Menempatkan Blind Sebagai Elemen Dekoratif Dalam Interior Klasik

Menempatkan Blind Sebagai Elemen Dekoratif Dalam Interior Klasik | Foto artikel Arsitag
Cover: HERITAGE COLLECTION (Sumber : Coulisse Journal 4th, February 2016) 

Elemen-elemen dasar dalam suatu desain interior sangatlah penting untuk memunculkan kriteria-kriteria desain yang sesuai dengan konsep desain. Salah satu elemen dasar tersebut adalah JendelaBlind, sebagai penutup jendela, turut menjadi bagian di dalamnya dan masuk ke dalam kategori elemen dekoratif yang perlu dipertimbangkan sehingga tercipta standar interior yang baik. 

Adalah suatu pengalaman yang baru: menempatkan blind sebagai elemen dekoratif dalam interior klasik.

Seperti yang sering kita lihat dan sudah menjadi kebiasaan bahwa untuk menciptakan konsep klasik dalam suatu interior, gorden senantiasa menjadi elemen dekoratif yang memenuhi kriteria desain interior klasik.

CIRI KHAS DESAIN ARSITEKTUR KLASIK (Sumber: edupaint.com)

CIRI KHAS DESAIN ARSITEKTUR KLASIK (Sumber: edupaint.com)

Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) dalam Teori Umum Perancangan Ruang Dalam dan Konsep, “konsep interior klasik berasal dari gaya Romawi dan Yunani. Konsep ini lebih mengutamakan susunan, keseimbangan, harmonisasi yang sempurna, dan elemen-elemen yang sangat detail. Desain interior yang menggunakan konsep klasik umumnya memiliki banyak focal point tungku api, meja yang besar, lukisan, tangga, serta sebuah ornamen, sehingga untuk mendukung focal point tersebut furnitur-furnitur pada ruangan hanya menjadi penunjangnya. Kelebihan dari konsep ini adalah tampilan ruangan yang akan menjadi lebih mewah, elegan, dan mengingatkan kita ke masa lampau. Kekurangannya adalah biayanya yang tinggi dan boros dalam menggunakan material sebagai pusat fokusnya.”

Konsep klasik “didominasi dengan elemen berwarna tanah seperti coklat tanah hingga cokelat muda.”, dapat pula menggunakan “warna putih, kuning emas, putih perak, hitam, atau coklat tua.”

Sehingga gorden dengan ciri khas :

  • kain tebal dan menjuntai tinggi
  • kain dengan motif klasik,
  • kain dengan warna coklat keemasan,
  • dan ditambah tassel sebagai accessories

hadir menyempurnakan tampilan suatu interior klasik. 

Akan tetapi, desain klasik tidak melulu diwujudkan dengan gorden sebagai elemen dekoratif. Blind juga tampil sebagai elemen dekoratif yang memenuhi standar dari konsep interior klasik.

J. Pamudji Suptandar (1999) berpendapat “Namun desain interior bentuknya mengalami perkembangan ilmu dan teknologi karena dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya kontemporer.”

Blind awalnya digunakan hanya sebagai penutup jendela untuk konsep interior minimalis, karena desain kain dan bentuknya yang sederhana dan sama sekali tidak mengandung unsur klasik. Namun dengan sentuhan nilai-nilai klasik dalam suatu blind menjadikan blind tampil sebagai elemen dekoratif suatu interior klasik, juga memudahkan pengguna (end user) dalam hal perawatan. Hal ini disebabkan oleh hal yang kita ketahui, yaitu salah satu alasan pengguna menggunakan blind daripada gorden adalah untuk memudahkan perawatan.

Nilai-nilai klasik dalam suatu blind terbentuk dari :

  • tekstur dan karakteristik kain yang tebal namun lembut,

RF-COMO COL. 5500 SESAME (Sumber : indonesia.coulisse.com)

RF-COMO COL. 5500 SESAME (Sumber : indonesia.coulisse.com)
  • pola kain blind yang mengadaptasi motif klasik,

RF-JA-HER159912 COL. 0300 ANTIQUE (Sumber: indonesia.coulisse.com)

RF-JA-HER159912 COL. 0300 ANTIQUE (Sumber: indonesia.coulisse.com)
  • warna kain yang mengandung unsur klasik seperti coklat keemasan,

BOTANIC COLLECTION (Sumber: Coulisse Journal 4th, February 2016)

BOTANIC COLLECTION (Sumber: Coulisse Journal 4th, February 2016)  
  • serta tambahan accessories tassel pada tarikan blind.

COULISSE TASSEL (Sumber: indonesia.coulisse.com)

COULISSE TASSEL (Sumber: indonesia.coulisse.com)

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan pengguna dalam memilih penutup jendela :

  1. Bagaimana cara penutup jendela tidak hanya sekedar menutup, namun juga menciptakan efek pencahayaan yang baik dan dekoratif sebagai bonusnya.
  2. Bagaimana penempatan suatu penutup jendela dapat mempengaruhi suasana ruangan.
  3. Khusus untuk dimensi ruangan yang terbatas, bagaimana suatu penutup jendela tidak mengambil space terlalu banyak, namun kehadirannya menonjolkan efek dekoratif dalam suatu ruangan.
  4. Bagaimana penutup jendela dapat menjadi elemen yang menyatu dalam suatu interior ruangan.
  5. Bagaimana penutup jendela tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, namun juga eco-friendly dalam penggunaannya.
  6. Bagaimana penutup jendela dapat mencerminkan kepribadian pemilik ruangan.

Coulisse sebagai brand penutup jendela terbaru di Indonesia, tidak hanya memiliki nilai-nilai klasik yang dapat menggantikan gorden sebagai elemen dekoratif interior klasik, namun juga memenuhi pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas. Koleksi blindnya yang ekstensif, beragam, stylish dan berwarna, membuat Coulisse sebagai pemenuhan elemen dekoratif untuk semua konsep interior.

Baca juga:

Desain Interior Rumah Mungil Kekinian Yang Sederhana Tapi Elegan

Tips Dekorasi Menggunakan Warna Peach

Foto profil author  penulis artikel Arsitag

AUTHOR

Heni 0. Lie

Heni O. Lie adalah sarjana Teknik Arsitektur lulusan Universitas Trisakti. Setelah lulus mencoba bidang pekerjaan yang sedikit menyimpang dari disiplin ilmu yang pernah didalami, yakni sebagai Asisten Sales yang menjual produk penutup jendela : Gorden (2006-2010). Menyukai bidang pekerjaan tersebut, Heni melanjutkan bekerja pada perusahaan asing di Singapura (2011-2015). Dengan berbekal pengalaman pekerjaan tersebut, Heni mencoba menuangkannya dalam bentuk tulisan, mengenai penutup jendela dan aplikasinya dalam suatu interior ruangan.