadah yang berukuran mungil, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Ruang ibadah yang berukuran mungil, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Selain beristirahat dan bekerja, di lantai dua para penghuninya bisa bersantai di balkon. Ada pula sebuah ruang ibadah yang berukuran kecil dengan jendela yang membingkai pemandangan di sekitar rumah. Sebuah kamar mandi ditempatkan di sisi barat rumah, segaris dengan kamar mandi yang berada di lantai dasar dan juga lantai di atasnya.
 

Baca juga: Renovasi Rumah Jadi Tempat Ngopi Minimalis Unik di Jakarta Selatan
 

Elemen Void yang Menjaga Suhu dan Pencahayaan di Arsitektur Rumah Kompak
Elemen void di rumah kompak, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com

Elemen void di rumah kompak, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag.com
 

Arsitektur rumah kompak yang berada di kawasan yang cukup padat ini dilengkapi pula dengan elemen void. Elemen void ini menghubungkan lantai-lantai sekaligus menjadi jalan masuk untuk udara dan cahaya alami. Berkat keberadaan elemen void ini pula, sirkulasi udara di rumah kompak menjadi lebih lancar, kelembapan udara dan panas bisa dikurangi, serta cahaya alami bisa masuk lebih banyak.

Nah, jika Anda memiliki gaya hidup produktif, inspirasi arsitektur rumah kompak ini bisa jadi pilihan. Desain rumah kompak cocok diterapkan di kawasan perkotaan yang padat dengan luas lahan yang terbatas.

Anda bisa menggabungkan area kerja sekaligus tempat tinggal dengan mengedepankan kenyamanan. Tertarik punya hunian seperti ini?

AUTHOR

Puji Lestari

Penulis lepas yang telah menulis beragam artikel dengan berbagai tema. Senang menulis dengan ide yang kreatif, informatif, dan bermanfaat.