Desain Unik Kantor Faber Castell International di Surabaya

Desain Unik Kantor Faber Castell International di Surabaya | Foto artikel Arsitag

Desain kantor Faber Castell Surabaya, karya Best Group Design Studio, via Arsitag


 

Siapa sih, yang tidak tahu dengan merek alat tulis Faber Castell? Sejak kecil, tentu kita sudah pernah menggunakan alat tulis pensil hingga pensil warna dari merek ini. Sejak dulu, Faber Castell sudah sangat terkenal sebagai produsen alat tulis yang berkualitas di Indonesia. Nah, di tahun 2019 lalu, Faber Castell meresmikan gedung internasionalnya di Indonesia yang terletak di Surabaya.

Gedung dengan konsep Art Center ini memiliki fasad yang menarik karena menampilkan warna-warna yang dipakai dalam alat gambar Faber Castell. Penasaran dengan detail desain gedung unik ini? Yuk, kita ulik bersama.

Fasad dengan Gradasi Warna dari Pensil Faber Castell
Fasad dengan gradasi 100 warna dari alat gambar Faber Castell, karya Best Group Design Studio, via Arsitag

Fasad dengan gradasi 100 warna dari alat gambar Faber Castell, karya Best Group Design Studio, via Arsitag
 

Tampilan gedung sangat ikonik dan bercirikan Faber Castell. Di bagian fasad bangunannya saja kita sudah bisa melihat ciri khas dari warna-warna yang dipakai dalam alat gambar Faber Castell. Gradasi warna ini terlihat mencolok dari kejauhan dan seolah-olah seperti kotak pensil warna besar yang biasa kita pakai sejak kecil.

Lucu banget ya!

Lobby dengan Pencil Ceiling
Lobby dengan pencil ceiling Faber Castell, karya Best Group Design Studio, via Arsitag

Lobby dengan pencil ceiling Faber Castell, karya Best Group Design Studio, via Arsitag
 

Begitu Anda memasuki gedung Faber Castell, Anda akan langsung dibuat kagum dengan dua buah instalasi pencil ceiling yang terbuat dari pensil warna Polycromos Faber Castell. Pensil warna di atap bangunan ini disusun sesuai dengan gradasi warna yang membuatnya terlihat seperti ‘lighting’ warna-warni yang cantik.

Di area lobby ini, Anda juga bisa melihat berbagai jenis produk Faber Castell yang selama ini dijual di pasaran dan beberapa hasil karya seni yang dibuat menggunakan produk Faber Castell. Anda juga bisa mencoba menuangkan kreasi gambar Anda menggunakan produk dari Faber Castell.

Seru banget pastinya!
 

Baca juga: Seperti Apa Desain Kantor Minimalis Louis Vuitton Indonesia?
 

Galeri Untuk Seniman
Galeri untuk seniman Jawa Timur dan pemenang sayembara, karya Best Group Design Studio, via Arsitag

Galeri untuk seniman Jawa Timur dan pemenang sayembara, karya Best Group Design Studio, via Arsitag
 

Gedung ini juga dilengkapi dengan ruang galeri seni yang diperuntukkan pada seniman muda atau seniman pemula agar bisa menampilkan hasil kreativitas mereka. Anda bisa melihat hasil karya seniman asal Jawa Timur serta pemenang lomba gambar, baik kategori dewasa maupun anak.

Pastinya, hasil karya yang dipajang di sini dibuat menggunakan produk dari Faber Castell. Hal ini sejalan dengan konsep dari gedung ini yang mengusung tema Art for All. Dengan begitu, siapa pun memiliki kesempatan untuk berkreasi dan menampilkan hasil karyanya di gedung ini.

Apakah Anda berminat?

Ruang Kerja dengan Tema Monokrom
Ruang kerja dengan warna monokrom yang bersih dan luas, karya Best Group Design Studio, via Arsitag

Ruang kerja dengan warna monokrom yang bersih dan luas, karya Best Group Design Studio, via Arsitag
 

Kontras dengan gradasi warna yang ditampilkan di bagian luar gedung, area kerja di dalam gedung justru mengusung konsep ruangan monokrom. Ruang kerja didominasi oleh warna putih dan hitam yang membuatnya terlihat lebih elegan, luas, dan bersih.

Konsep ruang kerja terbuka juga membuatnya tetap nyaman, walau berada di ruangan dengan luas terbatas.
 

Baca juga: Desain Kantor Elevenia dengan Sentuhan Industrial Minimalis yang Playful
 

Ruang meeting lapang dengan konsep atap terbuka, karya Best Group Design Studio, via Arsitag

Ruang meeting lapang dengan konsep atap terbuka, karya Best Group Design Studio, via Arsitag
 

Tak hanya ruang kerja, ruang meeting pun didesain dengan konsep serupa. Agar ruangan terlihat lebih tinggi, atap ruangan dibuat dengan konsep terbuka dan hanya menggunakan rangka hitam sebagai tempat untuk meletakkan pencahayaan dari lampu neon.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.