Desain Restoran Pizza Serba Putih di PIK yang Super Kece

Desain Restoran Pizza Serba Putih di PIK yang Super Kece | Foto artikel Arsitag

Desain restoran Slized Pizza PIK, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag
 

Apa sih yang kerap menjadi pertimbangan Anda untuk mendatangi sebuah cafe atau restoran? Selain pilihan makanan dan cita rasa yang enak, tentu ambience atau suasana dan desain dari sebuah restoran menjadi faktor yang dipertimbangkan.

Saat ini, setiap restoran pun berlomba-lomba untuk terus berinovasi dan membuat desain restoran yang unik serta eye-catching. Tujuannya adalah tak lain untuk menarik perhatian pembeli dan juga menunjukkan ciri khas dari restoran itu sendiri.

Restoran pizza dengan konsep unik berwarna putih, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag

Restoran pizza dengan konsep unik berwarna putih, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag
 

Nah, bagi Anda yang pernah berkunjung ke daerah Pantai Indah Kapuk (PIK) pasti pernah melihat jejeran kafe dan restoran dengan konsep berbeda-beda. Setiap restoran ini seperti memanggil pengunjung untuk datang dan menikmati suasana serta makanan yang disajikan.

Salah satu restoran yang menarik untuk kita bahas desainnya adalah Slized Pizza. Seperti apa desainnya? Yuk, kita lihat.

Ruangan Serba Putih
Ruangan interior didesain dengan warna serba putih pada dinding, lantai, hingga furnitur ruangan, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag

Ruangan interior didesain dengan warna serba putih pada dinding, lantai, hingga furnitur ruangan, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag
 

Desain restoran pizza ini dibuat serba putih untuk membuat tampilan yang dinamis dan pencahayaan yang jelas di dalam ruangan. Tak hanya itu, warna putih juga ditujukan untuk meningkatkan indera pengunjung saat menyantap pizza. Saat diletakkan, warna pizza yang colorful akan terlihat kontras dan menjadi sorotan di atas meja serta ruangan yang serba putih.
 

Baca juga: Desain Toko Donat Minimalis Japandi yang Super Kece
 

Tempat Duduk Diagonal di Bawah Tangga
Tempat duduk didesain diagonal memanjang untuk memanfaatkan area kosong di bawah tangga, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag

Tempat duduk didesain diagonal memanjang untuk memanfaatkan area kosong di bawah tangga, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag
 

Ruang interior yang terbatas diatasi dengan penempatan tempat duduk pengunjung yang sengaja didesain secara diagonal. Posisi tempat duduk ini berfungsi untuk memaksimalkan area pada konter utama agar lebih lapang. Area tempat duduk memanfaatkan area kosong di bawah tangga agar lebih maksimal. Walaupun sempit, tak ada ruang yang terbuang pada restoran.

Area tempat duduk ini memberikan ruang esktra pada area konter, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag

Area tempat duduk ini memberikan ruang esktra pada area konter, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag
 

Area tempat duduk didesain dengan konsep meja bar yang tinggi dan memanjang. Serasi dengan seluruh interior ruangan, meja juga didesain dengan warna putih bersih dan dilengkapi dengan kursi bar berwarna silver yang unik. Agar tidak terlihat monoton, bagian sudut meja ditambahkan lampu uplight yang menyorot hiasan tanaman dengan warna putih yang senada.
 

Baca juga: Cafe dan Restoran Kekinian yang Menggabungkan Berbagai Fungsi
 

Area Pintu Masuk Menggunakan Material Glass-Block
Material glass-block di bagian fasad dan konter sebagai tempat masuknya cahaya sekaligus memberi privasi pada ruangan, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag

Material glass-block di bagian fasad dan konter sebagai tempat masuknya cahaya sekaligus memberi privasi pada ruangan, karya Aaksen Responsible Aarchitecture, via Arsitag

Untuk menambah daya tarik dari tampilan restoran pizza yang bersih, area pintu masuk didesain dengan material glass-block yang mampu memantulkan cahaya dari area interior. Material glass-block ini dapat difungsikan layaknya kaca, namun tidak tembus pandang. Penggunaannya memungkinkan sinar matahari alami bisa memasuki ruangan dengan lebih mudah sehingga interior restoran terlihat lebih cerah dan terang.

Glass-block ini pun berfungsi untuk menutupi area penyimpanan yang berada di belakangnya. Dengan begitu, tampilan restoran pun tetap terlihat rapi, bersih, dan estetik. Walaupun berada di lokasi dengan luas terbatas, warna putih cerah serta penggunaan glass-block membuat area interior ruangan tetap terasa lapang dan tidak sumpek.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.