Desain Rumah Minimalis yang Isinya Bikin Takjub

Desain Rumah Minimalis yang Isinya Bikin Takjub | Foto artikel Arsitag

Desain rumah minimalis, karya Secarik, via Arsitag


 

Desain rumah minimalis yang satu ini merupakan proyek renovasi rumah tinggal di sebuah perumahan lama. Awalnya, rumah ini memiliki banyak sekat antarruang yang satu dengan yang lain. Ditambah lagi, taman yang seharusnya ada di bagian belakang pun sudah dijadikan ruang tertutup sehingga ruang-ruang di dalam rumah terasa semakin sempit dan gelap.

Menghilangkan sekat antarruang, karya Secarik, via Arsitag

Menghilangkan sekat antarruang, karya Secarik, via Arsitag
 

Di tahap awal proses desain, pemilik rumah yang baru memilih untuk menghilangkan dinding-dinding pemisah. Kemudian, mengembalikan void dan taman yang justru ditutup dan dihilangkan oleh pemilik sebelumnya. Penasaran seperti apa wajah baru dari rumah ini? Yuk, kita lihat detailnya.

Ruangan yang Saling Terhubung
Desain ruang yang saling terhubung, karya Secarik, via Arsitag

Desain ruang yang saling terhubung, karya Secarik, via Arsitag
 

Setelah sekat atau dinding-dinding antarruangan dihilangkan, koneksi fisik dan visual antarruangan pun mulai tercipta. Dapur, ruang keluarga, ruang makan semi outdoor, dan taman di mana dinding-dinding dihilangkan, diganti dengan bukaan-bukaan kaca lebar.
 

Baca juga: Desain Rumah Modern Minimalis 3 Kamar Tidur yang Efisien dan Estetik
 

Void di Ruang Keluarga dan Taman
Taman terbuka dengan void, karya Secarik, via Arsitag

Taman terbuka dengan void, karya Secarik, via Arsitag
 

Keterhubungan dan keterbukaan juga dirasakan antara lantai bawah dan atas dengan adanya dua void di ruang keluarga dan taman. Void adalah ruang kosong yang terletak di antara lantai dasar dan lantai tingkat di atasnya. Void berguna sebagai area terbuka untuk menghubungkan antarlantai rumah, sekaligus memberikan pencahayaan alami ke dalam rumah.

Untuk rumah dengan luas yang terbatas seperti yang satu ini, bukaan dari void membuat ruangan terkesan lebih luas. Cahaya dari area taman pun tak hanya bisa menerangi ruangan di lantai bawah, tetapi juga kamar di lantai atas.

Unsur Natural Pada Lantai dan Furnitur Kayu
Natural dari lantai dan furnitur kayu, karya Secarik, via Arsitag

Natural dari lantai dan furnitur kayu, karya Secarik, via Arsitag
 

Untuk memaksimalkan kesan alami dan natural ke dalam rumah, area bersantai di samping taman menggunakan lantai dan furnitur kayu. Tak hanya membuat tampilan rumah lebih cantik secara estetika, namun elemen kayu ini juga memberikan kesan hangat dan natural di dalam rumah.

Dapur Hijau Kebiruan
Dapur hijau kebiruan yang menyejukkan, karya Secarik, via Arsitag

Dapur hijau kebiruan yang menyejukkan, karya Secarik, via Arsitag
 

Berbeda dengan ruangan lainnya yang lebih terkesan polos, dapur menggunakan aksen warna hijau kebiruan yang menyejukkan mata. Pemilihan warna hijau kebiruan ini terlihat menarik dengan sentuhan yang alami dan membuatnya seperti menyatu dengan taman minimalis di sampingnya.

Dapur pun terasa semakin fungsional, dengan penambahan mini bar minimalis sebagai tambahan tempat penyimpanan sekaligus tempat makan minimalis.

Dinding Acian
Dinding acian untuk tampilan minimalis, karya Secarik, via Arsitag

Dinding acian untuk tampilan minimalis, karya Secarik, via Arsitag
 

Dinding acian atau dinding semen tanpa finishing ini sangat cocok diaplikasikan pada rumah minimalis karena dapat menonjolkan estetika material itu sendiri. Dinding acian ini pun cocok untuk diaplikasikan pada semua ruangan.

Seperti rumah ini yang menggunakan dinding acian hampir di seluruh bagian rumah, mulai dari ruang keluarga, kamar tidur, hingga kamar mandi. Dinding acian ini membuat rumah terkesan lebih natural, bersih, namun tetap memiliki karakter uniknya tersendiri.
 

Baca juga: Desain Rumah Skandinavian Minimalis yang Adem dan Super Nyaman
 

Kamar Tidur Minimalis yang Hangat
Kamar tidur nyaman dan hangat, karya Secarik, via Arsitag

Kamar tidur nyaman dan hangat, karya Secarik, via Arsitag
 

Sama seperti ruangan lainnya, kamar tidur pun masih menggunakan dinding beton ekspos. Namun, agar ruangan terasa lebih hangat, lantai dan dipan kayu pun diaplikasikan. Dipan kayu minimalis yang tidak terlalu tinggi membuat kasur seolah-olah menyatu dengan lantai kayu. Jendela besar yang mengarah ke area taman membuat kamar bisa mendapatkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang baik. Ditambahkan pencahayaan berwarna kuning, kamar pun terasa semakin hangat dan nyaman.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.